Hari sore menjelang malam kami pamitan pulang. Aku ngeloyor duduk didepan. Deni dan Indri duduk dibelakang Irene dan Viona ditengah. Aku pura pura ngambek dan diem aja.
Apakah Viona suka aku? timbul pertanyaan itu dalam hati. Viona yang cantik selalu ceria rambut hitamnya panjang, kulitnya yang putih seperti artis korea bulu halus ditangannya, pipinya yang kemerahan. Tapi apakah Viona mau sama aku yg hanya naik motor butut sedangkan dihalaman rumah Viona berjejer mobil mewah. Apalagi kini ada APV klub fans Viona dari kaskuser yg katanya ganteng ganteng apa aku bisa saingan sama mereka kayanya tidak. Hmmm apa pilih Irene lagi aja tapi dia bakal setia atau tidak.. Atau aku lupakan keduanya pilih bu Nadia penjaga kantin kampus yang bohay mirip artis sinetron Baby Margaretha. Ah biarlah berjalan apa adanya siapa yg kelak jadi pendampingku."aka diem aja masih marah ya sama gue": kata Indri
"khusus sama kamu ga kan kamu bis aku nanti bisa bisa gaji aku ditahan": kataku
"hihihihi dasar aka kadang lucu kadang ngeselin": kata Indri.
"tapi ada denda gara gara kamu siram, aku minta bonus bulan ini": kataku.
"iya iya siap lah": kata Indri.
"asik berarti sama aku ga ngambekkan": kata Viona
Aku diem aja.
"ih ga dijawab kaka, masih marah ya": kata Viona
"hahahahaha si aka cwo koq ngambekan": kata Deni.
"iya cwo ga pantes ngambekan": kata Irene.
"Ya biarin aja aka ngambek mendingan kita cari makan ": kata Deni.
"pa yayat nanti didepan ada restoran berhenti ya": kata Viona.
"ya non": kata pa Yayat.Aku diam memandang sisi jendela disampingku. Ada bayangan anak kecil terbang mengikuti mobil ini. Sosoknya tak jelas tapi entah kenapa sosok anak kecil itu mengikuti.
Terlihat sebuah restoran disebrang jalan dan pa Yayat mulai menyalakan sein mobil untuk berbelok kekanan menyebrang ke restoran itu. Tiba tiba sosok itu sosok anak kecil itu menempel dikaca depan mobil dan memberi Isyarat seperti bilang jangan kesana jangan kesana."pa yayat, lurus aja jangan kerestoran itu!": kataku
"tapi tapi Den": kata pa Yayat.
"lurus aja": kataku.
"udah nurut aja kaka aka lagi sensi nih": kata Viona.
"iya non": kata Pa Yayat.Mobil tidak jadi belok dan melaju meninggalkan tempat itu. Sosok Anak kecil itu tersenyum manis sambil menunjuk ke arah restoran tadi..Ku melihat kearah restoran itu dan .... Restoran itu menghilang tak ada bekas tanda tanda keberadaan restoran yang ada tanah lapang dekat jurang.
"Deni liat kebelakang tempat restoran tadi": kataku.
Semua melihat kearah restoran tadi.
"Astaga kemana restoran itu": kata Indri.
"Aka apa kita tak salah lihat apa yg kita lihat tadi": kata Deni.
"Aka apa itu tadi": kata Viona.
"udah kita berdoa aja agar diberi keselamatan diperjalanan": kataku.setelah agak lama perjalanan dan sudah memasuki daerah perkotaan ada Restoran dengan beberapa mobil aku memberitahu pa Yayat untuk berhenti disini.
Kami pun turun untuk makan. Dan duduk di meja terdekat."kaka anter yu kekamar mandi": kata Viona.
"iya": kataku
Viona menggandeng tanganku kulihat beberapa orang melirik Viona mungkin tertarik melihat kecantikan dan keindahan Viona.
"kaka masih marah sama aku": kata Viona.
"ga lah": kata Viona
"kenapa ga mau duduk sama aku dimobil": kata Viona.
"abis kamu pake rok mini jadi ga fokus pengin liat kebawah terus": kataku.
"ih nakal,aku kan pake celana pendek lagi didalam rok": kata Viona
"ga tau ga keliatan sih": kataku
"ih kaka nakal": kata Viona mencubitku pelan.Kami sampai di depan toilet Viona masuk kedalam aku nunggu diluar. Tiba tiba sosok anak kecil itu muncul dan memegang tanganku dan berkata: "hati hati kakak ada orang yg tak suka sama kakak". Dan terus sosok itu menghilang belum hilang kagetku pintu toilet terbuka dan Viona keluar. Lalu kami balik ke meja dan kemudian makan.
Selesai makan Viona membayar semua makanan. Kami naik mobil ku berdoa diberi keselamatan diperjalanan. Sepanjang jalan aku berpikir siapa yang membenciku dan apakah restoran ghaib tadi ulah seseorang atau ulah jin jahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)
HorreurHarapan adalah sebuah impian dan impian adalah sebuah harapan, gelap tak selamanya gelap dan terang tak selamanya terang, mencari baikk terang adalah tujuan hidup, Tuhan pasti tau apa yang kita harapakan, jangan putus asa untuk mencari titik terang...