27. Arti semua ini

1.4K 66 0
                                    

" kak terima permintaan maaf saya": kata Viona
Aku tersadar belum menjawab permintaan maaf viona dari tadi.
"Ga ada yang perlu di maafkan toh dek Viona gak bermaksud menabrak aku kan": kataku.
"Giliran sama cewe aja baik kalo cowo yg nabraknya pasti marah": bisik Irene
" Oh iya kenalin pacar aku, Irene namanya": kataku.
" Udah kenal kan kita berdua yang bawa kamu kerumah sakit": kata Irene
" oh gitu ya maaf kan aku pingsan jadi ga inget, kalo Irene yang bawa sih mending diajak muter muter dulu biar lamaan baru kerumah sakit": kataku.
"bukan berdua koq kaka, ada temen kakak yg namanya joko sama opik juga ikut.": kata Viona
"duh yang mangku aku pas dimobil siapa ya koq kepala aku jadi gatel gatel jangan jangan Joko": kataku
"Nih orang baru sadar mana minta dianter kerumah sakit nya make muter muter dulu, mau ntar kebabalasan nyebrang ke alam lain, yang mangku kamu aku tau": kata Irene
" pantesan gatel pengin tiduran dipangkuan kamu": kataku.
" ih sebel": kata Irene sambil nyubit pas dilenganku yang lecet.
"sakit udah luka dicubit lagi": kataku.
"bodooooo": kata Irene
"makanya kuliah juga pengin pinter biar ga bodo teruss"; kataku
"ih dasar oon aka kalo sadar malah nyebelin pingsan lagi sana": kata Irene sambil manyun.
"hehehehehehe kalian koq lucu sih pacaran koq berantem terus": kata Viona
"tuh kan yang makanya jangan marah terus kita diketawain abg jadinya"; kataku
"ih siapa yang abg udah mahasiswi kali"; kata Viona.
"udah jangan diladenin panggil suster aja kita minta suntik tidur aja orang ini": kata Irene ketus
Aku dan Viona tertawa melihat sikap Irene.
"oh ya kak bagaimana bisa kenal ka Rara".: kata Viona

Deg, aku kaget dan tak mungkin aku jawab ke Viona aku kenal Rara karena Rohnya rara menghampiriku. Dan setauku orang yang mati pindah ke alam kubur mungkin itu Jin yang selalu mengikutinya sehingga bisa menyerupai dan melakukan hal yang sama seperti orang yang diikutinya.
Ku jawab sekenanya saja. " Baca di diari itu mungkin ka Rara pernah menuliskan sesuatu tentang diriku.
Suara langkah kaki mendekati ruangan ini. Pak Hadi masuk sambil tersenyum.

"pah kaka ini ternyata teman ka Rara juga": kata Viona
"saya ikut belasungkawa atas kepergian Rara, semoga amal ibadahnya diterima dan segala dosanya diampuni dan diterima disisi Nya": kataku.

"Terimakasih dek,om sangat kehilangan anak kesayangan Om. Ketika Om tahu anak Om nabrak adik, Om serasa bersalah karena om juga tau rasanya kehilangan Anak.": kata Pa Hadi.
"sama Om saya juga pernah kehilangan orang yang saya sayangi kita cuma manusia biasa tak mungkin melawan takdir. Om maafkan saya bila membicarakan hal ini, Rara pernah cerita kasian dengan adiknya Viona karena merasa tertekan dibandingkan dengan Rara oleh Om. Taukah Om anak Om adalah spesial, nanti Om tau sendiri apa makna kata kata saya. Sama saya hanya ingin bilanghati hati sama anak buah om ternyata ada anak buah om menjual data perusahaan tentang tender dengan 2 perusahaan besar "; kataku.
" Maaf adik tau dari mana perusahaan Om sedang ada tender"; kata Pa Hadi
" Nanti Om tau sendiri"; kataku.
" Oh iya soal hp kamu nanti Om ganti dengan yang baru sekali lagi Om mohon maaf atas kesalahan anak Om.": kata Pa Hadi.
" Ga ada yang perlu di maafkan Om semua sudah terjadi dan merupakan takdir, jangan marahi Viona ya Om"; kataku.
"Tidak Om tidak marahi cuma dinasehati saja"; kata Pa Hadi.
"Pah kalo Viona mau jadi teman kaka Aka boleh ga"; kata Viona.
"Boleh tapi jangan ditabrak lagi ya"; canda Pa Hadi.
"ga papa ditabrak lagi juga kalo bisa pelan pelaaaaaaan aja ya kalo kekencengan sakit kapok ga mau lagi"; kataku.
Aku,Pa Hadi, Irene tertawa kini giliran Viona yang cemberut.
"Ya udah dek Om pulang dulu masih ada perlu besok kamu sudah boleh pulang nanti om bawa mobil buat anter kamu kerumah"; kata pa Hadi
"Jangan repot repot om"; kataku.
"Ga apa apa itu kewajiban Om, Viona mau ikut papah pulang atau disini dulu": kata Pa Hadi.
"pulang ah pah abis ka aka suka becandain Viona ah dadah kaka cepet sembuh ya, ka Irene sekarang boleh suntik tidur biar ga bawel ka Akanya hihihihi"; kata Viona

Mereka pergi keluar ruangan untuk pulang. Tinggal aku sama Irene.

"genit yah liat cewe cantik"; kata Irene

"koq tau kamu cantik hari ini"; kataku

"bukan aku, tapi Viona"; kata Irene

"cantikan kamu": kataku
"gombaaaaal, cowo suka gitu suka ngegombalin banyak cewe."; kata Irene

"perasaan baru sama kamu doang deh, ga tau kalo kedepannya": kataku

"tuh kan mulai deh, awas kalo mulai ngelirik cw lain"; kata Irene

"ga papa kalo lirikkan punya mata kalo ingin yg lain selain kamu ga lah"; kataku

" kalo kamu selingkuh ga akan pernah aku kasih ini lagi";

cup...... Irene mengecup pipi ku...
Duh serasa terbang diriku berdebar dengan keras jantungku. Serasa darah mengalir lebih cepat.

"Makasih sayang": kataku.

Skiipp

Gelap Tak Selamanya Kelam (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang