12. Taehyung

3K 251 65
                                    

Ada banyak yang ingin aku tanyakan padamu
Salah satunya, mengapa kau membuatku nyaman dan sayang
Lalu kau tinggal begitu saja?

Sinb berjengit begitu tas gembloknya ditarik paksa oleh seseorang.
Sinb mendongak mengikuti orang tersebut dengan tangan yang ia masukan kedalam saku jaket bombernya.
Sinb berjalan keluar minimarket menunggu orang tersebut membayar barang-barang yang ia masukan kedalam tas tadi.

Sinb menoleh cepat begitu mendengar suara lonceng pintu, kemudian ia menarik cepat tasnya dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.

"dia orang kaya bukan, sudah seharusnya membayar hasil curianku."

Sinb membuka tasnya, ia mengambil minuman soda, kemudian menenggaknya cepat.

"Hwang Sinb!!"

Sinb menoleh cepat berniat memaki orang yang sudah membuatnya tersedak, namun sedetik kemudian hanya cengiran lebar yang terpatri diwajahnya.

"Sowon Eonni."

"mencuri lagi?"

Langsung saja Sinb menutup cepat tasnya.

"emm.. Ti-tidak, ini sudah dibayar."

Sowon memghampiri Sinb dengan dengusan sebal.

"berhenti mencuri dan carilah pekerjaan."

Sinb menghela nafas panjang, kemudian menendang-nendang kerikil didepannya.

"siapa yang mau menerimaku bekerja? Terlebih aku putus sekolah."

"kalau begitu ikut denganku, dan aku akan membantumu mencari pekerjaan."

"ta-tapi.. "

"tidak ada tapi-tapian, aku tak ingin melihatmu harus selalu mencuri untuk membiayai kehidupanmu itu."

❤❤❤

Sinb mengedarkan pandangnnya kesekeliling, ia menundukkan kepalanya begitu mendapat pandangan meremehkan dari seorang wanita seumurannya.

"berhenti menatap Sinb seperti itu, Dahyun~ah."

"siapa yang kau bawa? Apa sekarang kau mengganti hobby-mu? Dari memunguti kucing jalanan, sekarang hobby-mu memungut anak jalanan?"

Sowon menghembuskan nafas berat, ia menarik lembut pergelangan tangan Sinb untuk mengikutinya.

"apa perlu kuingatkan kembali? Kalau kau juga anak jalanan yang dipungut oleh Ibuku." ketus Sowon.

"KAU!!"

"Eonni, sebaiknya aku pulang saja." potong Sinb.

"tidak, kau ikut denganku! Dan jangan dengarkan mulut berbisanya itu."

Sowon membawa Sinb kekamarnya, setelahnya Sowon mengunci pintu kamarnya.

"sekarang kau tinggal disini, dan tidur bersamaku."

"eh? Tidak-tidak, aku pasti akan merepotkanmu.
Lagi pula aku sudah terbiasa tidur dirumahku."

"bahkan itu tidak bisa disebut rumah, tidur hanya beralaskan kardus dibawah jembatan kau sebut rumah?"

"ya.. Itu kan menurutku."

"aku mohon menurut saja padaku, lagi pula aku sudah nyamab denganmu, asal kau tidak berubah menjadi tidak tau diri seperti Dahyun saja."

Sinb terkekeh, ia duduk disofa yang terletak didekat jendela besar dikamar Sowon.

"kamarmu indah."

Pandangan Sinb terhenti pada sebuah pigura yang terletak diatas nakas, yang memperlihatkan seorang wanita dan pria yang tengah tertawa dibawah rindangnya sebuah pohon.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang