Eunbi memutar bangkunya, kemudian terdiam ditempatnya.
"Pengacara Hwang, Daepyonim bilang kau yang akan mengambil kasus ini." ucap Kim Dahyun, yang sudah menyerahkan beberapa berkas kearah Eunbi.
"dia tampan kan." bisik Dahyun dengan seulas senyum lebar.
Eunbi membalas dengan senyuman masam, kemudian menyuruh pria berkaca mata bulat tersebut untuk duduk dikursi yang berhadapan dengannya.
"boleh minta tolong?"
"apa?"
"panggil OB untuk membuatkan dua minuman."
Dahyun mengangguk, kemudian mengedipkan sebelah matanya.
"kalau begitu aku pergi, ah dan Mr. Kim saya pamit undur diri." pamit Dahyun dengan seulas senyum lebar andalannya.
"terima kasih, Dahyun~ssi."
Setelah kepergian Dahyun, Eunbi menatap kikuk pria didepannya ini.
Dia mengambil nafas dalam sebelum mengulurkan tangannya."Hwang Sinb."
Pria tersebut menerima uluran tangan Eunbi, dengan senyuman hangat.
"Kim Wooseok, atau kau bisa memanggilku Wooseok saja, alih-alih Mr. Kim seperti Dahyun.
Aku rasa kita seumuran, atau mungkin aku setahun atau dua tahun lebih tua darimu."Eunbi mengangguk, ia menatap Wooseok lama kemudian mengalihkan pandangannya keberkas yang diberikan Dahyun tadi.
Ia menahan nafasnya, ketika membaca berkas tersebut."pem.. Pembunuhan." ucapnya dengan suara pelan.
Wooseok yang semulanya memerhatikan piagam-piagam Eunbi, langsung menolehkan kepalanya.
"iya pembunuhan."
Eunbi meneguk salivanya susah payah, ia mendongakkan kepalanya menatap lurus Wooseok yang juga tengah menatapnya.
Dan matanya kembali melebar kala melihat tatto bergambar infinity diruas jari telunjuk Wooseok.🌱🌱🌱
"AAAAAA!!" teriak Eunbi begitu merasakan tepukan pelan dibahunya.
"Ada apa?!" tanya Seungwoo dengan pandangan mengedar kesegala arah.
Eunbi beranjak dari duduknya lantas memukuli Seungwoo kesal.
"YAKK!! kau membuatku jantungan, astaga!!"
Ia memegangi dadanya yang berdetak tak karuan.
"aish!! Kau saja yang banyak melamun." balas Seungwoo disertai toyoran dikepala Eunbi.
Seungwoo beralih duduk disofa yang ditempati Eunbi tadi, lalu menarik lengan Eunbi untuk kembali duduk.
"sudah makan?"
Eunbi mengeser tubuhnya hingga saling berhadapan dengan Seungwoo.
"ya!! Traktir aku." celetuk Eunbi tiba-tiba, bahkan ia bertepuk tangan sekali dengan raut wajah serius.
"bagaimana dengan kakimu?" tanya Seungwoo menunjuk kaki Eunbi yang terjulur keatas meja.
"kakiku? Tidak sakit." balasnya dengan kaki digerakkan kekanan dan kekiri.
Seungwoo menegakkan punggungnya, kemudian tangannya memukul kaki Eunbi yang terbalut perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fiksi Penggemaroneshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘