Choi Bomin

1.1K 145 23
                                    

Eunbi mendesis kesal begitu melihat kulit putihnya memerah karna terbakar teriknya matahari, disebelahnya Eunseo juga melakukan hal yang sama.

"gosong dah gue." keluhnya dengan suara berbisik, takut terdengar kakak tingkat yang menghukumnya karna tidak membawa barang yang ditugaskannya.

"panas anjir." keluh Eunseo dengan bibir mengerucut yang terlihat ketus.

"ITU YANG BERDIRI DIDEPAN TIANG BENDERA JANGAN NGOBROL AJA!! MAU SAYA TAMBAHIN HUKUMANNYA." teriak salah satu kakak tingkat yang memergokinya.

Buru-buru keduanya menegakkan tubuhnya menatap tiang bendera dengan kepala mendongak dan tangan terangkat memberi hormat.

Setelah lima belas menit fokus dengan hukumannya, Tiba-tiba Eunseo ber'ssttt' pelan ditengah keheningan lapangan, dimana anak maba yang lainnya sudah kembali kedalam kelas.

"jangan ajak gue ngomong lagi." balas Eunbi mengutarakan kekesalannya.

"arah jam sembilan, woy!!"

Mau tak mau Eunbi mengedarkan pandangannya kearah yang dimaksud Eunseo, menyipitkan sedikit matanya memfokuskan pria yang dimaksudkan.

"ganteng, ihh."

Eunseo dan Eunbi saling pandang, kemudian mengulas senyum sumringah yang mana membuat kakak tingkat yang menghukumnya memukulkan kayu rotan ke helm proyek orange yang digunakan keduanya.

"hukuman kalian selesai, besok jangan lupa dibawa papan nametag-nya."

Eunbi dan Eunseo memberi pose hormat kearah kakak tingkat dengan badge name 'Choi Yeonjun' dialmamater hitam yang digunakannya.

"siap kak." ucapnya serentak.

Yeonjun mengulas senyum tipis.

"kalian istirahat aja, tau arah kantin kan?"

Eunbi dan Eunseo kembali mengangguk.

"satu jam ya, lewat dari itu kalian bakal kena hukum lagi."

"iya Kak, siap."

Setelahnya kakak tingkat bernama Yeonjun itu berlalu menghampiri teman-temannya.

"buru kantin lah, haus gue keburu dehidrasi dah ini." ajak Eunseo yang sudah menarik kencang lengan Eunbi untuk pergi ke kantin.

Ketika sampai dikantin, Eunseo menyikut lengan Eunbi.

"angka jam 12, depan gerobak bubur."

Eunbi mendongakkan kepalanya, lalu mengulas senyum tipis.

"ganteng ih sumpah, ngga boong." kikiknya.

"mantenginnya lanjut nanti aja lah, gue haus plus laper nih." keluh Eunseo menarik kembali lengan Eunbi, lalu berdiri didepan gerobak bakso.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang