13. Moonbin

2.5K 220 57
                                    

Semua orang tau bagaimana mencinta?
Tapi hanya sebagian orang yang tau
Bagaimana tetap tinggal disatu hati
Untuk jangka waktu yang lama

Sinb menaikkan letak kacamata bulatnya yang sedikit merosot, ia menyunggingkan senyum tipis kemudian melangkahkan kakinya mantap.
Ia menapaki jalan setapak ditaman komplek rumahnya, matanya menelisir sekitar mencari-cari seseorang yang menyandang status sebagai kekasihnya.

"Moonbin!!"

Yang dipanggilpun menoleh cepat dengan senyum simpul, Sinb berlari kecil menghampiri moonbin yang sudah menunggunya disebuah bangku kayu yang menghadap air mancur.

"maaf sedikit terlambat."

Moonbin menggeleng, ia mengusak gemas pucuk kepala Sinb kemudian menyuruh Sinb untuk duduk.

"kenapa kau bersikeras bertemu disini? Padahal aku bisa saja menjemputmu."

Sinb menggeleng tegas, ia mengerucutkan bibirnya menatap sebal Moonbin yang kini sudah terkekeh.

"baiklah.. Baiklah, jadi jelaskan padaku? Ada apa sebenarnya?"

Sinb menghembuskan nafas panjang, ia mengayun-ayunkan kakinya kedepan dan belakang seperti anak kecil.

"kau ingat Son Eunseo? Besok ia kembali dari New York.
Dan aku tak bisa menjemputnya, aku sudah meminta tolong Pinky, Dahyun dan juga Umji.
Tapi mereka sama sibuknya sepertiku, dan aku mencoba meminta tolong Sua.
Tapi Sua bilang ia akan keluar kota besok, dan hanya kau yang bisa kumintai tolong.
Jadi aku mohon padamu, jemput Eunseo dibandara jam 9 pagi.
Aku akan sangat berterima kasih padamu, sebagai gantinya kau bebas meminta apapun padaku."

"akan kufikirkan lagi."

Sinb memegang lengan Moonbin dengan wajah merajuk yang dibuat seimut mungkin.

"oh ayolah, katakan iya."

Moonbin terkekeh, ia mencapit hidung Sinb dan menariknya pelan bermaksud menggodanya.

"iya, apapun akan kukabulkan untuk kekasihku yang bawel ini."

"ewrr.."

❤❤❤

Sinb memeluk erat tubuh Eunseo dengan senyum lebar menghiasi wajahnya.
Ia melepas pelukannya, kemudian tersenyum jahil ketika melihat perubahan pada diri Eunseo yang terlihat semakin feminim.

"jangan meledekku." keluh Eunseo.

Sinb semakin terbahak begitu melihat raut masam yang sangat kentara diwajah Eunseo.

"oh ayolah aku hanya bercanda, 5 tahun tidak bertemu kau semakin sensitif saja ya."

Eunseo mengerucutkan bibirnya, kemudian menghempaskan tubuhnya disofa putih yang berada dikamar Sinb.

"oh iya, pria yang menjemputku tadi itu Moonbin kan? Sahabatmu dulu dan teman sekelas kita, benar bukan?
Orang yang selalu bersama denganmu dan Chanwoo.
Yang sama sekali tidak bisa diam seperti Seungkwan.
Ahh aku jadi merindukan masa SMA kita dulu."

"ya.. Dan dia sekarang kekasihku."

"kau mengupgrade-nya begitu?" kekeh Eunseo.

Entah mengapa Sinb merasa aneh dengan nada suara Eunseo.

"kau baik-baik saja?"

"aku baik-baik saja, Pinky dan Umji dimana? Dahyun juga?"

"Pinky bersama Mingyu di Taiwan, kau tau menjadi sekretaris sekaligus tunangan Mingyu.
Jadi dia selalu ikut kemanapun Mingyu pergi.
Dahyun, sibuk dengan pernikahannya bersama Kak Eunwoo.
Dan Umji dia benar-benar super sibuk, setelah membuat studio rekaman dan Perusahaan musik bersama Seungkwan dan Kak Suga." jelas Sinb.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang