Eunbi terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah.
Mimpi itu lagi, fikirnya.
Ia sudah lelah dengan pekerjaannya, dan semakin lelah jika setiap malam harus mengalami mimpi yang sama.Ia menyibak selimutnya, memakai sendal selop berbulu dengan warna merah kesukaannya.
Ia berjalan gontai kearah pantry, mengambil mug kesayangannya, lalu menuang air mineral kedalamnya.
Dengan bokong bersandar pada pinggiran bak cuci piring, Sinb menenggak habis minumannya.Matanya melotot kala melihat tembok apartmentnya terdapat tulisan besar yang masih basah, membuat kakinya lemas bak jelly.
"seharusnya kau tidak ikut campur, Eunbi~ssi!"
Nafasnya tercekat, ia mencoba berdiri dengan berpegangan pada meja dan dinding.
Matanya mengedar kesegala arah, dengan gerakan cepat ia meraih gagang pintu kamarnya.
Ia masuk kedalam, kemudian menguncinya.
Tubuhnya kembali ambruk dengan punggung bersandar, dan nafas tak beraturan."eo-eomma.." lirihnya dengan air mata yang sudah mengalir deras.
Eunbi menyeret tubuhnya kearah meja rias, meraih ponselnya, mencoba menghubungi seseorang.
"tolong angkat." ujarnya panik.
dering ketiga panggilan tersambung membuatnya bernafas lega.
"ada apa meneleponku malam-malam? Kau merindukanku?"
"to-tolong aku." balas Eunbi dengan suara sepelan mungkin begitu ia melihat bayangan dicelah pintu.
Eunbi menahan nafasnya, begitu bayangan tersebut semakin dekat dan terlihat jelas.
"yakk!! Hwang Eunbi.. Kau dimana?"
Eunbi memundurkan tubuhnya, hingga punggungnya membentur ujung ranjang.
Ia bergerak cepat kearah lemari pakaian, ketika melihat gagang pintu kamarnya bergerak."yakk!! Hwang Eunbi!!"
Eunbi menatap ponselnya, kemudian mematikan panggilannya.
Ia membuka room chat, lalu mengirim pesan kepada orang yang diteleponnya tadi.Aku diapartment
Cepat datang!! Ada seseorang disini
Jangan meneleponku!!dan cepat datang!!Setelah mengirim pesan tersebut, ia menon-aktifkan ponselnya.
Matanya melebar kala pintu yang semulanya dikunci, berbunyi klik, yang otomatis pintu tersebut sudah berhasil dibuka.
Ia meringsek masuk kedalam kardus besar yang berada disebelah lemari pakaian.
Eunbi membekap mulutnya, ketika mendengar suara langkah kaki yang memasuki kamarnya.Eunbi kembali mendengar suara benda terjatuh, yang ia yakini kalau orang tersebut menghancurkan kaca dimeja rias dan membuang benda-benda yang ada dimeja kelantai.
"kau benar-benar ingin bermain denganku, Eunbi~ssi!"
Detak jantung Eunbi semakin menggila kala mendengar suara langkah kaki yang semakin mendekat kearahnya.
Ia semakin membekap mulutnya, menenggelamkan kepalanya pada lipatan kakinya."Han Seungwoo!! Kumohon cepat datang!!" racaunya dalam hati.
"Sh*t!" makinya begitu mendengar suara sirine mobil polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fanfictiononeshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘