16. Wooseok

3.1K 223 78
                                    

Q: Apa yang kamu lakukan?
A: tidak ada, aku hanya berjalan kearahmu..(?)

Sebenarnya Sinb malas untuk berangkat sekolah, mengingat ia baru saja patah hati (uhukk?)
Ok, jangan pedulikan itu.
Lagipula untuk apa ia berlarut-larut sedih, kalau nyatanya orang yang ia suka tidak akan pernah berbalik menyukainya, melainkan hanya menganggap dirinya sekedar teman tidak lebih.

"mamah!! Sinb berangkat!" teriaknya.

Sinb keluar gerbang rumahnya, setelah sebelumnya menutupnya terlebih dahulu.
Bodoh jika ia bilang dirinya malas berangkat, kalau nyatanya matahari saja baru keluar separuhnya.
Mengingat ini masih jam 05.45 pagi, ingatkan Sinb untuk memberi dirinya sendiri sebuah trophy penghargaan.
Dalam sejarahnya, ia tak pernah berangkat sepagi ini.
Paling pagi ia berangkat jam 6.30 dan paling telat itu 6.45 , hebat bukan.

Sinb melangkah menuju sekolahnya dengan berjalan kaki, dengan earphone menempel dikedua telinganya.
Apa ada yang bertanya kenapa ia berjalan kaki? Sepertinya tidak..
Baiklah, karna Sinb terlalu baik. Jadi.. Ia akan menjelaskan, kalau letak rumahnya dengan sekolah itu dekat.
Keluar komplek rumahnya, belok kekiri dan ada sekitar 10 meter letak sekolahnya.
Jadi ia bisa menghabiskan waktu 15 menit untuk berjalan kaki.

Setelah menempuh waktu 15 menit, yang artinya ini sudah jam 6 tepat.
Sinb memasuki kelasnya, menaruh tasnya keatas meja, kemudia melangkah keluar menuju rooftop.
Sinb harus bersusah payah menaiki tangga sampai rooftop, ia mendorong pintu besi dihadapannya kemudian melangkah menuju bangku besi yang sedang ditiduri oleh laki-laki bertubuh jangkung dengan surai hitam yang berterbangan.

"loh? USeok?"

Yang dipanggilpun menoleh dengan mata menyipit.

"tumben lo berangkat pagi?"

Sinb melepas earphone-nya, kemudian memasukkan kedalam saku blazer sekolahnya.

"lagi pengen, terus lo pagi-pagi gini kenapa udah ada disini? Jangan bilang lo nginep disini?"

Wooseok menaikkan sebelah alisnya, kemudian menarik pergelangan tangan Sinb untuk segera duduk disampingnya.
Ia lelah karna terus mendongak menatap wajah Sinb yang terkena pantulan Sinar matahari.
Ingatkan Sinb untuk, menempeleng kepala Wooseok karna sudah membuat pergelangan tangannya memerah.
Asal kalian tau saja, kulit Sinb begitu sensitif.
Ia tidak bisa kena gigitan nyamuk, yang hasilnya akan bentol dengan pola yang melebar, pokoknya kulitnya sangat sensitif.

"lo fikir gue ngga punya rumah? Udah diem disini aja, gue ngantuk.
Nanti bangunin gue ya!" perintah Wooseok.

Tanpa tau malu Wooseok menaruh kepalanya diatas paha Sinb, mencari posisi nyaman dan mulai memejamkan kembali matanya.
Sedangkan Sinb hanya bisa pasrah, toh Wooseok tidak pernah mau menerima penolakan, lebih tepatnya pemaksa.
Padahal dia dicap 'boyfriend-able' oleh sebagian siswi disekolahnya.
Ngga ada yang tau aja kelakuan aslinya dia, cuma sama temen sekelasnya doank Wooseok terbuka dan jadi diri sendiri.
Coba kalau sama yang diluar temen sekelasnya, beuh sok cool gimana gitu, belom aja kena tabok Sinb, eh udah sering ding.
Semua cowok dikelasnya mah udah kena tabok Sinb kalau lagi marah.
Yang paling sering sih Moonbin sama Chanwoo, ya tau sendirilah mereka dari jaman masih ingusan udah bareng-bareng mulu, nyampe sekolah aja barengan mulu.
Sebenernya sih bosen, tapi kalau ngga ada 2 curut itu,  kurang seru gimana gitu.
Ok balik kemanusia kurbel dipangkuan Sinb satu ini.

"buset dah pules banget, gue kan niatnya mau galau-galau disini. Galau gue masih belum ilang nih liat Kak Jungkook jadian sama Kak Eunha."

Sinb merasakan pergerakan kepala Wooseok dipangkuannya, ia merasa tak nyaman dengan sinar matahari yang mengganggu tidurnya.
Merasa kasihan, Sinb mengangkat tangan kanannya berniat menutupi mata Wooseok dari cahaya yang mengganggu tidurnya.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang