Daniel mendudukkan dirinya disamping Seungwoo yang tengah sibuk menata beberapa kertas yang Daniel tak ketahui.
"apa yang kau lakukan?"
Seungwoo menoleh, lantas menggedikkan bahunya.
"sudah berapa lama kau mengenal Sinb?" tanya Seungwoo.
Daniel menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, matanya menatap langit terang, mengingat mereka berada dibalkon kamar Daniel.
"aku mengenal Sinb sudah sangat lama.
Eum.. Hampir 6 tahun.""wow.. Lama sekali."
"ya.. "
"apa kau tak ada perasaan suka terhadapnya?"
Daniel menoleh cepat dengan kening berkerut.
"kenapa kau bertanya seperti itu? Jangan bilang kau juga suka dengannya."
Seungwoo tersenyum lebar, lantas mengangguk.
"sudah sangat lama aku tak merasakan jatuh cinta lagi."
"apa maksudmu?"
"aku tinggal disini supaya bisa melupakan masa lalu kelamku.
Siapa sangka tetangga sebelahku itu perempuan cantik yang jarang sekali tersenyum.""dia cantik dengan caranya sendiri." sanggah Daniel.
Seungwoo mengangguk setuju, lalu ia menyandarkan punggungnya mengikuti Daniel.
"mau bersaing secara sehat?"
"eh?"
"entah siapa yang akan dipilihnya nanti, kita tetap akan berteman seperti sekarang."
Daniel menegakkan punggungnya, kemudian menjabat tangan Seungwoo.
"deal."
🌿🌿🌿
"aku mencium bau mencurigakan dari kalian."
Daniel dan Seungwoo saling tatap, lantas membuang muka dengan dengusan kesal.
"kenapa kau berfikiran negatif seperti itu?" elak Daniel.
"aku lama berteman denganmu, jadi aku hapal dengan segala tingkah lakumu."
"woahh.. Aku jadi merasa tersanjung."
"tersanjung, dengkulmu!!"
Seungwoo tertawa kencang, lalu mengambil alih baskom berisi kacang almond yang tengah dipotong menjadi empat bagian oleh Sinb.
"kau tidak sedang mencoba menarik perhatianku kan?"
Seungwoo mendengus, ia menjauhkan baskom tersebut dari jangkauannya, lantas mengeluarkan judging face.
"menarik perhatian, dengkulmu." ucap Seungwoo mengikuti cara bicara Sinb sebelumnya.
Sinb mendengus, lantas kembali memotong kacang almond dengan hentakan keras.
Membuat Seungwoo dan Daniel menatap horror kearah Sinb."APA!!" ketus Sinb.
Daniel menggeleng ngeri, lantas berlari keluar dapur.
Lebih baik ia membantu Eun Byul mengasiri para pengunjung, dibanding berada didapur yang auranya tertutup aura kelam Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fanfictiononeshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘