15. Chanyeol Part II

2.4K 230 57
                                    

Bukankah pertemuan kita sudah ditakdirkan?
Jadi tidak usah takut
Karna aku mencintai dirimu saat ini, dirimu yang dulu dan dirimu yang akan datang ..

Sinb mengusap-usap dahinya yang mendapat sentilan kencang dari Sowon.
Ia mendengus sebal dengan tangan memeluk bantal sofa bercorak bunga.

"aku kan tidak sadar."

"heol! tidak sadar?" cibir Umji yang baru datang sambil membawa gelas panjang berisi orange juice.

"diam kau! aku tak menyuruhmu bicara." ketus Sinb.

Umji mendengus, ia duduk bersila diatas karpet berbulu yang ditempati Sowon.

"sudah jangan bertengkar." lerai Sowon.

"jadi bagaimana kelanjutannya? Kau sudah mengetahui namanya?" sambung Sowon.

Sinb menghembuskan nafas panjang, ia memeluk kedua lututnya dengan bibir mengerucut.

"belum, dan aku benar-benar penasaran."

"aishh.. Bodoh sekali kau Sinb."

"Yakk!! Kalau saja Sehun Oppa tidak datang tiba-tiba dan langsung menarikku masuk kedalam mobilnya, mungkin sekarang aku sudah tau namanya." ucap Sinb bersungut-sungut.

"oh iya bagaimana menjadi sekretaris kakakku?" tanya Sowon sambil memakan Cookies buatan Sinb.

"menyebalkan dan membuatku sakit kepala.
Dan harus kau tau Ji, dia itu selalu bertanya tentang dirimu padaku.
Dia fikir aku ini Ibumu? Yang harus selalu tau tentang dirimu.
Cih! Menyebalkan dan rasanya aku ingin mengulitinya hidup-hidup."

Umji terbahak, ia menaruh gelas dalam genggamannya keatas meja kemudian mengambil ponselnya berniat mengambil video Sinb yang tengah memperagakan Suho.

"Ji, jangan merekamnya!!" pekik Sinb.

❤❤❤

Sinb memiringkan sedikit kepalanya dengan kening berkerut heran.
Ia meluruskan kepalanya lagi kemudian mendongak menatap Sehun dan Suho bergantian.

"kalian kenapa?"

Suho menggedikkan bahunya acuh, kemudian berlalu masuk kedalam kamarnya.

"apa sudah selesai?"

Sehun mengangguk kemudian ia mengulurkan tangannya untuk digenggam Sinb.
Sinb terkekeh namun tetap menggenggam jemari Sehun.

"apa yang kalian bicarakan? Kenapa sangat private sekali, sampai-sampai kau harus mendatangi rumahnya."

Sehun menjawil gemas dagu Sinb.

"anak kecil tidak perlu tau."

"ergh.. Menyebalkan."

"baiklah, hanya masalah bisnis saja. Ada sedikit masalah dilapangan kemarin."

Sinb mengangguk paham, ia mengeratkan genggamannya ketika merasakan udara diluar semakin dingin.
Jujur saja, ia membenci udara dingin. Ia tidak tahan dengan udara dingin yang mampu membuatnya menggigil kedinginan seperti ini.
Melihat Sinb kedinginan seperti itu, Sehun melepas syal yang melingkari lehernya dan memasangkan keleher jenjang Sinb.

"cepat masuk kemobil." perintah Sehun.

Sinb melepas genggamannya dan berlari memasuki mobil Sehun yang terparkir dipelantaran Mansion Suho.

❤❤❤

"bagaimana menurutmu?"

Sinb memutar kursinya, ia sedikit mencondongkan badannya melihat hasil kerja Eunseo.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang