Sinb beberapa kali mengetuk pintu rumah Seungwoo, namun sejak tadi tak ada jawaban atau sahutan sama sekali.
"apa pergi ya? Tapi kok gerbangnya ngga dikunci?
Kata Ibu.. Seungwoo dirumah sendirian."Sinb menggedikkan bahunya, lantas kembali mengetuk pintu rumah Seungwoo, namun kali ini lebih keras dari sebelumnya.
Namun kembali tak ada sahutan, dengan kesal ia memegang kenop pintu rumah Seungwoo berniat mendobraknya.
Tapi belum sempat mendobrak, pintu rumah Seungwoo lebih dulu terbuka."lah? Ngga dikunci?"
Buru-buru ia masuk kedalam rumah Seungwoo, memanggil Seungwoo berulang-ulang kali.
Tak ada sahutan lagi, Sinb beralih melangkah kedapur menaruh piring besar berisi bulgogi yang ia bawa tadi keatas meja.
Selanjutnya ia keluar dapur dengan kernyitan heran."kemana sih orangnya?"
Kepalanya menggeleng singkat begitu melihat Seungwoo yang tertidur pulas disofa yang berhadapan dengan televisi lebar.
Ia melangkah perlahan, kemudian berjongkok didepan wajah Seungwoo.
Mengamati wajah damai Seungwoo ketika tengah tertidur pulas seperti ini."kok lucu sih." gemas Sinb.
Tangan kanannya terulur, mengusap lembut surai hitam milik Seungwoo.
Bahkan ia mengambil perlahan kacamata bulat yang masih bertengger manis diatas pangkal hidung Seungwoo.
Wajahnya panik ketika tangannya tak sengaja menyentuh pipi Seungwoo yang agak panas."kayaknya demam deh."
Dengan hati-hati Sinb menempelkan telapak tangannya kedahi Seungwoo.
Kembali mengecek suhu tubuh Seungwoo, namun rasa panas yang ia dapatkan.
Buru-buru Sinb bangkit berdiri, mengambil baskom kecil yang sudah diisi air hangat dan handuk kecil.
Dengan telaten Sinb mulai mengompres dahi Seungwoo dengan handuk hangat.
Begitu terus sampai ia mulai merasa mengantuk.Ia membenarkan posisinya dengan sebelah tangan bertumpu pada sofa.
Sementara Seungwoo mulai terbangun dan begitu terkejut dengan kehadiran Sinb.
Terlebih dengan jarak wajah yang begitu dekat.
Tangannya meraba handuk yang masih bertengger manis diatas dahinya, Lantas ia menaruhnya diatas meja.
Matanya terus menelisik setiap inchi wajah Sinb yang terpahat sempurna.
Begitu cantik dengan wajah putih mulus tanpa riasan.
Tangannya terulur untuk menahan beban kepala Sinb, begitu tangan Sinb sudah terkulai lemas kepangkuannya.
Seungwoo menahan kekehannya begitu melihat Sinb menyamankan kepalanya ditelapak tangan Seungwoo.
Bahkan Telapak tangan Seungwoo terlihat besar jika bersandingan dengan wajah Sinb seperti ini.Dengan perlahan Seungwoo menyampirkan helaian rambut Sinb yang menutupi wajahnya.
Kembali menatap wajah damai Sinb yang tengah tertidur, lantas memajukan wajahnya demi mengecup kening Sinb."selamat malam."
🌿🌿🌿
Pagi menjelang Seungwoo terbangun lebih dulu, ia tersenyum menatap wajah damai Sinb yang berada dalam dekapannya.
Kenapa bisa?
Tangan Seungwoo kebas menahan kepala Sinb, jadi ia mengangkat perlahan tubuh Sinb keatas sofa, menidurkannya disana bersama dengan dirinya.
Seungwoo berada dibagian dalam sofa, sedangkan Sinb dibagian depan dengan posisi memunggunginya.
Takut Sinb terjatuh, Seungwoo menarik tubuh Sinb, memeluknya dari belakang.
Dengan jarak seperti ini Seungwoo bisa merasakan wangi tubuh Sinb yang begitu manis.Seungwoo kembali menutup matanya, begitu merasakan pergerakan tubuh Sinb.
Seungwoo mengulum senyumnya begitu melihat Sinb memutar tubuhnya hingga saling berhadapan.
Bahkan bibir Seungwoo saling bersentuhan dengan hidung Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fanficoneshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘