18. Jungkook Part II

2.1K 285 43
                                    

Hanya butuh satu tangan untuk meraih, dua tangan untuk saling mengenggam..
Hanya butuh satu hati untuk mencintai dan dua hati untuk memaknai ..

Sinb membuka perlahan pintu kamar Jungkook, lalu ia menyembulkan kepalanya dengan cengiran lebar.
Ia mengerutkan keningnya, begitu tak mendapati tanda-tanda kehadiran Jungkook diruangan ini.
Sinb memanggil Suster Zhou yang kebetulan melewati kamar inap Jungkook.

"Suster Zhou.. Pasien dikamar ini kemana?"

"eoh? Kukira Jeon Jungkook pamit padamu."

"pamit?" ulang Sinb.

"dia sudah dibolehkan pulang, dan kemarin malam ia meninggalkan kamar ini." jelas Suster Zhou.

Sinb terdiam, kemudian membungkuk sopan, mengucapkan terima kasih pada Suster Zhou.
Setelah kepergian Suster Zhou, Sinb memilih duduk diteelpi ranjang, dengan tangan meraba perlahan ranjang yang pernah ditempati Jungkook.

"kenapa dia tidak pamit padaku?" lirih Sinb.

Sinb menghembuskan nafas panjang, ia bangkit berdiri dengan kepala tertunduk dalam.

"dasar pria dingin!!"

❤❤❤

Sinb mengeratkan jemarinya pada cangkir dalam genggamannya, ia menyesap perlahan teh cammomile yang dibuatkan ibunya dengan punggung bersandar pada sisi kanan jendela besar yang berada dikamarnya.

"apa dia mencariku? Eih.. Mana mungkin."

Ia memundurkan badannya ketika sebuah kilat tertangkap cepat oleh matanya.

"akan hujan besar."

Sinb menaruh cangkirnya keatas nakas, kemudian mengambil ponselnya dari atas nakas, memutar lagu Summer Rain milik Gfriend.

"nuguegena hanbeonjjeum, ssodajideon yeoreumbicheoreom..
(seperti hujan musim panas, yang mengguyur siapa saja.. )
Gabjagseure dagawasseotdeon sarangi iygyejo..
(cinta bisa datang pada siapa saja secara tiba-tiba..)
Bisorie jamdo mot jal mangkeum, geuddaen niga naegen geuraetjyo..
(dalam suara hujan bahkan aku tidak bisa tidur, seperti itulah kau disaat itu.. )
Heugnaeemeul meokeumeun naeui gamjeongi, ssodanaedeusi deolyeoonaeyo..
(perasaanku yang bercampur aroma bau tanah, bergetar dalam guyuran air hujan.. ) jageuman usaneul, nanuryogo dagaoneunga bwa (dugeundaeyeo)..
(mungkinkah kau datang padaku, tuk berbagi payungmu (aku berdebar).. )
Yeoreumnaereui gijeogilkkayo?
(apa ini keajaiban dimusim panas? )

Chanranhage bitnadeon siganieotdago ..
(itu adalah saat-saat indah yang mempesona.. )
Malgeun yeoreombicheoreom, gomawossotdago..
(terima kasih, karna telah menjadi hujan musim panas nan cerah.. )
Hanjulgi bitmulcheoreom, neomu areumdawotdeon..
(seperti tetesan air hujan, sungguh begitu indah.. )
Tumyeonghan urideureui iyagi..
(cerita kita yang begitu murni..)"

Sinb mengulum senyumnya, ia menumpukan dagunya pada tangan kirinya, memandangi hujan yang perlahan turun dari balik jendela.

"semoga kita dipertemukan kembali, saat itu juga aku akan memukulmu.
Karna pergi tanpa pamit padaku."

❤❤❤

Jungkook berlari cepat disepanjang lorong rumah sakit, tangannya menggenggam erat sebuket bunga baby's breath.
Sepanjang ia berlari, sepenjang itu ia menyunggingkan senyumnya.
Ia menghentikan langkahnya didepan sebuah kamar rawat inap yang ia tau sebagai kamar rawat inap Sinb.
Ia mengatur nafasnya, kemudian menggeser pintu bercat putih tersebut.
Senyumnya perlahan memudar, ketika melihat kamar yang sebelumnya ramai dengan barang-barang Sinb dan juga Sinb tentunya, sekarang kosong tak berpenghuni, hanya ada ranjang bersprei putih, lemari kosong dan sofa yang semulanya tertumpuk beberapa bantal, sudah kosong dan beberapa alat rumah sakit yang tidak terpakai, karna tak adanya pasien dikamar ini.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang