17. Sehun

3.3K 236 63
                                    

Aku senang mengenalmu,
Dekat denganmu, menaruh harapan
Walaupun pada akhirnya,
Aku tidak akan pernah bisa memilikimu..

Gadis berusia 20 tahun yang sudah rapih dengan setelan celana jeans ketat dan kemeja biru kebesaran yang bagian depannya ia masukkan sedikit kedalam celana jeansnya.
Rambutnya ia kuncir kuda dengan beberapa helaian yang sedikit berantakan disisi kedua telinganya.
Ia berkacak pinggang begitu memasuki kamar bernuansa maskulin.

"astaga!! Daddy!! Mau sampai kapan Daddy tidur?" omelnya.

Sinb nama gadis itu, ia menghampiri pria yang disebut Daddy tersebut.
Tangannya menarik tangan sang Daddy dengan sedikit guncangan dibahunya.
Namun mata sang Daddy masih juga terpejam, malah sekarang ia sudah menarik tubuh Sinb untuk ikut berbaring dikasur bersamanya.
Mengabaikan teriakan Sinb yang memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya.

"Daddy!! Aku sudah rapih!!" kesalnya.

Namun sang Daddy malah semakin merapatkan tubuhnya dengan pelukan erat dan kepala yang mengendus aroma cammomile yang menguar dari leher Sinb. Sinb memukul-mukul kesal punggung sang Daddy, meminta dilepaskan.

"YAKK!! OH SEHUN!! ASTAGA, KENAPA AKU PUNYA DADDY PEMALAS SEPERTIMU!!"

Sehun tertawa renyah, ia melonggarkan pelukannya membiarkan Sinb terlepas dari kukungannya.

"tidak sopan."

Sinb memegangi hidungnya yang ditarik gemas oleh Sehun.

"aku tunggu diruang makan, 15 menit Daddy tidak ada disana.
Aku akan benar-benar marah padamu."

Sehun merangkul bahu sempit Sinb kemudian mendaratkan kecupan ringan dipipi dan keningnya.

"kau membuat sarapan apa pagi ini?"

"aku membuat nasi goreng, tidak apakan?"

Sehun menggeleng.

"apapun yang kau masak, aku akan tetap memakannya."

Sinb memutar bola matanya malas, ia melepas rangkulan Sehun dibahunya kemudian mendorong punggung Sehun untuk segera masuk kekamar mandi.

"cepat mandi, ingat hanya 15 menit."

Ketika hendak berbalik, Sehun lebih dulu menarik pergelangan tangan Sinb.

"morning kiss untukku mana?"

Sinb menepuk keningnya, merasa lupa dengan rutinitas paginya.

Cupp~

"sudahkan."

Setelahnya Sinb berlalu keluar kamar Sehun, meninggalkan Sehun yang tersenyum memandangi punggung Sinb yang perlahan menjauh.

"ckckck.. Anak itu."

❤❤❤

"bee.."

Sinb menoleh dengan kening berkerut, ia melepas seatbeltnya tanpa mengalihkan perhatiannya pada Sehun.

"ingat, selesai kuliah langsung pulang. Tidak ada main, karna kemarin kau membohongiku."

Sinb berdecak sebal, namun kepalanya tetap mengangguk mengiyakan ucapan Sehun.

"kalau kau bosan, kau bisa membawa Umji dan Somi pulang kerumah.
Dirumah saja jangan kemana-mana, mengerti."

Sinb kembali mengangguk patuh, ia mencondongkan tubuhnya guna mengecup pipi Sehun.

"kalau begitu aku masuk dulu, Dad."

Sehun mengangguk, ia mengusap lembut pucuk kepala Sinb sebelum Sinb benar-benar keluar dari mobil range rovernya.

Sinb with The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang