Aku sering berfikir berhenti saja mencintaimu..
Tapi, tak pernah benar-benar kulakukan
Karna perasaan cinta itu kian membesar hanya karna perlakuan manismu..Apa kalian pernah merasa gelisah? Seperti yang Sinb rasakan sekarang.
Gelisah karna merasakan perasaan yang ia rasakan sekarang, adalah salah.
Dan Sinb rasanya ingin menangis dan berteriak saja, saking frustasinya.
Ia berjengit, begitu merasakan sebuah tepukan ringan dari seseorang."eoh, Jhonny Sunbaenim."
"hei.. Hei.. Hei.. Seperti melihat hantu saja."
"maaf.. "
"dimana kedua teman-temanmu?"
"Somi dan Umji, maksudmu? "
Jhonny mengangguk, kemudian mendudukkan tubuhnya tepat disebelah Sinb.
Merasa tak nyaman, Sinb menggeser tubuhnya hingga lengannya menyentuh lengan sofa.
Namun sialnya Jhonny kembali memepetkan tubuhnya, hingga lengannya saling bersinggungan dengan lengan Sinb."eum.. Sunbaenim, maaf sebelumnya. Bisa kau bergeser sedikit?" tanya Sinb hati-hati.
"tidak dan tidak bisa."
Sinb beranjak namun pergelangan tangannya dicekal oleh Jhonny.
"kau mau kemana?"
"aku... Aku... YAKK!! OH SEHUN!!" pekik Sinb begitu melihat siluet Ayahnya.
Yang dipanggil menaikkan sebelah alisnya, kemudian berjalan cepat menghampiri Sinb yang terlihat tak nyaman dengan pria disampingnya.
"sayang.. "
Sinb melepas cepat tangan Jhonny, kemudian memeluk lengan Sehun yang sudah berada didekatnya.
"kenapa kau tidak sopan, heum?" tanya Sehun setengah berbisik.
Sinb meminta Sehun untuk menundukkan kepalanya, kemudian berbisik.
"Dad.. Bantu aku menjauhkan dia, berpura-pura menjadi kekasihku, Dad. Aku mohon." pinta Sinb.
Sinb berjengit, begitu Sehun menarik pinggang Sinb mendekat, merapatkan tubuhnya hingga hidungnya menempel pada dada bidang Sehun.
Dan Sinb dapat mencium wangi yang menguar dari tubuh Sehun.
Wangi yang selalu membuat Sinb tenang, dan yang sangat ia sukai."dia siapa?" tanya Sehun dengan mata memicing tajam, memainkan perannya sebagai kekasih Sinb.
"Seniorku dikampus."
"kau yang siapa?" tanya Jhonny kesal melihat kedekatan keduanya.
"dia kekasihku, kenapa? Apa ada masalah?"
Itu bukan Sinb yang menjawab, melainkan Sehun.
"Cih, aku tidak percaya."
Tanpa membuang-buang waktu Sehun menoleh kearah Sinb, menundukan wajahnya, mengikis jarak diantara keduanya.
Lalu Sehun menempelkan bibirnya, yang niatnya hanya mengecup singkat, berganti dengan lumatan-lumatan kecil.
Merasakan begitu manisnya bibir Sinb, tanpa mau menghentikannya sama sekali.
Sedangkan Sinb ia melebarkan matanya tak percaya, namun detik selanjutnya ia terlalu terbuai dengan ciuman Sehun, membalas ciuman Sehun dengan tangan mencengkram erat kerah jas Sehun.
Ia memukul dada Sehun, ketika merasa sudah kehabisan nafas.
Sehun terkekeh, ia mengusap lembut bibir bawah Sinb yang basah karna ulahnya."Dad ciuman pertamaku.." keluh Sinb tanpa mau menatap mata Sehun, karna terlalu malu dengan sikapnya barusan, yang membalas ciuman Sehun.
"hanya itu caraku mengusirnya, dan berhasil bukan, dia pergi.
Bahkan kau dengan nakalnya membalas ciumanku.
Jadi, apa yang kau lakukan disini, Bee?
Dimana Somi dan Umji? Kenapa kau sendirian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fanfictiononeshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘