Bukankah yang berusaha yang akan mendapatkan hasil?
Sinb sama sekali tidak berfikir kalau pada akhirnya akan seperti ini.
Matanya semakin memanas kala nama 'Lee Jinhyuk' disebutkan oleh Lee Dongwook Daepyonim, diurutan nomor 14.
Sinb menutupi wajahnya dengan handbanner berwajahkan Lee Jinhyuk, dadanya sesak kala Jinhyuk mengucapkan sepatah dua kata diatas podium bersama trainee lainnya.
Dadanya semakin sesak seiring dengan tetesan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya, mendengar suara bergetar Jinhyuk yang berusaha menahan tangisnya."eomma.." isak Sinb didalam pelukan Ibu Jinhyuk.
"kenapa peringkatnya turun drastis, terakhir dia di peringkat ketiga kan. Tapi-tapi kenapa..?!"
Sinb menatap ibu Jinhyuk dengan wajah bersimbah air mata, kepalanya menggeleng keras berharap ia salah dengar tadi.
"Jinhyuk Oppa bagaimana? Dia sudah berusaha keras selama ini.. Tapi-tapi kenapa.."
Sinb tak bisa melanjutkan ucapannya, dadanya terlalu sesak dan isakannya semakin keras berbarengan dengan beberapa fans yang ikut menangisi Jinhyuk-nya.
"Eunbi~ya! Tampar aku, aku mungkin salah dengar.
Lee Daepyo pasti salah menyebutkan nama kan?!"Dengan kepala tertunduk dalam Sinb menggeleng lemah, ia menggenggam lengan adik perempuan Jinhyuk sebagai tumpuannya.
Sementara Jinhyuk memutar tubuhnya kearah Sinb yang diapit ibu dan adik perempuannya dengan seulas senyum tipis."Eomma maafkan aku.. Maafkan aku.." ucapnya dengan tatapan sendu dan suara bergetar.
"trainee Lee Jinhyuk, apa ada yang kau ingin ucapkan lagi untuk trainee Kim Wooseok?" tanya Lee Dongwook dengan mata berkaca-kaca, merasa bersedih dengan peringkat trainee yang cukup dekat dengannya.
Jinhyuk mengambil nafas dalam, lantas mengulas senyum lebar kearah Wooseok yang kembali menangis kearahnya.
"Wooseok~ah.. Maaf aku tidak menepati janjiku untuk debut bersamamu.
Perjuanganmu tidak sia-sia, aku disini akan terus mendukungmu.
Jangan khawatirkan aku, aku sungguh tidak apa-apa.
Aku senang kau debut dan bangga denganmu, tetap jadi Wooseok adik kebanggaanku, aku menyayangimu."Wooseok meneteskan air matanya, ia menatap kearah Jinhyuk dan membalas ucapan sayang Jinhyuk tanpa suara, yang dibalas dengan anggukan samar dan seulas senyum lebar walau nyatanya air matanya terus mengalir deras.
Jinhyuk memutar kepalanya, menatap tiga wanita yang dicintainya dengan senyum lembut.
"aku tidak apa-apa."
💜💜💜
Sinb tau semua usaha pasti mendapatkan hasil. Tapi, bukankah hasil dari usaha tidak selalu berakhir menyenangkan.
Mengingat dengan perjuangan usaha Jinhyuk, sama seperti perjuangan usaha Kim Jonghyun pada season dua.
Keduanya memiliki kesamaan vibes, merangkul semua trainee, menjadi pemimpin dan hyung yang disegani karna sifatnya itu dan bukankah keduanya mengambil alih part rapp?Sinb mengambil nafas dalam sebelum malangkah keruang tunggu para trainee.
Ia berdiri dengan kedua tangan menggenggam erat jemari tangan Adik dan Ibu Jinhyuk.
Didalam sana sudah banyak keluarga dari kedua puluh trainee yang menunggu dalam keadaan suka maupun duka.
Suka karna kesebelas trainee yang lolos debut menjadi member boygroup X1 (X-One) dan duka untuk 9 trainee yang tidak lolos dan gagal debut."Eomma!!"
Sinb mendongakkan kepalanya begitu Jinhyuk berlari kearah adik, Ibu serta dirinya.
Kedua tangan Ibu Jinhyuk merentang, memeluk erat tubuh anak lelaki satu-satunya disertai tepukan ringan dan ucapan 'kau sudah melakukannya dengan baik, tak apa ibu akan selalu mendukungmu'.
Setelahnya ia memeluk adik perempuannya, disertai dengan kecupan ringan dipuncak kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinb with The Boys
Fanfictiononeshoot and drabble monggoooo dicek dulu, siapa tau aja suka.. karya baru lagi dari aku 😘😘😘