21. Totally Conscious

5.1K 385 141
                                    

[Pagi hari, 05.59 KST]

Kyungsoo dan Jongin membuka mata mereka dalam waktu bersamaan. Mereka saling tersenyum dan Jongin memeluk tubuh Kyungsoo dengan lengan kekarnya..Kyungsoo pun secara otomatis membenamkan wajahnya di dada telanjang Jongin..dan perlahan dia mengangkat wajahnya dan menatap mata Jongin..kemudian dia mengusap lembut pipi Jongin.

"Selamat pagi, Beruang Bodoh" sapa Kyungsoo dengan suara parau.

"Selamat pagi, Pinguin Jelek" balas Jongin.

"Masih ngantuk ??" Kyungsoo mengecup ujung hidung pesek Jongin.

"Yeaahh~" Jongin mengangguk dan dia menarik tubuh Kyungsoo, memeluknya dan menciumi bahunya ,"..beri aku waktu untuk tidur beberapa menit lagi denganmu..boleh kan ??"

"Tentu saja..tapi kau harus buat sarapanmu sendiri" tukas Kyungsoo dengan tenang dan dia membelai rambut Jongin yang masih terus menciumi bahu dan kini beralih lehernya, sambil tangannya mengusap-usap lembut punggung Kyungsoo, sesekali tangan itu menelusup ke gundukan kembar di dada Kyungsoo, meremas dan membelainya lembut,"..hentikan, Kim Jongin..kau sudah cukup bersenang-senang denganku semalam" Kyungsoo menyingkirkan tangan jahil Jongin.

Jongin terkekeh, melepaskan pelukannya sambil mengecup leher Kyungsoo, dia membiarkan Kyungsoo beranjak dan duduk di ranjang. Kyungsoo menutupi tubuhnya dengan selimut dan Jongin tersenyum menyeringai..

"Kau ternyata seksi sekali, Do Kyungsoo. Aku sama sekali tidak mempercayainya.." Jongin menggoda Kyungsoo dan tertawa bahagia.

"Diam kau !" wajah Kyungsoo merah padam karena malu dan dia menarik selimut itu lagi hingga kini benar-benar menutupi tubuh polosnya.

Jongin tertawa, kemudian dia beranjak dan mengecup bibir Kyungsoo ringan. Kyungsoo menampar pelan pipi Jongin, turun dari ranjang, mengenakan lagi piyamanya, dan kemudian dia keluar dari kamar sambil membawa selimut dan seprai untuk dicuci. Dan saat Kyungsoo hendak memasukkan cucian kotor itu ke dalam mesin cuci, dia melihat sedikit bercak merah tergambar jelas di atas seprai. Kyungsoo yakin itu adalah darahnya. Wajahnya seketika memerah saat menyadari kalau semalam...dia telah resmi kehilangan kegadisannya. Dan yang membuatnya bahagia adalah...hal paling berharga baginya itu direnggut oleh orang yang sangat dicintainya. Kyungsoo menggigit bibirnya dan tersenyum malu. Kyungsoo merasa, semalam dia bermimpi sangat indah. Jongin bilang kalau dia mencintainya, dan itu sudah lebih dari cukup baginya. Kyungsoo tak memikirkan apapun saat dia melakukan malam pertamanya dengan Jongin. Jongin bahkan lupa harus 'memakai' karet pengaman. Tapi Kyungsoo tak peduli, Jongin itu suaminya dan itu tak jadi masalah..

Kyungsoo kembali ke kamarnya dan melihat Jongin yang sedang duduk di tepi ranjang, hanya memakai celana piyama, dan rambutnya sangat berantakan. Kyungsoo berdecak dan dia melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Jongin mengacak rambutnya pelan dan dia tersenyum. Dia mengambil ponselnya dan melihat banyak misscall dan pesan dari Luhan. Jongin mendesah dan kemudian dia menelepon Luhan...

"Hello.." suara Luhan terdengar sangat lemah. Jongin yakin, dia pasti menangis sepanjang malam ,"..dimana kau sekarang, Jongin-ah ??" tanya Luhan.

"Maafkan aku, Lulu. Semalam aku pulang karena Omma memintaku datang ke rumah" kata Jongin dengan suara lembut ,"..apa kau marah padaku ?"

"Tidak, tidak apa-apa, Jongin. Aku tahu kalau aku sangat egois semalam..aku memaksamu tinggal denganku..maafkan aku, Jongin-ah.." kata Luhan dengan suara yang terdengar bergetar.

"Jangan khawatirkan itu. Akulah yang seharusnya minta maaf karena pergi tanpa mengatakan apapun padamu" Jongin mengusap lehernya dengan sedikit gugup.

"Itu tak masalah..kau harus menemani Omma-mu, kan ??" kata Luhan dengan sedikit lebih tenang ,"..kalau begitu..sampai jumpa di sekolah..aku mencintaimu, Jongin"

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang