The Unpredictable Marriage

70. Appreciation

"Kyung..? Apa kau sudah siap..?" panggil Jongin pada Kyungsoo yang masih sibuk mengenakan seragamnya di dalam kamar mandi.

Jongin sendiri sedang asyik bermain dengan Taeoh di ranjang. Bayi mungil itu sedang asyik-asyiknya belajar bergerak dan tangannya terus saja menggapai-gapai ke arah wajah ayahnya. Jongin kemudian memegang kedua tangan Taeoh dan menggerak-gerakkannya perlahan ,"..kau tahu, Nak..?? Eomma-mu itu kalau dandan lama sekali. Nanti kalau kau sudah besar, jangan menirunya, okay..? Kita ini laki-laki keren dan tampan, tanpa dandan pun.. akan banyak perempuan yang tergila-gila dengan ketampanan kita.." Jongin cengengesan karena geli dengan ucapannya sendiri.

Taeoh terdiam, seolah mengerti perkataan ayahnya, tangannya kembali menggapai-gapai tangan Jongin dengan gembira. Matanya terlihat memandang sekeliling kamar. Jongin memandang putra kecilnya dengan tatapan kosong. Dia ingat, dia tak akan bisa bertemu dengan putra kecilnya itu selama 3 tahun, dan ini sangat menyakitkan hatinya. Tapi dia harus tetap kuat dan tegar..dan dia harus melepaskan Taeoh untuk pergi bersama dengan Kyungsoo..

"Aku akan sangat merindukanmu, Nak" kata Jongin lirih ,".. Appa mencintaimu, Nak.."

Jongin mencium kening Taeoh dan perlahan menggendong tubuh rapuh Taeoh di kedua tangannya. Taeoh menggeliat lagi dan tangannya tak bisa berhenti bergerak. Jongin menggoyangkan gendongannya pelan-pelan.

Setelah lama menunggu akhirnya, Kyungsoo keluar dari kamar mandi. Dia sudah rapi dengan seragamnya..

"Maafkan aku sudah membuatmu menunggu lama, sayang.." kata Kyungsoo sambil memandangi bayangan dirinya di cermin besar di kamar mereka ,"..bagaimana penampilanku, sayang ?"

"Sempurna..kau terlihat sempurna sayang" jawab Jongin dengan tenang dan dia menggoyangkan Taeoh lagi. Dia mengubah posisi gendongannya, hingga Taeoh bisa melihat Kyungsoo.

"Apa kau yakin..? Apa aku terlihat gendut memakai seragam ini..?" Kyungsoo kemudian berputar untuk memastikan kalau seragamnya sudah rapi.

"Kau bisa menanyakannya pada malaikat kecil kita, Kyung" Jongin menggoda Kyungsoo dan gadis itu berbalik memandang suaminya ,"..bilang pada Eomma pendapatmu, Nak ? Eomma-mu cantik sekali, kan..?" Jongin berkata pada Taeoh.

Taeoh menatap ibunya dengan mata besar nan bulat miliknya dan dia menggerakkan tubuhnya di dalam gendongan Jongin dengan semangat, dia menjerit  dengan suara menggemaskan, dan itu membuat Jongin cukup terkejut. Taeoh bisa menjerit.

Kyungsoo tertawa sambil berjalan mendekati suami dan putranya. Mencium suami dan putra mereka dengan lembut, "..Ya ampun..anak Eomma semangat sekali" Kyungsoo mengambil alih gendongan Jongin dan dia menepuk-nepuk punggung Taeoh pelan ,"..oh, Jongin, kita harus segera pergi.. Baekhyun bilang upacara kelulusan kita hampir di mulai"

"Tentu, ayo.." Jongin mendorong punggung Kyungsoo pelan.

Jongin dan Kyungsoo keluar dari rumah menuju mobilnya lalu Jongin membuka pintu depan untuk Kyungsoo yang masih menggendong Taeoh. Jongin pun masuk ke dalam mobil setelah Kyungsoo sudah duduk dalam mobil.

Di dalam mobil, Kyungsoo asyik bercengkerama dengan Taeoh, sementara Jongin mulai menyalakan mesin mobil. Mereka berdua sudah siap, dan Jongin mengendarai mobilnya menuju ke sekolah.

Hari ini mereka akan mengikuti upacara kelulusan, dan semua siswa di sekolah meminta mereka untuk membawa serta Taeoh. Jongin dan Kyungsoo awalnya menolak, tapi setelah para guru juga menginginkan hal yang serupa, mereka tak bisa melakukan apa-apa kecuali menuruti keinginan mereka..

Jongin sudah sampai di depan sekolahnya.. saat itu juga dari kejauhan Kyungsoo yang melihat Baekhyun berniat menghampirinya, "..Jongin.. aku keluar terlebih dahulu karena Baekhyun sudah menunggu kita di depan pintu masuk"