Jongin mendongakkan kepalanya, dia memandang wajah cantik Kyungsoo dengan tatapan mata sendu dan kemudian menundukkan kepalanya lagi.
Kyungsoo menyentuh kedua pipi Jongin dengan kedua tangannya, dan perlahan wajahnya mendekati wajah Jongin. Bibir mereka bertemu dan kemudian mereka berciuman dengan sangat dalam. Yang lainnya mencoba untuk tak mengganggu keduanya, mereka asyik menghabiskan waktunya bermain dengan Taeoh yang lucu.
Kyungsoo melingkarkan kedua tangannya di leher Jongin, dan Jongin menarik pinggang Kyungsoo untuk mendekat, memperdalam ciuman mereka. Mereka tak peduli dengan tatapan orang-orang yang bersliweran di sana. Karena ini terakhir kalinya mereka akan berciuman sebelum perpisahan mereka..
Dan kemudian...terdengar suara pemberitahuan pemberangkatan kereta api. Jongin dan Kyungsoo masih terus berciuman dan perlahan mereka saling melepaskan tautan bibir mereka...
"Aku mencintaimu, Nyonya Kim Kyungsoo" bisik Jongin, dia mengecup ringan bibir tebal Kyungsoo. Mencoba merasakan dan meresapi bibir indah itu sekali lagi.
"Aku juga mencintaimu, Tuan Kim Jongin" Kyungsoo balas berbisik dan kembali mencium bibir penuh Jongin.
Taemin membawa Taeoh pada Kyungsoo dan kemudian perempuan paruh baya itu memeluk Kyungsoo, yang diikuti oleh Ryeowook. Mereka terlihat sedih tapi tetap mencoba untuk kuat.
"Hati-hati di sana.. jagalah cucu ku baik-baik Kyungsoo.." ucap Taemin lirih.
"Baik Eomonim.. aku akan menjaganya. Eomonim tenang saja" balas Kyungsoo.
"Eomma sedih kau akan pergi.. tapi jika ini keputusanmu, Eomma tidak bisa memaksamu. Eomma harap kau tidak melupakan keluargamu di sini" ucap Ryeowook masih dalam pelukannya.
"Aku tidak akan melupakan kalian.. setelah 3 tahun, aku akan kembali Eomma.." balas Kyungsoo sambil melepaskan pelukannya pada ke dua Eomma-nya..
Jongin mengambil Taeoh dari gendongan Kyungsoo dan perlahan dia mencium kening dan bibir putranya itu..
"Appa sangat menyayangimu, Nak" bisiknya sambil menatap tepat dikedua bola mata Kyungsoo. Tangan Taeoh terlihat mencoba untuk menyentuh wajah ayahnya dan dia menggeliat ,"..i'll see you three years later. We will meeting again soon, boy"
Kyungsoo menyeka air matanya dan dia mengambil Taeoh dari gendongan jongin.
Jongin kembali mencium kening Kyungsoo dalam...
"Sampai jumpa tiga tahun lagi, my angel" kata Jongin dan dia tersenyum, "..i love you"
"Aku akan segera kembali. Kau masih ingat taman itu? Kami akan menemuimu disana" Kyungsoo membalas senyuman Jongin ,"..aku juga mencintaimu, Kim Jongin. I love so much"
Perlahan, Kyungsoo berjalan menuju ke dalam kereta dengan Taeoh yang berada dalam gendongannya. Jongin melihat dari kejauhan dan membiarkan kereta itu bergerak membawa istri dan bayi mereka.
Tiga tahun ke depan..dia akan bertemu mereka. Dia harus menunggu..dia harus bersabar. Tiga tahun mungkin memang lama... tapi..inilah pengorbanan dan ujian cinta mereka. Kalau mereka bisa melewatinya, tak akan ada lagi rintangan yang bisa menghalangi kebahagiaan cinta mereka..
Dan perlahan, Jongin bisa merasakan, seseorang memegang bahunya...dia berbalik dan bertemu dengan mata Luhan. Dia tersenyum padanya dan menggenggam tangan Jongin untuk menguatkannya. Jongin membalas senyuman Luhan dan membalas genggaman tangan gadis itu..
₩₩₩₩₩₩¥¥¥¥££££££££¥¥¥¥₩₩
(Malam harinya)
Jongin duduk di beranda belakang rumahnya dengan Sehun, Chanyeol, KimBum, Baekhyun, dan tentu saja Luhan. Mereka tahu kalau Jongin butuh teman sekarang. Chanyeol memulai obrolan dengan melempar candaan yang bisa membuat Jongin tertawa dan melupakan sejenak pikirannya dari Kyungsoo dan Taeoh. Karena dia terlihat sangat depresi dan sedih sejak Kyungsoo meninggalkannya..
"Jangan khawatir, Jongin-ah...kau akan segera bertemu dengan mereka lagi" sehun berkata sambil menepuk bahu Jongin pelan.
"Itu benar...tiga tahun bukan waktu yang lama.." tambah Chanyeol.
Jongin tak berkata apa-apa, dia hanya berdecak lirih.
Luhan memandang Jongin dengan mata sedih. Dia tahu kalau kepergian Kyungsoo itu bertujuan untuk memberinya kesempatan. Kesempatan untuk mendapatkan Jongin kembali padanya. Tapi dia sendiri tak tahu kenapa dia tak bisa melakukannya. Dia hanya merasa kalau dia tak akan pernah mendapatkan Jongin lagi. Dia mungkin bisa mendapatkan tubuhnya, tapi tidak dengan hatinya. Hati Jongin kini hanya untuk Kyungsoo dan dia tak punya lagi kesempatan untuk mengubah perasaan itu lagi.
Luhan mengusap punggung Jongin pelan, "Jangan khawatir..semuanya akan baik-baik saja, percayalah padaku" bisik Luhan.
"Aku tahu, Lulu" Jongin balas berbisik ,"..terima kasih kau sudah menenangkanku "
Luhan tersenyum.
Jongin mengangguk dan perlahan, air mata menetes dari pelupuk matanya. Dia sudah tak bisa menahannya lagi. Dia tahu dia tak boleh menangis, dia laki-laki dan laki-laki tak boleh menangis. Tapi kali ini...kali ini adalah pengecualian. Dia sudah tak bisa menahan perasaannya lagi. Dia harus menangis, dia harus menangis untuk melepaskan semua kesedihannya..
"Jongin..?" KimBum memanggilnya saat dia menyadari Jongin terus menundukkan kepalanya, "..Jongin-ah.. kau baik-baik saja..?"
Semuanya mengarahkan pandangannya pada Jongin. Mereka kemudian saling berpandangan satu sama lain. Sehun kemudian memeluk pundak Jongin..
"Jongin-ah..are you okay, bro?? Bicaralah padaku.." sehun menggoyang pundak Jongin pelan.
"Tidak, aku tidak baik-baik saja" Jongin terisak dan air matanya terus jatuh di pipinya ,"..apa aku boleh menangis..hanya untuk—..hanya untuk malam ini..?"
Mereka semua terdiam, tak bisa berkata apa-apa.
Jongin masih menangis dan dia terisak. Luhan dan Baekhyun pun ikut menangis melihat Jongin semenyedihkan seperti ini. Mereka tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Jongin saat ini. Ini pertama kalinya mereka melihat Jongin menangis tersedu-sedu, mereka tak pernah melihatnya begitu menderita seperti ini, seperti waktu Kyungsoo operasi dulu. Dia tak pernah meminta ijin untuk menangis sebelumnya.
Sehun memeluknya.. "Tentu saja, Jongin. Tentu saja kau bisa menangis sekeras yang kau mau. Selama yang kau inginkan. Kami tak akan menertawaimu. Kami akan berada disini untukmu... jangan khawatir" bisik Sehun.
"Aku...aku minta maaf" Jongin kembali terisak ,"..aku—aku menangis..lagi. aku tahu—aku tahu kalau laki-laki tidak boleh menangis..tapi aku—tapi aku menangis sekarang"
"Ini pengecualian, Jongin" Baekhyun berkata dengan lembut dan menyeka air mata Jongin ,"...ini pengecualian untukmu. Aku tahu kau tak bisa menahan semua ini. Kau butuh menangis..dan biarkan kesedihanmu pergi dengan air mata itu, Jongin. Luapkanlah semua kesedihanmu dan setelah itu kau harus kembali menjadi Jongin yang dulu.."
Luhan menggantikan sehun untuk memeluk Jongin. Dia membelai rambut Jongin dan membisikkan kata-kata yang bisa menguatkannya..
"Crying as much as you can, Jongin" bisik Luhan pelan ,"..tak akan ada yang menghentikanmu. Setelah itu kau harus kuat. Aku tahu kalau kau pasti bisa menghadapi semua ini. Kau adalah laki-laki terkuat yang pernah kutemui. Aku tahu kau bisa melakukannya"
"Thank you...thank you, guys" Jongin terisak lagi dan Luhan menyeka dengan pelan air mata Jongin.
'Jangan khawatir, Jongin-ah....ini tidak akan lama...kau akan bertemu lagi dengan Kyungsoo dan putramu...aku janji.. kau akan terus tersenyum seperti dulu dan saatnya tiba, aku akan melihatmu bahagia lagi bersama Kyungsoo' batin Luhan.
~TBC~
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Marriage
FanfictionCOMPLETE Main cast (GenderSwitch) : DO Kyungsoo (18 tahun), girl Kim Jongin (18 tahun), boy Xi Luhan (18 tahun), girl Byun Baekhyun (18 tahun), girl Oh Sehun (18 tahun), boy Park Chanyeol (18 tahun), boy dan beberapa random characters.. Bagaimana or...