43. Cravings 1

2.5K 307 24
                                    

(Beberapa hari kemudian)

Jongin masih menemani Kyungsoo di rumah. Kyungsoo tidak bersedih seperti kemarin, tapi justru itu membuat Jongin semakin khawatir dan takut. Menurut Jongin, belakangan ini sikap Kyungsoo sering berubah.

Jongin menghampiri Kyungsoo yang sedang membaca buku tentang kehamilan di ruang keluarga. Jongin sempat curiga pada Kyungsoo yang ingin tahu tentang ibu hamil, apa yang harus dilakukan ibu hamil, bagaimana cara merawat kandungan dan masih banyak lagi pengetahuannya tentang ibu hamil.

Dalam hati Jongin, dirinya sangat ketakutan bahwa Kyungsoo akan meninggalkannya demi kedua bayi kembar mereka dan Jongin berharap bahwa apa yang dipikirkannya tidak menjadi kenyataan.

"Apa yang kau lakukan sayang ?" Tanya Jongin basa-basi sambil duduk di samping Kyungsoo.

"Membaca" jawabnya singkat.

"Kau tidak makan ???"

"Nanti saja, aku lagi malas"

"Ya sudah, kalau butuh apa-apa..panggil saja aku. Aku ada di belakang rumah" ucap Jongin lalu bangkit dan segera bersiap meninggalkan Kyungsoo.

"Tunggu Jongin.." panggil Kyungsoo.

"Ada apa sayang ?"

"Hhhmm..aku..hmm.." Kyungsoo terlihat ragu untuk mengatakannya.

Jongin pun mengurungkan niatnya dan kembali duduk disamping istri tercintanya itu.

"Ada apa hm..?"

"Sayang ! Aku mau makan es krim..bisakah kau membelikannya untukku ?" pinta Kyungsoo sambil merengek.

"Kyungsoo..sekarang pukul 06.36 dan ini masih sangat pagi, toko yang menjual es krim itu pasti masih belum buka sekarang.." kata Jongin pada Kyungsoo, "..bisakah kita menunggu sampai agak siang sedikit..?"

"Tapi...ini bukan keinginanku...ini keinginan bayi kita. Kau tega sekali pada mereka.." Kyungsoo memanyunkan bibirnya merajuk.

"Apa kau sedang ngidam sekarang ??" Tanya Jongin.

"Mungkin saja, makanya segera belikan aku es krim. Kau tidak mau kalau kedua anak kita ileran kan ??" Ucap Kyungsoo mencoba menakuti Jongin agar menuruti keinginannya.

"Ya ampun, Kyungsoo.." Jongin mendesah mengalah, "..baiklah..aku akan mencari es krim untukmu, okay ?"

"Terima kasih, honey hubby" Kyungsoo bertepuk tangan senang. Dia memeluk leher dan menghujani pipi Jongin dengan kecupan ,"..maafkan aku, sayang..ini bukan kemauanku, tapi kedua bayi kita ini" sambil mengusap perutnya pelan.

"Ssshh..berhenti bicara seperti itu !" Jongin menutup mulut Kyungsoo dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir tebal Kyungsoo ,"..aku akan melakukan apapun untuk bayi kembar kita" Jongin mengecup bibir Kyungsoo mesra.

Jongin pun bergegas naik lalu masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaiannya disana, dan tak lama dia keluar lalu turun menemui Kyungsoo. Kyungsoo tersenyum padanya, dan dia menarik suaminya itu keluar dari rumah. Kyungsoo mengaitkan lengannya di lengan Jongin sambil menyandarkan kepalanya di bahu Jongin dengan manja. Jongin hanya tersenyum dan dia mendesah..

"Apa kau ingin aku menemanimu ?" Kyungsoo menggigit bibirnya, dia merasa sedikit kasihan pada suaminya.

"Tidak, tidak perlu" Jongin menggelengkan kepalanya, "..istirahatlah di rumah, okay ?? Aku akan kembali secepatnya dengan membawa es krim"

Jongin mencium kening Kyungsoo dan kemudian dia mendekatkan wajahnya di perut Kyungsoo..

"Dengarkan, sayang. Appa akan segera kembali membawa es krim, okay ?? Jangan sakiti Eomma dan biarkan Eomma istirahat, mengerti ?" kata Jongin pada bayi yang masih berada di perut Kyungsoo.

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang