20. Other Feelings

5.1K 400 53
                                    

(Sore hari)

Setelah pertengkaran itu, Jongin berbaring di ranjangnya. Dia merasa sangat kacau...pertama dia menyakiti Luhan dan yang kedua, Kyungsoo kini marah padanya. Kyungsoo sedang tidur di sampingnya dan membelakanginnya, Jongin meliriknya dan kemudian menghela nafas panjang. Dia memijit pelipisnya dengan tujuan agar pikirannya tenang. Dia perlu untuk meminta maaf pada Luhan. Dia tak bisa membiarkan Luhan untuk terus bersedih dan menangis karenanya. Perlahan dia bangun dan mengambil jaket. Jongin mengenakan jaket itu dan menoleh pada Kyungsoo..

Jongin mendesah dan kini dia duduk di samping Kyungsoo yang tertidur nyenyak, membelai rambutnya dan kemudian mengelus pipi mulus gadis itu. Tiba-tiba saja, entah kenapa Jongin merasa ragu untuk menemui Luhan. Dia tak mau lagi membuat Kyungsoo menangis karenanya. Tapi dia juga tak bisa membiarkan kesedihan terus merundung Luhan. Ya Tuhan... ini benar-benar memusingkan kepala Jongin..

Akhirnya dia mengeluarkan ponsel dan memanggil kedua sahabat baiknya..

"Guys, bisakah kita bertemu sekarang ?? Ya, di taman, tempat kita biasa berkumpul..tentu.. baiklah kalau begitu..aku akan menunggu kalian.." Jongin memasukkan ponsel ke dalam kantong celananya.

Jongin mencium kening Kyungsoo dan kemudian berjalan keluar kamar. Selama perjalanan dia terus berpikir tentang Kyungsoo dan Luhan. Dia tak pernah mengira akan terperangkap diantara keduanya. Hatinya masih untuk Luhan, tapi dia tak bisa melepaskan Kyungsoo yang berstatus sebagai istrinya. Jongin tahu kalau dia tak bisa bersikap egois, dia tak bisa memiliki keduanya secara bersamaan. Dia harus memilih. Dia harus memilih salah satu diantaranya. Ini sangat berat karena dia memiliki perasaan lain pada Kyungsoo, meskipun dia belum bisa mendeskripsikan seperti perasaan macam apa itu..

Saat Jongin sampai di taman, dia duduk di ayunan. Dia memandang anak-anak yang sedang bermain bersama di depannya, Mereka tampak sangat manis dan menggemaskan. Dan setiap kali dia memandang anak kecil, yang selalu terbayang di pikirannya adalah Kyungsoo, betapa gembiranya saat Kyungsoo berhadapan dengan anak kecil, betapa lucunya ekspresi Kyungsoo saat dia mengelap wajah Yerin yang kotor oleh es krim. Jongin tersenyum dan dia menundukkan kepalanya...

"Jongin-ah..!"

Jongin mengangkat kepalanya dan dia melihat Sehun dan Chanyeol berjalan bersama mendekatinya dengan senyum di wajah mereka. Jongin membalas senyuman mereka dan menundukkan kepalanya lagi..

"Ada masalah apa, bro ?" tanya Sehun sambil bersandar di tiang besi ayunan. Sedangkan Chanyeol duduk di ayunan di sebelah Jongin.

"Aku perlu bicara dengan kalian.." kata Jongin, "..ini tentang Luhan dan Kyungsoo.."

Sehun dan Chanyeol terdiam dan mereka saling memandang satu sama lain. Jongin mengayunkan ayunan itu dengan pelan..

"Katakan pada kami..mungkin kami bisa membantumu ?" Sehun berkata dengan tenang ,"..aku tahu kau butuh kami sekarang. Bicaralah, bro.."

Jongin mendesah ,"Aku membuat mereka menangis hari ini. Luhan menangis, begitu juga dengan Kyungsoo. Aku benar-benar seorang bajingan, benar kan..??"

"Menangis ?? Mereka menangis dalam waktu bersamaan ?? Benarkah ?" Chanyeol terlihat terpana.

"Ya, aku sudah tahu. Luhan menceritakan semuanya padaku lewat telepon tadi.." Sehun menghela nafas dan membuangnya perlahan, "..Jongin-ah..apa benar kau sudah tak mencintai Luhan lagi..??"

"Aku tak tahu.." Jongin menggelengkan kepalanya ,"..aku benar-benar tak tahu..aku bahkan tak bisa mengenali perasaanku sendiri pada Luhan, karena...karena aku memiliki perasaan lain pada Kyungsoo.."

"Kau mencintainya ? Kau jatuh cinta pada Do Kyungsoo ??" Sehun menatap Jongin dengan tajam, sedangkan Chanyeol sedikit terkejut mendengar ucapan Jongin tadi.

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang