61. Share Your Suffering

1.4K 235 93
                                    

Satu minggu semenjak Jongin membuat keputusan mengalah dan memperbolehkan Kyungsoo untuk mempertahankan bayinya, kesehatan Kyungsoo memburuk.. sudah beberapa kali Kyungsoo masuk rumah sakit karena ada bercak darah, hal itu membuatnya panik dan histeris. Seharian dia hanya menangis dan menangis. Jongin sampai di buat stress dan kasihan melihatnya.

Dokter Kim Woobin memberitahunya seharusnya bayi yang di kandung Kyungsoo tidak boleh di pertahankan, tapi Kyungsoo bersikeras untuk mempertahankannya.

Setelah kejadian itu sampai sekarang Kyungsoo bedrest total, tidak boleh bergerak berlebihan karena setiap dia berjalan atau bergerak lebih.. dipastikan akan terjadi pendarahan.

Kyungsoo sendirian di kamarnya sedangkan Jongin keluar membeli makanan untuknya. Kyungsoo yang bosan menunggu Jongin akhirnya bangun dan melangkah dengan hati-hati dan keluar dari pintu kamarnya.

Kyungsoo ingin menghirup udara segar dan dia berjalan menuruni anak tangga dengan sangat pelan dan hati-hati sambil memegangi pinggul dan juga perutnya. Kini dia tak bisa bergerak bebas lagi semua dilakukan dengan hati-hati agar tidak membahayakan kandungannya.

Dan saat akan duduk tiba-tiba ada yang memencet bel rumahnya, Kyungsoo menggerutu kesal karena pagi-pagi sudah ada tamu yang mendatangi rumahnya. Lagi-lagi dia harus berjalan dengan sangat pelan seperti siput, dia membuka pintu rumahnya dan terkejut karena yang datang pagi-pagi adalah kedua Eomma'nya, Taemin dan Ryeowook.

"Eomma.. Eomonim.." seru Kyungsoo senang dan memeluk kedua ibunya secara bergantian.

"Bagaimana kandunganmu sayang..?" Tanya Ryeowook.

"Semua baik-baik saja Eomma.." jawab Kyungsoo.

"Dimana Jongin..?" Tanya Taemin.

"Jongin sedang membeli makanan untukku Eomonim.."

"Kenapa Jongin tidak menemanimu..? Ingat...! Kau sedang mengandung anaknya.. seharusnya dia tidak bisa meninggalkanmu sendirian seperti ini..?" Ucap Taemin marah.

"Tidak apa-apa Eomonim.. aku yang menyuruhnya untuk membeli makanan untukku.."

"Jangan katakan tidak apa-apa.. Eomonim takut terjadi sesuatu yang buruk padamu dan cucu Eomonim.."

"Iya, Eomonim. Aku tahu.." ucap Kyungsoo sambil tersenyum meyakinkan pada Taemin.

"Sudahlah Taemin.. jangan salahkan Jongin.. dia keluar untuk membeli makanan bukan untuk jalan-jalan.." ucap Ryeowook.

"Iya.. iya.. aku tahu.. ya sudah lebih baik kau duduk saja.. tidak boleh banyak bergerak" lalu menuntun Kyungsoo untuk duduk di sofa ruang tengah.

Kyungsoo baru saja memperhatikan barang yang dibawa kedua ibunya ini...

"Eomonim bawa apa..?" Tanya Kyungsoo penasaran.

"Ini loh sayang.. Eomonim sedang membeli perlengkapan bayi untuk cucu Eomonim.." jawab Taemin antusias.

Kyungsoo hanya tertawa kecil dibuatnya, ".. Eomonim beli apa saja..? Bukannya kemarin Eomma dan Eomonim sudah beli perlengkapannya..?"

"Kemarin itu kita beli hanya bajunya saja. Kita belum membeli box babby, dot bayinya, terus masih banyak lagi yang belum kita beli" jawab Ryeowook.

"Eomonim tinggal sebentar ya.. Eomonim mau ke kamar kecil dulu.." setelah itu Taemin lari terbirit-birit menuju ke kamar kecil. Kyungsoo dan Ryeowook tersenyum melihat tingkah Taemin.

"Kyungsoo sudah minum susu..?"

"Belum Eomma.."

"Ya sudah, kau tunggu disini sebentar, Eomma akan membuat susu untukmu.." ucap Ryeowook lalu pergi melangkah menuju dapur.

Kyungsoo hanya mengangguk. Dia duduk menunggu kedua ibunya, tapi kemudian Kyungsoo ingin melihat barang yang di beli oleh kedua ibunya itu. Kyungsoo bangun dan menghampirinya, tapi kaki Kyungsoo kesandung kaki meja dan diapun terjatuh dan mengenai lantai.

Kyungsoo menjerit karena kesakitan dan darah keluar dari pahanya. Kyungsoo histeris dan memanggil kedua ibunya.

"EOMAAA.. ARRGHH.... SAKITTT.. EOMMAAAA.." Teriak Kyungsoo kesakitan.

Ryeowook dan Taemin berlari untuk menemui Kyungsoo yang berteriak. Taemin dan Ryeowook terkejut dan panik melihat Kyungsoo yang duduk di lantai sambil memegang perutnya yang besar.

"KYUNGSOO..!!!!!!" Seru Taemin dan Ryeowook lalu menghampiri Kyungsoo.

"Taemin..!! Cepat hubungi Jongin untuk segera pulang. Kyungsoo harus di bawa ke rumah sakit.."

Tanpa menunggu lama Taemin langsung menghubungi Jongin dan tak lama Jongin mengangkatnya..

"Hallo Eomma.. ada apa..?"

"Jongin, cepat pulang.. Kyungsoo terjatuh dan sekarang dia pendarahan.."

"Apaaa..???? Iya, Eomma.. ini aku sudah hampir sampai.."

"Cepatlah..!!" Lalu memutuskan sambungannya.

"Dia akan sampai sebentar lagi.."

"ARRGHH.... SAKITTT.. EOMMAAAA.. AKU TIDAK TAHAN.." jerit Kyungsoo.

"Sabar ya nak, Jongin akan segera sampai.." ucap Ryeowook coba menenangkan Kyungsoo.

Kyungsoo menangis karena tidak tahan dengan rasa sakitnya.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Jongin datang bersama Chanyeol dan Baekhyun.

"Ada apa dengan Kyungsoo, Eomma..?" Tanya Jongin khawatir dan panik.

"TANYANYA NANTI SAJA, YANG TERPENTING KITA HARUS MEMBAWA KYUNGSOO TERLEBIH DAHULU.." Teriak Taemin marah pada anaknya yang bertanya tak tahu situasi.

Tanpa menunggu lama Jongin langsung menggendong Kyungsoo menuju rumah sakit dan membawanya ke mobil di bagian belakang.

Jongin menyerahkan kunci mobilnya pada sahabat tingginya, Chanyeol. Chanyeol pun menerimanya. Baekhyun duduk di depan bersama Chanyeol dan Jongin beserta Ryeowook menemani Kyungsoo di belakang. Sedangkan Taemin membawa mobil sendiri dan mengikuti mobil Jongin dari belakang.

Baekhyun meminta Jongin untuk memeluk Kyungsoo dibantu Ryeowook yang ada di samping kiri Kyungsoo. Ryeowook mengatur posisi punggung Kyungsoo bersandar di dada Jongin, sementara tangan Jongin melingkar di tubuh Kyungsoo dengan keadaan kondisi tubuh setengah berbaring dan setengah duduk. Satu tangan Jongin mengelus perut Kyungsoo sementara satu tangan membelai rambut Kyungsoo, berusaha menenangkan Kyungsoo.

Baekhyun dan Ryeowook terus memantau kondisi Kyungsoo. Bahkan Chanyeol yang sedang menyetir pun juga ikut membimbing Kyungsoo untuk menarik nafas yang benar melalui hidung dan menghembuskan nafas melalui mulut secara perlahan. Kyungsoo berusaha mengikuti arahan Chanyeol, mengatur nafas sesekali berteriak keras menahan rasa sakit.

"ARRGHH.... SAKITTT.. JONGIN.. SAKIITTT... HIKS... HIKS... AKU TIDAK KUAT.. INI SAKITT SEKALIII.." bahkan tangan Kyungsoo mencengkram lengan Jongin dengan kuat dan dari kekuatan cengkeraman tangan Kyungsoo, Jongin tahu bahwa Kyungsoo sangat kesakitan.

"Bertahanlah Sayang.. demi aku dan anak kita.." Jongin ingin ikut menangis rasanya melihat Kyungsoo harus menahan sakit seperti itu, seandainya bisa, dia bahkan bersedia memindahkan rasa sakit yang di alami Kyungsoo di seluruh tubuhnya sendiri daripada melihat Kyungsoo yang kesakitan seperti ini.

~TBC~

Waktu update : 12-02-2019 / 05:54

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang