39. Demand

3K 394 181
                                    

Saat Jongin pulang ke rumah, dia langsung ke kamarnya. Dia melihat Kyungsoo masih tertidur pulas diranjangnya.

Jongin menaiki ranjangnya dan tidur di samping Kyungsoo. Jongin memandang wajah Kyungsoo sambil tersenyum.

"Soo, sekarang kita sudah bahagia. Kau tidak perlu khawatir, semua akan baik-baik saja. Luhan sudah melepaskanku, jadi mulai sekarang tidak ada yang bisa memisahkan kita" ujarnya sambil mengelus rambut Kyungsoo lalu tertidur.

Kyungsoo membuka matanya dan memandang wajah suaminya yang tidur.

"Terima kasih Jongin telah memilihku. Aku sudah mengambil permintaan dan aku berharap kau mau menurutinya" ucap Kyungsoo sambil mencium pipi Jongin dan menyusul Jongin tidur.

............

Kyungsoo sedang menyiapkan sarapan untuknya dan Jongin turun dari tangga, menyambutnya dengan senyum manis di wajah tampannya..

"Hey, sayang" Jongin menyapanya.

"ayo kita duduk makan bersama" Kyungsoo menarik tangan Jongin

Kyungsoo mengambil makanan kesukaan Jongin yaitu ayam goreng. Jongin makan dengan lahap. Kyungsoo tersenyum melihat suami tercintanya sangat menyukai masakannya.

"Kenapa kau melihatku seperti itu sayang ?" Tanya Jongin.

"Tidak, mungkin anak kita ingin melihat Appa'nya" ucapnya sambil mengelus perut Kyungsoo.

Jonginpun ikut mengelus perut Kyungsoo yang datar, "..baby, kau bisa memandang wajah tampan Appa sepuasmu, okay ?" Ucapnya pada perut Kyungsoo sambil menciumnya dengan sayang. Saat mendengar ucapan Jongin..membuat ekspresi Kyungsoo berubah sedih.

"Soo, kau tidak makan ?" Tanya Jongin sambil memandang Kyungsoo.

"Aku tidak lapar sayang" jawab Kyungsoo sambil tersenyum.

"Tapi kau harus makan sekarang, kasihan babynya" ucap Jongin dengan khawatir.

"Aku dan baby kita kuat kok. Kau tidak perlu khawatir"

"Baiklah, tapi janji tidak boleh terlambat makan" ucapnya dan Kyungsoo hanya mengangguk.

Jongin telah menyelesaikan sarapannya dan saat Jongin akan berdiri tiba-tiba tangannya di tarik oleh Kyungsoo dan mereka duduk di karpet di depan televisi di ruang keluarga.

"Ada apa ?" Tanya Jongin heran.

"Tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu"

"Kau ingin mengatakan apa ?? Apa berita penting ??" Jongin memandang Kyungsoo dengan wajah penasaran. Dia memeluk tubuh Kyungsoo dan menciumi keningnya.

"Bukan...ini bukan sebuah berita" jawab Kyungsoo dengan tenang.

"Lalu apa ?" tanya Jongin. Dia menghentikan semua ciumannya dan menatap mata bulat Kyungsoo lekat-lekat.

"Ini sebuah permintaan" jawab Kyungsoo.

"Permintaan ?? Permintaan apa ??" tanya Jongin setelah mereka sama-sama terdiam sejenak.

Kyungsoo mendesah dan dia mengusap perutnya sendiri ,"Kau tahu kan, kalau bayi kita suatu saat nanti akan lahir, dan...aku ingin meminta ijin padamu, Kim Jongin, sebagai suamiku. Bolehkah aku membawanya pergi ke suatu tempat ?? Hanya aku dan anak kita selama 3 tahun ??" Kyungsoo berkata sambil menatap mata tajam Jongin.

"APAAA ??!" Jongin membelalakkan matanya.

"Aku ingin membawa bayi kita ke suatu tempat..hanya ada aku dan anak kita..selama tiga tahun" ulang Kyungsoo.

"Tiga tahun ?? Dan selama itu kita tak akan bertemu ??" Jongin masih terlihat shock mendengar ucapan Kyungsoo.

Kyungsoo tersenyum dan dia menganggukkan kepalanya..

"Aku tahu ini akan terdengar kasar dan mungkin akan menyakitkanmu. Tapi..aku ingin memberi kesempatan pada Luhan untuk kembali padamu" kata Kyungsoo dengan tenang.

"KIM KYUNGSOO ! APA YANG SEDANG KAU BICARAKAN ?!!" kata Jongin dengan nada marah mendengar ucapan istrinya itu.

"Kau masih ingat saat Luhan meninggalkanmu selama 3 tahun ?? Dia tak pernah menghubungimu dan mengatakan apapun tentang dirinya selama waktu 3 tahun itu..dan kemudian kau memutuskan untuk menikahiku karena kau berpikir kalau Luhan tak akan pernah kembali ke Korea. Kau pikir kalau dia sudah tak memperdulikanmu lagi. Dan aku-..aku ingin melakukan hal yang sama dengannya" Kyungsoo menjelaskan sambil memegang tangan Jongin, dan mengusap telapak tangannya dengan lembut.

Jongin terdiam, dia tercekat mendengar perkataan Kyungsoo. Dia mulai mengerti maksud dari kata-kata Kyungsoo itu. Kyungsoo ingin tahu apakah Jongin akan kembali pada Luhan atau tidak, selama kepergiannya itu. Dia ingin melihat rasa cinta yang dimiliki oleh Jongin padanya. Kyungsoo memandang Jongin dan perlahan dia membelai pipi suaminya itu..

"Bolehkah ?" tanya Kyungsoo lirih.

"TIDAK !!!! aku tidak akan pernah mengizinkanmu pergi meninggalkanku. Bukankah kau sudah berjanji kalau kita tidak akan pernah berpisah ? Kau melanggar janjimu sendiri Kyungsoo" ujar Jongin dengan nada kecewa.

"Aku memang berjanji padamu Jongin, dan aku akan kembali padamu setelah 3 tahun. Aku ingin tahu seberapa cintamu padaku, jika kau tidak mencintaiku kau akan kembali pada cinta pertamamu yaitu Luhan. Tapi jika kau benar-benar mencintaiku..kau akan setia dan tetap menungguku sampai aku kembali padamu"

"Aku tak bisa berjauhan denganmu, Kyungsoo. Aku ingin merawat anak kita selamanya. Aku ingin melihat perkembangan anak kita dan aku ingin mendengar si baby memanggil namaku untuk pertama kalinya. Tapi kau dengan teganya memisahkanku dengan baby kita" ujar Jongin lirih.

"Aku tahu. Aku sangat tahu keinginanmu Jongin. Tapi ini adalah keputusanku. Aku tak bisa menariknya apa yang sudah aku katakan. Maafkan aku Jongin. Kumohon kabulkanlah permintaanku ini" pinta Kyungsoo dan berharap Jongin akan mengizinkannya.

Jongin terlalu syok dengan ucapan Kyungsoo sehingga dia tak berani mengatakan sesuatu. Jongin hanya diam dan merasakan jantungnya berdetak dengan sangat kencang.

"Tapi kau tahu Kyungsoo..kalau kau meninggalkanku selama 3 tahun, itu sama artinya dengan kita bercerai, Kyungsoo.. bagaimana menurutmu ?" tanya Jongin dan menatap mata bulat Kyungsoo.

Kyungsoo mengecup bibir Jongin dan dia tersenyum ,"Nikahi aku lagi kalau begitu. Bukankah kita menikah secara terpaksa karena ingin membahagiakan kedua orang tua kita, saat itu tak ada cinta diantara kita. Dan kelak, aku ingin menikah lagi denganmu karena cinta" ucapnya sambil tersenyum.

"Aku-"

"Bolehkah ? Kumohon.." ucap Kyungsoo sekali lagi.

Jongin mengangkat wajahnya dan perlahan dia tersenyum. Senyuman yang tak bisa diungkapkan maknanya. Dia menganggukkan kepalanya. Akan sangat berat baginya -tentu saja- ditinggalkan oleh Kyungsoo dan bayi pertama mereka untuk waktu tidak sedikit yaitu 3 tahun, tanpa ada komunikasi sama sekali. Kyungsoo tersenyum padanya, dan kemudian dia memeluk Jongin dengan erat..

"Terima kasih, sayang" Kyungsoo membelai pipi Jongin dengan lembut.

Jongin tersenyum dan dia menarik dagu Kyungsoo, mencium bibir istri tercintanya itu. Kyungsoo terkekeh dan dia membalas ciuman Jongin. Sambil berciuman, Jongin menyentuh perut Kyungsoo dan mengusapnya lembut. Setelah mereka berciuman cukup lama, Jongin mendekatkan kepalanya di perut Kyungsoo yang masih belum besar itu. Jongin berbaring di atas paha Kyungsoo dan Kyungsoo membelai rambut Jongin, air mata perlahan jatuh di kedua pipinya. Dia merasa sangat sedih harus membuat keputusan seperti ini, tapi dia percaya kalau Jongin tak akan pernah kembali pada Luhan dengan kata lain dia akan menunggunya..

~TBC~

Waktu update : 25-05-2018 / 03:34

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang