64. Nightmare

1.8K 259 160
                                    

Setelah berpuas memandang wajah pucat Kyungsoo, tangannya menuju ke dada Kyungsoo.

Memompa satu kali....

Kemudian memompa lagi...

Entah sampai pompaan keberapa, Kyungsoo tetap memejamkan kedua matanya.

Bibirnya bergetar... air matanya menetes dengan sendirinya.

"Sayang.. ini aku Jongin suamimu.." panggil Jongin masih terus berusaha mengembalikan sesuatu yang hilang, detak jantungnya.

"Kyungsoo.. aku mencintaimu... jawab aku..!!!"

Tidak ada jawaban.

"Kyungsoo kau belum menjawab pernyataan cintaku...? Ayo jawab kalau kau juga mencintaiku"

Masih tidak ada jawaban, bahkan saat Jongin berbisik di telinganya mengatakan kata cinta, Kyungsoo tetap tidak menjawabnya sama sekali.

"Kyungsoo... kau sangat tahu kalau aku sangat benci kalau kau tidak menuruti perintahku...!!! Sekarang buka matamu perlahan dan katakan kalau kau juga mencintaiku" sekali lagi Jongin meminta pada Kyungsoo, namun yang Jongin dapat tetaplah sama.

Sebanyak apapun Jongin mencoba bertanya, semua tetaplah sama. Tidak ada balasan sama sekali, Kyungsoo masih betah memejamkan matanya.

Jongin mendekap tubuh Kyungsoo dengan erat, "Sayang.. kenapa tubuhmu sangat dingin, hm..?" Tubuh Kyungsoo semakin pucat, dan juga dingin padahal Jongin sudah mempererat pelukannya.

"Kita pulang ke rumah, okay..? Sebentar lagi kau ulang tahun, aku ingin memakan kue ulang tahun buatanmu. kata Eomonim kue buatanmu sangat enak dan aku ingin segera mencicipinya"

Secara terus menerus Jongin berbicara tanpa henti, mengatakan apapun dan Jongin tahu...... dia sudah hampir gila. Jongin membuang fakta bahwa seseorang yang dia peluk bukanlah Kyungsoo yang bernyawa, melainkan mayatnya.

"Aku akan membawamu pulang, disini dingin. Nanti kau tambah sakit, tidak apa-apa jika kau masih ingin tidur, tapi berjanjilah sampai di rumah nanti.... kau harus bangun"

Setelah mengatakan hal itu, Jongin mengelap sisa air matanya dan mulai melepaskan benda medis lain yang ada di tubuh Kyungsoo. Usai melepaskan semuanya, Jongin membawa tubuh Kyungsoo dalam gendongannya.

Saat keluar dari ruang operasi, banyak orang yang sudah berada di sana. Semua memandang ke arah Jongin yang sedang menggendong tubuh Kyungsoo.

"Jong--"

"Aku akan membawa Kyungsoo pulang, Eomma. Di sini sangat dingin, nanti Kyungsoo akan terkena flu.." potong Jongin cepat, berjalan melewati keluarganya dan teman-temannya.

Salah seorang dari mereka menahan bahu Jongin yaitu Sehun, namun itu tidak menghentikan langkahnya. Jongin tetap berjalan membawa Kyungsoo dalam gendongannya.

"Pasien sudah tidak ada.. kau harus mengikhlaskannya.." suara seseorang yang berasal dari belakang punggung Jongin, Dr. Bae Suzy. Langkah kaki Jongin berhenti untuk sesaat.

"Istriku hanya tertidur, dia akan segera membuka matanya karena Kyungsoo berjanji untuk merayakan ulang tahunnya bersama" selesai berkata, Jongin segera melanjutkan kembali langkah kakinya yang sempat terhenti. Namun dia harus kembali menghentikan langkahnya karena Sehun dan Chanyeol yang tiba-tiba berada di depannya. Mereka berdua menatap Jongin sendu.

"Jongin.. biar aku dan Chanyeol yang membawa Kyungsoo ke mobil.." tawar Sehun sedangkan Chanyeol menganggukan kepalanya tanda menyetujui ucapan Sehun.

"Tidak Sehun, aku tidak suka Kyungsoo di sentuh orang lain meskipun kau adalah sahabatku. Aku akan membawa istriku sendiri pulang, lagipula Kyungsoo sangat mudah terbangun karena guncangan kecil. Aku masih tidak ingin membangunkan Kyungsoo sekarang, dia tampak lelah.. " jawab Jongin, lalu mengalihkan pandangannya ke arah wajah Kyungsoo yang masih tampak tenang.

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang