58. Stick To My Choice

1.5K 226 34
                                    

Kyungsoo keluar dari taksinya dan menemui Jongin yang masih menunggunya.

"Sayang.. kau habis dari mana...?? Dari tadi aku hubungi tapi tidak di angkat... aku sangat khawatir..." ujar Jongin panik.

"Aku tidak apa-apa.." jawab Kyungsoo datar kemudian berlalu meninggalkannya dan memasuki rumah.

Kyungsoo melihat Jongin berusaha mengejarnya, dengan langkah cepat Kyungsoo menjauhinya karena untuk saat ini dia masih belum siap berbicara dengan Jongin. Kyungsoo tahu apa yang akan Jongin bahas jika bukan untuk menggugurkan kandungannya.

"Kyungsoo..... jangan lari, nanti kau terjatuh dari tangga.." ucap Jongin teriak setelah melihat istrinya berusaha lari menjauh ke arah kamar mereka.

Kyungsoo menghentikan langkahnya di depan pintu kamarnya dan berbalik ke melihat ke arah Jongin datar.

"Ada apa..?? Mau nyuruh aku untuk menggugurkan kandunganku..? Dan jawabanku tetap sama 'Tidak dan tak akan pernah.." sembur Kyungsoo marah seperti induk yang berusaha melindungi anaknya.

"Baiklah... sekarang kau tenang dulu.... istirahat dan tidur, besok kita bicara lagi setelah kau tenang.." bujuk Jongin.

Kyungsoo menghela nafasnya gusar, Jongin sepertinya tak akan menyerah untuk meyakinkan Kyungsoo.

"Tak ada yang perlu di bicarakan, keputusanku sudah bulat.. aku akan menyelamatkan bayiku meskipun nyawaku taruhannya.." ucap Kyungsoo marah dan menekan kata bayiku.

"Kyungsoo... aku..." ucapnya di potong Kyungsoo.

"Stop..!!!! Aku tidak mau mendengarnya. Pergilah, tidurlah di kamar tamu.. aku tidak mau melihatmu" ucap Kyungsoo final lalu membuka pintu kamarnya dan menguncinya agar Jongin tak bisa masuk.

"Baiklah, aku tidak akan mengganggumu lagi. Lebih baik aku tidur di rumah Sehun atau Chanyeol.. besok jangan lupa datang ke sekolah untuk mengetahui pengumuman wisuda, tapi kalau kau tidak sehat, tidak perlu datang biar aku saja yang datang sendiri dan akan memberitahumu.." jelas Jongin beritahu.

Tak ada jawaban dari Kyungsoo.

"Kyungsoo.. keluarlah.. sebelum aku pergi, aku ingin melihatmu" pinta Jongin.

"Jangan aneh-aneh.. sana pergi.." usir Kyungsoo.

Jongin menghela nafasnya, "..baiklah.. aku pergi, jika ada apa-apa.. jangan lupa hubungi aku" ucap Jongin lemah dan pergi meninggalkan kamarnya.

Kyungsoo yang mendengar suaranya yang terlihat sedih merasa kasihan dan tidak tega, hanya saja dia harus melakukannya agar Jongin menyerah.

Kyungsoo kemudian merosot dan duduk bersandar pada pintu kamarnya, "..maafkan aku Jongin. Aku melakukan ini agar kau tidak menyuruhku untuk menggugurkan anak kita. Aku tidak mau kau tidak mempunyai keturunan dan tidak akan ada yang memanggil kita Eomma dan Appa..aku ingin menjadi istri yang terbaik untukmu dan dengan cara inilah aku lakukan, mempertahankan anak kita" isak Kyungsoo sambil mengelus perutnya yang besar.

...................

Besok paginya Jongin datang dengan membawa bubur dan segelas susu untuk Kyungsoo dan dia mengguncangkan tubuh Kyungsoo agar terbangun.

"Sayang.... ini aku bawa bubur, di makan ya.." bujuk Jongin sambil duduk di samping Kyungsoo.

Kyungsoo hanya diam saja, tak merespon ucapan Jongin... padahal Kyungsoo sangat lapar tapi karena masih kesal dia menolak untuk makan.

"Aku tidak lapar... pergi saja sana.. aku masih kesal melihatmu.." ucapnya ketus dengan posisi berbaring membelakangi Jongin.

"Ayolah Sayang... kalau kau tidak makan.. kau bisa sakit. Di makan ya sayang.. setelah itu kita ke rumah sakit. Aku mohon.." kata Jongin dengan nada memohon.

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang