Jongin dan Kyungsoo sedang berada di ruang keluarga setelah pulang dari sekolahnya. Kejadian di kantin tadi membuat Kyungsoo merasa bersalah pada sahabatnya dan dia berjanji untuk menebusnya dengan mentraktir sahabatnya selama sebulan. Alhasil..sahabatnya sudah tak marah lagi padanya.
Kyungsoo sedang bersandar di lengan kirinya Jongin sedangkan Jongin mengelus rambut Kyungsoo dengan lembut.
"Apakah kau percaya dengan keajaiban ??" Tanya Jongin.
Kyungsoo kemudian menyilangkan jarinya dengan Jongin di perutnya sendiri, "..bukankah ini keajaiban?? Bisa bertemu denganmu, menikah denganmu, jatuh cinta padamu, mengandung anakmu dan berada di sisimu sampai sekarang merupakan keajaiban yang terjadi dalam hidupku" tutur Kyungsoo, "..aku percaya, aku akan memiliki keajaiban lainnya...untuk bisa menggenggam tanganmu selamanya"
"Satu-satunya keajaiban dalam hidupku adalah kau, dan aku tidak akan melepaskan tanganmu selamanya hingga napas terakhirku" Jongin berbisik lembut kepada Kyungsoo.
Jongin kemudian menempelkan kening dan hidungnya dengan Kyungsoo dan menatap dalam ke mata wanita yang ada dihadapannya itu.
"Terima kasih karena telah mencintaiku sedalam itu" ucap Kyungsoo pelan dan memejamkan matanya menikmati nafas hangat Jongin pada wajahnya, "..aku sangat mencintaimu suamiku"
"Aku juga sangat...sangat...sangat mencintaimu istriku" sambil mengecup bibir tebal Kyungsoo.
Mereka pun akhirnya berpelukan dengan erat seakan tidak mau melepaskan satu sama lain.
..........
Malam sudah menjadi pagi. Kyungsoo mengusap matanya dan meregangkan tubuhnya yang terasa sakit, karena ketiduran dalam posisi duduk sepanjang malam. Begitu juga dengan Jongin yang dijadikan sandaran oleh Kyungsoo, Jongin merasa seperti kehilangan lengan kirinya yang digunakan untuk merangkul wanita itu sepanjang malam. Jongin mencoba untuk menggerakkannya sedikit, tetapi terasa sangat sakit. Kyungsoo yang melihatnya pun menjadi tak tega, dia merasa sangat bersalah pada suaminya itu.
"Jongin..apa kau baik-baik saja??"
"Aku tidak bisa menggerakkan lenganku, lenganku kram" jawab Jongin lirih seperti menahan sakit.
"Maafkan aku.... aku seharusnya tidak tidur bersandar padamu" ucap Kyungsoo menyesal.
"Tak perlu menyesal..justru aku senang karena kau tidur dalam pelukanku dengan bersandar padaku" ucap Jongin memegang pipi Kyungsoo dengan lengan kanannya.
"Kalau begitu aku akan memanggil dokter untukmu"
"Tidak, tidak perlu. Aku lebih senang kalau kau yang memijatnya untukku" pintanya pada Kyungsoo.
Jongin mengulurkan tangannya tanpa menunggu lama lagi Kyungsoo langsung memijat sendi dan otot Jongin dengan hati-hati. Tiba-tiba Jongin memeluk dan menindih Kyungsoo di sofa.
"Jongin???!!!!" Kyungsoo tersentak kaget dan memukul dadanya, "..berani-beraninya kau mengerjaiku !!!!"
"Biarkan saja. Aku hanya ingin bermesra-mesraan dengan istriku saja"
"Awas saja jika kau macam-macam" Kyungsoo kemudian membuat ekspresi seperti wajah kesakitan.
"Sayang...apa kau baik-baik saja?? Maafkan aku....aku lupa" Jongin segera bangkit dan mengelus perut Kyungsoo dengan lembut, "..aku akan memanggil dokter" ucapnya panik.
Kyungsoo tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Jongin yang berlebihan. Dia seakan sangat ketakutan dan bersalah.
Jongin segera memelototinya, "..kau mengerjaiku balik???!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Marriage
FanfictionCOMPLETE Main cast (GenderSwitch) : DO Kyungsoo (18 tahun), girl Kim Jongin (18 tahun), boy Xi Luhan (18 tahun), girl Byun Baekhyun (18 tahun), girl Oh Sehun (18 tahun), boy Park Chanyeol (18 tahun), boy dan beberapa random characters.. Bagaimana or...