51. Sadness that hit

1.9K 277 27
                                    

Jongin memasuki kamar inap Kyungsoo. Jongin mendekati Kyungsoo yang masih belum sadar di ranjangnya dan kata dokter keadaan Kyungsoo sudah membaik saat diperiksa tadi, hanya tinggal menunggu sampai Kyungsoo terbangun. Di ruangan hanya tinggal Ryeowook karena Siwon dan Kyuhyun sedang mengambil pakaian di rumahnya masing-masing sedangkan Taemin membeli makanan jawab Ryeowook saat ditanya Jongin.

Jongin tengah menatap istri tercintanya dengan tatapan yang menyedihkan, istrinya sedang tak berdaya dengan selang-selang di hidung dan ditangannya.

"Jongin.. Istirahatlah, kau pasti lelah" ucap Ryeowook saat melihat wajah Jongin yang kelelahan.

"Tidak, Eomonim. Aku akan menemani Kyungsoo" jawab Jongin lirih.

"Jangan paksakan dirimu Jongin. Kalau Kyungsoo tahu..dia pasti akan menyuruhmu hal yang sama" ujar Ryeowook merasa tak tega.

"Aku hanya merasa ini salahku. Aku tidak becus menjaga Kyungsoo" balas Jongin lirih.

"Jangan berkata seperti itu, ini bukan salahmu Jongin. Ini karena Kyungsoo yang terlalu keras kepala, kata dokter itu karena baju seragam Kyungsoo yang terlalu sempit sehingga bayi dalam perutnya merasa tertekan" ucap Ryeowook, "..ini bukan salahmu ataupun Kyungsoo, semua kejadian ini hanya kehendak sang maha kuasa. Jadikan kejadian ini pelajaran untukmu dan Kyungsoo" lanjut Ryeowook bijak.

"Maafkan aku Eomonim..aku bukan suami yang baik untuk Kyungsoo" ujar Jongin lirih.

"Justru kau adalah pilihan terbaik untuk Kyungsoo. Eomonim bahagia memiliki menantu sepertimu Jongin" ucap Ryeowook lembut sambil mengelus bahu Jongin untuk menenangkannya.

"Terima kasih Eomonim" ucap Jongin sambil tersenyum meskipun tipis.

"Jika kau lelah hubungi Eomonim, Eomonim mau menyusul Eomma'mu" ucap Ryeowook dan di balas anggukan oleh Jongin. Ryeowook keluar meninggalkan pasangan suami istri itu dan memberi waktu Jongin untuk menjaga putri kesayangannya.

Setelah Ryeowook meninggalkan ruangan, Jongin memegang tangan Kyungsoo dengan erat. Sesekali dia mengecupi tangan Kyungsoo dan berdoa supaya Kyungsoo cepat sadar.

Entah doa Jongin terkabul atau apa, tiba-tiba Kyungsoo membuka matanya secara perlahan. Jongin yang melihat Kyungsoo sudah mulai tersadar akhirnya tersenyum senang.

Jongin berjalan keluar dengan cepat dan mencari dokter di ruangannya karena dokter berpesan padanya jika Kyungsoo sudah mulai sadar untuk segera memberitahunya.

Dokter datang dan mengecek Kyungsoo sedangkan Jongin menunggu dengan bahagia di samping dokter.

"Bagaimana dok keadaannya..?? Istri saya tidak apa-apa kan dok..??" Tanya Jongin penasaran.

"Istri anda baik-baik saja, hanya di butuhkan istirahat yang maksimal" jawab dokter tersebut.

"Terima kasih dokter"

"Baiklah, saya harus pergi. Permisi" pamit dokter tersebut dan meninggalkan Pasangan suami istri untuk berdua.

Jongin kembali menghampiri ranjang Kyungsoo. Dia sangat bahagia kalau Kyungsoo bisa bangun, saking bahagianya Jongin mencium kening dan kedua pipi Kyungsoo dengan mesra.

"Akhirnya kau sudah bangun Sayang. Aku sangat takut kalau kau tak akan bangun dan meninggalkanku" ucap Jongin jujur.

"Aku ada dimana..??" Tanya Kyungsoo sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

"Kau ada di rumah sakit" jawab Jongin.

Kyungsoo awalnya bingung dan lupa bagaimana dia bisa berada di rumah sakit, tapi lama-kelamaan Kyungsoo akhirnya ingat tentang kejadian perutnya yang terasa sakit dan peristiwa saat dirinya mengeluarkan darah di mobil.

The Unpredictable MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang