Kyungsoo gelisah karena sedang menunggu Jongin di rumahnya. Setiap menit Kyungsoo selalu melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 10:54 malam.
Kyungsoo mencoba menghubungi Jongin, tapi selalu yang di angkatnya adalah operator seluler.
"Kenapa malah sibuk ??" Kyungsoo semakin gelisah.
Ckklek..
Kyungsoo mendengar suara pintu dibuka dan dia yakin kalau Jongin sudah pulang. Dengan cepat Kyungsoo menghampirinya dan disanalah Jongin yang terlihat dengan senyumanya yang menawan.
"kau dari mana saja ?? Aku sangat mengkhawatirkanmu" ucap Kyungsoo.
"Maafkan aku sayang. Saat pulang hujan turun sangat deras, dan macet. Maka dari itu aku terlambat pulang" tutur Jongin.
"Lalu kenapa ponsel'mu tidak bisa dihubungi ??" Tanya Kyungsoo.
"Ponselku baterainya habis, jadi aku tidak bisa menghubungimu. Maafkan aku sayang" ucap Jongin dengan wajah bersalahnya, "..tapi aku sudah membeli buah mangga yang kau pinta" sambil menunjukkan bungkus yang ada ditangannya.
Kyungsoo tersenyum bahagia lalu mengambil bungkusan di tangan Jongin dengan cepat.
"Terima kasih sayangku" ucap Kyungsoo sambil mengecup pipi kanan Jongin dengan cepat.
"Kalau begitu aku ke kamar dulu"
"Kau tidak makan malam dulu bersamaku ??" Tanya Kyungsoo, "..aku sudah memasak makan malam untuk kita"
"Tidak, aku masih belum lapar" jawab Jongin pelan.
"Tidak !!! Kau harus makan, tidak baik kalau kau tidur dengan perut kosong" Kyungsoo meraih tangan Jongin, dan dia kaget saat merasakan suhu badan Jongin yang panas.
"Astaga Jongin kamu sakit" pekik Kyungsoo.
"Aku hanya kelelahan saja sayang, kau tidak perlu khawatir" gumam Jongin pelan.
"Apanya yang cuma kelelahan, badanmu sangat panas" ucap Kyungsoo khawatir,"..lihat wajahmu sangat pucat" sambil memegang wajah Jongin.
"Aku tidak apa-apa Sayang, aku cuma butuh tidur dan besok juga akan sembuh" ujar Jongin sambil tersenyum tipis.
Kyungsoo tidak memperdulikan ucapan Jongin, Dia menaruh buah mangganya dimeja lalu membawa Jongin ke kamarnya. Kyungsoo menyuruh Jongin untuk berbaring dan Kyungsoo pun langsung pergi keluar kamar untuk mencari obat pereda demam dan mengambil segelas air putih untuk Jongin.
"Ini minum obatnya" Kyungsoo memberikan obat dan air itu pada Jongin, dengan susah payah Jongin duduk dari posisi tidurnya. Setelah itu Jongin kembali membaringkan tubuhnya dengan nyaman di ranjangnya.
Kyungsoo menatap wajah pucat Jongin dengan sedih, Kyungsoo baru ingat kalau Jongin selama ini bekerja sangat keras untuk membahagiakannya dengan cara menuruti apa yang diinginkan bayinya (ngidam). Jongin selalu menuruti apa yang diinginkan Kyungsoo selama mengandung, dia sama sekali tidak membantah ataupun menolak. Jongin mati-matian mengurusnya selama mengandung.
Jongin mencoba membagi waktu dengan sekolah yang sebentar lagi akan ujian kelulusan dan mengurusnya. Belum lagi saat mengidam, dia banyak maunya dan Jongin yang mencarinya sedangkan dia bersantai-santai menunggu Jongin di rumah. Jadi wajar kalau Jongin sekarang ngedrop dan jatuh sakit.
"Hiks..hiks.." isak Kyungsoo.
Jongin yang masih sadar mendengar suara isakan Kyungsoo langsung membuka matanya dengan lemah. Lalu menatap wajah Kyungsoo dengan khawatir.
"Kenapa menangis sayang ?? Jangan menangis, apa kau mengidam lagi ?? Aku akan mencarinya untukmu"
Bahkan disaat seperti ini Jongin masih sempat-sempatnya menenangkannya, Kyungsoo semakin sedih bahkan diapun menangis dengan sesegukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Marriage
FanfictionCOMPLETE Main cast (GenderSwitch) : DO Kyungsoo (18 tahun), girl Kim Jongin (18 tahun), boy Xi Luhan (18 tahun), girl Byun Baekhyun (18 tahun), girl Oh Sehun (18 tahun), boy Park Chanyeol (18 tahun), boy dan beberapa random characters.. Bagaimana or...