Kyungsoo menjerit kesakitan sambil memegang perutnya yang kesakitan dan Jongin masih memeluk tubuh istrinya itu semakin erat. Dia terus membisikkan kata-kata yang bisa menenangkan Kyungsoo, Jongin mengatakan pada Kyungsoo untuk bersabar karena mereka sebentar lagi akan sampai di rumah sakit..
Chanyeol menyetir dengan kencang agar sampai ke rumah sakit dengan cepat. Dan akhirnya sampai ke tempat tujuan dengan selamat dan dia bergegas keluar dari pintu kemudi dan membantu Jongin untuk membuka pintu mobil yang sedang menggendong Kyungsoo.
Mereka membawa Kyungsoo ke dalam rumah sakit itu dan dokter Suzy yang kebetulan ada disana berpapasan dengan Jongin dengan sigap langsung membawa Kyungsoo masuk ke ruangan ICU, dokter Suzy mulai membantu Kyungsoo dan bayinya.
Jongin, Chanyeol dan Baekhyun menunggu di luar ruangan dimana Kyungsoo berada dengan cemas. Nervous, takut, panik semua bercampur jadi satu.
Ryeowook dan Taemin memberitahu Kyuhyun dan Siwon, sedangkan Chanyeol menghubungi Sehun untuk memberitahu kalau Kyungsoo ada di rumah sakit dan segera datang untuk menjenguknya.
Entah berapa kali Jongin mondar-mandir menunggu kabar dari dokter dan dia berharap istri dan anaknya selamat. Dokter masih belum keluar membuat Jongin gugup dan panik, beruntung ada ibunya dan sahabatnya untuk menguatkannya.
Sehun dan Luhan akhirnya sampai dan mereka menghampirinya kemudian menanyakan kondisi Kyungsoo pada Chanyeol dan Baekhyun, mereka tak mungkin langsung bertanya pada Jongin, karena mereka tahu kalau saat ini Jongin pasti sangat panik dan ketakutan.
Setelah lama menunggu akhirnya pintu ruangan terbuka, Jongin bergegas menanyakan keadaan Kyungsoo dan anaknya.
"Bagaimana keadaannya dok..? Apakah istri saya baik-baik saja..?" Tanya Jongin panik.
"Bayi Kyungsoo harus segera dilahirkan melalui operasi karena bayi yang ada di dalam perut Kyungsoo terselip oleh ari-ari dan ini dapat membahayakan nyawa si bayi dan nyawa ibunya juga.." ucap dokter Suzy memberitahu dengan raut sedih.
Semua shock mendengarnya. Bahkan Ryeowook menangis tersedu-sedu dan Taemin mengelus bahu Ryeowook untuk menenangkannya.
"Lakukan yang terbaik untuk Kyungsoo dok.." jawab Jongin tanpa ragu. Akhirnya Jongin menyetujui untuk dilakukan operasi karena usia kehamilan Kyungsoo sudah memasuki tujuh bulan walau prematur tapi bayinya sudah lumayan besar dan siap untuk dilahirkan.
"Tapi.. jika operasi ini gagal.. anda harus siap kehilangan salah satu dari mereka berdua.." ucap Dokter Suzy lirih.
Jongin terdiam.
"Dok.. boleh saya menemui istri saya.." pinta Jongin lirih.
Dokter Suzy awalnya ragu untuk mengizinkannya karena dua nyawa ada di tangannya jika tidak di tangani dengan cepat maka akan berakibat buruk, tapi melihat ekspresi Jongin yang menyedihkan membuat pertahanan Suzy runtuh dan akhirnya dia mengizinkannya.
"Hanya sebentar.." ucap Suzy memberi waktu.
Jongin mengangguk menyetujui.
"Dan untuk semuanya di mohon menunggu disini saja. Hanya Jongin yang bisa masuk.."
Setelah berkata, Dokter Suzy masuk di ikuti Jongin di belakangnya.
Dokter Suzy menyuntik Kyungsoo untuk proses operasi yang sebentar lagi akan di laksanakan. Setelah selesai Dokter Suzy menyuntiknya, dokter Suzy langsung keluar dan menyiapkan segalanya untuk melakukan operasi.
Suntikan dari dokter Suzy mulai bekerja. Perlahan pandangan Kyungsoo mulai mengelap. Kyungsoo merasakan Jongin sedang mendekat padanya.
"Kyungsoo..aku menunggumu dan kumohon tetaplah berjuang untuk berada di sisiku" ujar Jongin memohon.
Di tengah kesadarannya Kyungsoo masih bisa mendengar suara Jongin dan masih bisa melihat Jongin- walaupun dengan samar.
Kyungsoo merasakan ciuman yang cukup lama pada keningnya, sampai akhirnya Jongin menjauhkan wajah dari keningnya, menjauhkan tubuh besar Jongin sedikit darinya. Tangan Kyungsoo perlahan terangkat untuk mengelus pipi Jongin. Sebisa mungkin Kyungsoo mencoba memberikan senyuman untuk menenangkan Jongin.
"Kyungsoo, kau ingat janjimu kan..?" Tagih Jongin akan janji Kyungsoo sambil membalas tangan Kyungsoo yang ada di pipinya, "..apa kau lupa.. lusa adalah ulang tahunmu.. kita akan merayakannya bersama-sama. Hanya kau dan aku dan kita.."
Kyungsoo tersenyum, "..aku tidak ingat kalau lusa adalah ulang tahunku.." jawab Kyungsoo terkekeh dan lirih, "..tapi kita akan merayakan ulang tahunku besok lusa bersama dengan anak kita, itulah janjiku. Jongin, aku akan baik-baik saja"
"Bukan kata itu yang aku inginkan, Kyungsoo.." ucap Jongin lirih, "..aku mohon tepati janjimu.. untuk tetap hidup. Jangan tinggalkan aku.."
"B-bisakah kau katakan kau mencintaiku, Jongin" pinta Kyungsoo yang masih berusaha untuk tetap sadar. Kyungsoo tak menghiraukan ucapan Jongin tadi.
"aku mencintaimu..aku mencintaimu.. aku mencintaimu.. aku mencintaimu.. aku mencintaimu.. aku mencintaimu.. aku mencintaimu, Kyungsoo"
Kyungsoo tersenyum kecil, lalu Kyungsoo akan membalas ucapan cintanya namun Jongin meletakkan telunjuknya pada bibir Kyungsoo agar menahan bibirnya untuk bersuara.
"Jawablah pernyataan cintaku saat kau sudah keluar dari ruang operasi"
Lalu dokter Suzy dan dokter Kim Woobin datang untuk memulai operasi terhadap Kyungsoo.
"Maaf Tuan Jongin.. di mohon untuk menunggu di luar, kami akan memulainya secepatnya sebelum kondisi istri anda bertambah parah..." ucap Kim woobin.
Jongin mengangguk mengerti, lalu memberikan ciuman terakhir pada kening Kyungsoo, lalu mengecup cepat bibirnya sebelum pergi dari hadapan Kyungsoo. Jongin ingin berbicara pada kedua dokter yang menangani Kyungsoo.
"Dokter.. tolong selamatkan istri saya.. apapun yang terjadi, istri saya harus selamat.." ucap Jongin tegas.
"Akan kami lakukan sebaik mungkin.." jawab Kim woobin mewakili. Dokter Suzy hanya mengangguk sambil tersenyum.
Setelah Jongin keluar, beberapa perawat masuk sambil membawa peralatan yang di butuhkan saat operasi nanti, mereka sudah siap untuk melakukan operasi terhadap Kyungsoo.
Perlahan pandangan Kyungsoo mulai mengelap, namun sebelum kesadarannya benar-benar menghilang Kyungsoo kembali bersuara, lebih tepatnya mengatakan keinginannya pada kedua dokter yang akan mengoperasinya.
"Dokter Suzy.... dokter Kim Woobin, jika dokter memiliki dua pilihan antara aku dan bayiku, aku mohon...." Kyungsoo menghentikan ucapannya sejenak, mencoba menarik kesadarannya yang nyaris menghilang akibat obat bius yang dokter berikan padanya, "..aku mohon.....pilihlah bayiku, pastikan dia selamat. Kalian hanya perlu memastikan keselamatan bayiku karena dia adalah hal yang terpenting dalam hidupku"
'Maafkan aku Jongin.. aku tidak bisa menepati janjiku untuk menepati diriku di atas bayi kita. Bagiku, dia adalah kado terindah yang di berikan tuhan pada kita...'
'Aku harap kalau aku sudah pergi jadilah Appa yang bertanggung jawab.. jagalah buah hati kita, sayangi anak kita seperti kau menyayangiku. Aku akan menjaga kalian di atas sana dengan senyumanku...'
'Jongin, maafkan aku dan..aku harap, aku bisa membalas ucapanmu kalau aku juga mencintaimu..'
'Aku sangat mencintaimu, Jongin.. dan maaf aku tidak bisa merayakan ulang tahunku..'
Batin Kyungsoo terakhir, sebelum dia benar-benar kehilangan kesadaran atas dirinya.
Kyungsoo menutupkan matanya bersamaan dengan keluarnya air mata di sudut mata indahnya.
~TBC~
Waktu update : 15-02-2019 / 07:51
KAMU SEDANG MEMBACA
The Unpredictable Marriage
FanfictionCOMPLETE Main cast (GenderSwitch) : DO Kyungsoo (18 tahun), girl Kim Jongin (18 tahun), boy Xi Luhan (18 tahun), girl Byun Baekhyun (18 tahun), girl Oh Sehun (18 tahun), boy Park Chanyeol (18 tahun), boy dan beberapa random characters.. Bagaimana or...