2

13.9K 1.4K 37
                                    

Ibu membantu menyiapkan barang yang perlu Ara bawa untuk pindahan. Untung barangnya tidak terlalu banyak, jadi ia tidak perlu repot membawa banyak barang.

Sebagian besar koper Ara berisi pakaian dari Ibu dan Ayah sebagai hadiah pernikahan.

Sesering apapun Ara menolak pemberian tersebut, Ibu dan Ayah tetap memaksa. Bagaimana Ara mau membawanya bahkan sampai menggenakannya? Hadiah Ibu kebanyakan pakaian dalam serta baju tidur terbuka.

"Apa tidak berlebihan?" Ara menyampaikan kegelisahannya.

Ibu terkekeh, "Berlebihan bagaimana? Suamimu butuh semuanya.." Ibu menunjuk tumpukan dalaman berenda.

Pernyataan Ibu berhasil membuat Ara meringis.

"Lagipula apa yang kamu takutkan? Kamu sudah melakukannya dengan Sehun. Bukankah lebih mudah jika kalian berdua sudah berpengalaman?" Ara menepuk jidatnya dalam hati. Mulut Ibunya terkadang lupa disaring.

Tidak ada yang tahu kebenarannya jika Ara masih suci dan belum pernah disentuh.

"Ibu tahu semua sangat sulit untuk kamu lalui, namun Ara harus berikan yang terbaik demi kami semua kan?" Ibu mengecup ubun-ubun kepala Ara.

Pernikahan dadakan itu sebenarnya disebabkan oleh Ayah Ara. Ayah Ara tak sengaja mendengar percakapan Baekhyun dan Ayahnya—yang bersikeras menginginkan Baekhyun segera melepas status dudanya.

Menjadi penggemar nomer satu Baekhyun, Ayah mempergunakan kesempatan emasnya untuk merayu Baekhyun agar menikahi Ara. Bukan atas keinginan Ara, tapi atas keinginan Ayah sendiri. Ayah bilang akan sangat menyenangkan memiliki menantu seperti Baekhyun.

Setelah berpikir terlalu lama, akhirnya Baekhyun setuju untuk menikahi Ara. Lagipula Baekhyun juga pusing mencari wanita yang tepat untuk jadi isterinya.

Memang sulit untuk menerima perjodohan itu, tapi untuk apa merutukinya berlama-lama? Pada akhirnya Ara tahu ia yang akan mengalah dan melakukan apa yang orangtuanya minta.

Ara bersiap dan merias tipis wajahnya dengan bedak dan pewarna bibir agar tidak terlihat terlalu pucat.

Ara melirik meja riasnya dan menemukan sebuah bingkai memuat fotonya bersama Sehun.

Foto itu diambil sebelum Ara dan Sehun menikah, tepatnya saat mereka berlibur ke Hong Kong setelah kelulusan kuliah.

Ara bersyukur akan Sehun di hidupnya, walaupun Sehun tidak mencintainya, tapi Sehun masih berusaha untuk membuatnya bahagia.

"Aku akan pergi. Maaf, aku tidak bisa menemanimu lebih lama. Aku sangat mencintaimu." Ara mengecup foto mereka dan mengubur dalam memori Sehun yang masih menempel.

Ara dijemput supir Baekhyun menggunakan mobil mewah miliknya. Ara mendecak dari jauh saat melihat mobil itu terparkir di depan rumahnya.

Bukannya tidak suka, tetangga sekitar rumah tidak pernah berhenti bergossip—tentang Ara yang tertimpa emas karena bisa menikah dengan pria seperti Baekhyun.

Mobil mewah, pernikahan mewah, rumah mewah.. Hal itu tambah memancing omongan tidak enak.

Ara dibawa ke ruang rias pengantin sesampainya di hotel tempat mereka menikah. Ara disambut oleh berbagai macam perias sampai designer untuk membantu persiapan pernikahannya.

Seingat Ara, menikah dengan Sehun tidak serumit itu. Ara dan Sehun menikah sesederhana mungkin atas keinginannya. Berbanding terbalik dengan pernikahan lamanya, Baekhyun mengadakan pernikahan besar yang seratus persen ditanggung oleh Baekhyun.

Seketika rasa panik dan takut mengalir di nadi Ara. Bagaimana jika gaun yang Baekhyun belikan tidak muat di badannya? Bagaimana jika sepatu yang Baekhyun belikan terlalu tinggi untuknya? Bagaimana jika-

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang