17

8.7K 947 19
                                    

Ara tidak mengulangi kesalahannya untuk kedua kali. Chanyeol adalah atasan terbaik yang pernah ia miliki, maka Ara tidak ingin mengecewakannya lagi.

Chanyeol tersenyum lebar saat melihat Ara duduk manis di belakang mejanya. Menyadari kehadiran Chanyeol, Ara berdiri dan membungkuk sebelum Chanyeol memanggilnya lembut.

"Ara."

Wanita itu menghadap Chanyeol. "Iya Tuan?"

Chanyeol mengeluarkan sebuah tabung kecil dari lacinya. "Krim untuk kakimu."

"Oh?" Ara terlihat kebingungan.

"Krim untuk kakimu yang terkilir."

Ara tertawa kaku. "Terima kasih.." Ara membungkuk tidak enak hati sebelum kembali ke mejanya.

Kegelisahan Ara terlihat oleh Chanyeol dari pagi. Wanita itu sibuk di ponselnya seharian penuh untuk menunggu Baekhyun yang belum mengabarinya, bahkan ia tidak pulang sejak kemarin malam.

Segatal apapun mulut Chanyeol untuk memberitahu Ara, Chanyeol tidak mungkin mengungkapkan insiden semalam.

"Jika kegelisahanmu tentang Baekhyun, kamu tak perlu gelisah karena Baekhyun sedang menghadiri rapat di luar kota."

Wajah Ara terangkat. "Oh?"

Chanyeol beralasan. "Aku seharusnya datang, tapi aku terlalu lelah untuk bepergian ke luar kota."

"Aku tidak lihat rapat itu di jadwal Tuan." Ara memeriksa sekali lagi jadwal Chanyeol.

"Nara yang mengurusnya."

Ara tersenyum. Ara tak pernah merasa sangat lega mendengar berita tentang Baekhyun.

Tiba-tiba saja Ara mendengus geli mengingat sarapan yang masuk ke lambungnya tadi pagi. Hal itu berhasil membuat perutnya mual hanya dengan membayangkannya.

Ara memegangi mulutnya dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya ke dalam kloset.

Chanyeol menghampiri Ara dengan nafas terengah dan memperhatikan wanita itu ngeri. Chanyeol membawa tangannya memegangi rambut Ara yang menutupi wajahnya.

"Aku rasa aku sakit."

Chanyeol membantu dan membawa Ara ke sofa dalam ruangannya.

"Pulang dan istirahat."

"Ini hanya mual biasa.." Ara kekeh tinggal di kantor. "Aku tidak akan meninggalkan kantor sebelum waktunya."

"Kamu harus beristirahat sebelum melanjutkan pekerjaanmu. Ini perintah bukan tawaran." Chanyeol dengan nada sedikit mengancam. Chanyeol tidak bisa membayangkan Baekhyun menghantuinya jika tahu sesuatu yang buruk terjadi pada isterinya.

Chanyeol pergi rapat sendirian tanpa ditemani Ara. Ia menitipkan salam pada Nara untuk membangunkan Ara jika Chanyeol belum kembali rapat setelah makan siang.

Chanyeol mendecih pelan ketika matanya bertemu milik Baekhyun yang kala itu menghadiri rapat bersamanya.

Chanyeol menyunggingkan senyum penuh arti pada Baekhyun—membuat pria itu mengerutkan dahinya curiga.

Baekhyun langsung meninggalkan gedung seselesainya rapat, namun langkah Chanyeol sengaja ia percepat untuk menangkap Baekhyun.

"Mari berbincang." Ajak Chanyeol ke sebuah kafe kecil.

Setelah memesan kopi dan beberapa kudapan, Chanyeol memulai perbincangan yang tidak Baekhyun sangka.

"Aku harap malammu menyenangkan." Chanyeol datar seraya menyeruput kopi miliknya.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang