5

11.3K 1.2K 30
                                    

Baekhyun mengerutkan dahi saat merasakan kehampaan di sebelah tempat tidurnya. Baekhyun mengusap mata untuk mencari keberadaan isterinya dan mendeham setelah mendapati Ara tengah membelakanginya hanya mengenakan handuk.

Ada apa dengan wanita itu sih?

Ara yang sadar langsung kembali masuk kamar mandi dan keluar mengenakan celana pendek dan kaus tipis. Ara tersenyum sebelum pergi meninggalkan Baekhyun sendiri untuk membantu menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi." Sapa Ara dengan manis.

"Selamat pagi, Nyonya." Chungha dan Ibu Sora membungkuk. "Ada yang bisa aku bantu?"

"Tidak, aku hanya ingin membantu menyiapkan sarapan pagi ini." Ara langsung mencuci tangannya di wastafel terdekat.

"Tidak perlu.. Kami bisa melakukannya." Ibu Sora meyakinkan Ara untuk tidak membantu.

"Aku ingin belajar dari Ibu Sora—seperti yang Chungha katakan, Ibu adalah juru masak yang mengagumkan."

Ara membantu tanpa menunggu respon Ibu Sora dan Chungha yang kebingungan dan menuruti semua komando mereka.

"Nyonya, Tuan Byun telah menunggu di ruang makan.." Ucap Chungha lembut.

Ara mengangguk dan melanjutkan aktivitasnya. "Sebentar lagi. Aku sedang buat kopi."

Ara mengakui dirinya sebagai pembuat kopi yang lumayan. Kegemarannya untuk membuat kopi karena ayahnya yang tidak menyukai kopi bungkus.

Ara kembali ke ruang makan setelah selesai membuat kopi. Ara menaruh cangkirnya tepat di depan Baekhyun untuk mendapat respon buruk darinya. "Apa ini?"

Ara duduk di tempatnya sebelum menjawab. "Kopi."

"Kamu yang membuatnya?" Tanya Baekhyun tak percaya.

Ara mengangguk.

Baekhyun mencintai kopi lebih dari siapapun, bahkan jika kopi itu bukan untuk diseduh. Baekhyun suka aroma kopi saat di panggang untuk wewangi ruangan.

"Kamu pergi lama sekali hanya untuk membuat kopi ini?"

"Aku ikut membantu menyiapkan sarapan."

"Untuk apa? Ibu Sora dan Chungha sudah menanganinya."

Ara menoleh ke arah Baekhyun dan melihat kopinya duduk manis tanpa disentuh.

Ara tidak sempat menjawab pertanyaan Baekhyun karena Chungha datang tepat waktu untuk membawa sarapan mereka. Baekhyun menghentikan perdebatan bodoh itu sepihak.

Mereka menikmati sarapan dengan sunyi sampai Ara memecah keheningan, "Apakah kita dapat melakukan aktifitas bersama hari ini?" Ara bertanya.

"Hm?" Baekhyun sibuk menggunakan ponselnya sampai tidak menoleh.

"Apa hari ini kita bisa melakukan aktifitas bersama?"

Pertanyaan Ara berhasil membuat Baekhyun mengangkat wajahnya. Baekhyun memperhatikan Ara dengan raut wajah yang aneh. "Kenapa?"

"Aku ingin pergi, karena ada kebutuhan yang harus aku beli."

"Biar aku suruh Tuan Seunghoon."

Ara menggeleng. "Aku ingin membelinya sendiri."

Ara bersikeras keluar rumah jika itu dengan atau tanpa Baekhyun. Ara tidak kuat berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun, setidaknya Baekhyun harus membiarkannya pergi jika ia tidak bisa ikut.

"Kamu minta izinku bukan?" Baekhyun merotasi matanya. "Aku tidak memberikanmu izin untuk keluar."

"Kenapa?" Ara menimpali.

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang