Baekhyun terlambat bangun. Baekhyun tergesa setelah membunuh mesin mobilnya di depan rumah yang sering ia kunjungi belakangan ini.
Baekhyun mengusap rambutnya sebelum menekan bel. Seorang wanita yang sedang menggendong bayi—muncul di belakang pintu dengan wajah tidak enak.
"Maaf aku terlambat." Baekhyun langsung mempersilahkan dirinya ke dalam.
"Taehyun tidak berhenti menangis." Ara terhuyung.
Baekhyun mendekap Taehyun dan menepuk lembut punggungnya. Mungkin dua minggu yang lalu, Baekhyun belum mengerti apa-apa tentang mengurus anak, tapi sekarang Baekhyun seperti pengurus anak professional.
Taehyun berhenti menangis tak lama setelah Baekhyun memeluknya. Baekhyun tersenyum menang pada Ara. "Aku sangat pandai dalam mengurus anak."
Ara merotasi matanya dan tertawa. "Bukan pandai, Taehyun hanya merindukan ayahnya."
Ara tidak mengerti kenapa setiap pagi Taehyun harus dipeluk Baekhyun untuk membuatnya berhenti menangis, jika tidak ia akan menangis tak henti sampai suaranya habis.
Untung saja Baekhyun bersedia pulang pergi demi mengurus Taehyun, jika tidak mungkin Ara sudah kewalahan.
"Akuilah, Ara." Baekhyun dengan nada bercanda.
Ara menggeleng dan tersenyum di depan Baekhyun dan Taehyun. Ara akui Baekhyun bisa mengurus anak lebih baik daripadanya, bahkan perubahan sikap Baekhyun sempat membuat Ara tercengang.
"Apa kamu yakin?" Ara memulai topik lain.
Baekhyun mengangguk yakin. "Pergilah. Aku akan menjaga Taehyun dengan segenap jiwaku."
Ara menggigit bibirnya khawatir. "Benar?" Ara bertanya sekali lagi untuk meyakinkan.
"Aku serius. Pergilah sebelum Chanyeol bosan menunggumu."
Ara berterimakasih dan memeluk Baekhyun sebelum meninggalkannya dengan Taehyun di rumah.
x
Chanyeol hampir pergi karena terlalu lama menunggu, dan untung saja Ara datang di waktu yang tepat.
"Ara? Aku kira kamu tidak datang."
"Maafkan aku. Aku harus menunggu Baekhyun sebelum bisa meninggalkan anakku di rumah dan Baekhyun terlambat datang hari ini." Ara menjelaskan alasannya.
Chanyeol membawa Ara duduk dan memberinya minuman yang sudah ia beli sebelum Ara datang.
Mengatur nafasnya, Ara menyeruput minumannya dan tersenyum canggung pada Chanyeol. "Terima kasih."
Chanyeol mengangguk sambil mempelajari detail raut wajah Ara yang kaku. "Aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi.." Chanyeol meremas kedua tangannya bersamaan di bawah meja.
"Chanyeol, aku tahu aku berjanji akan kembali ke-" Ara mendesis tidak enak dalam nafasnya.
Chanyeol mengelengkan kepala. Chanyeol membuka topik lain. "Aku dengar kalian tinggal di rumah baru.."
Ara menghela nafas dan melepaskan atmosfer canggung sebelumnya. "Iya, aku dan Taehyun memutuskan untuk tinggal jauh dari hiruk pikuk." Ara menekankan subjek kalimatnya.
"Aku?" Chanyeol sendiri tidak tahu kenapa ia memastikan kehadiran Baekhyun.
"Aku dan Baekhyun tidak tinggal bersama."
Chanyeol tersedak minumannya setelah mendengar jawaban Ara. Chanyeol menepuk dada bidangnya.
Ara tertawa kecil melihat reaksi Chanyeol. "Kenapa begitu terkejut mendengarnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER
Fanfiction"Aku istrimu! Nona Jeehi sudah meninggal!" Tamparan keras melayang di atas pipinya. "Jaga mulut kotormu, Ara." "Jangan sentuh aku, monster!" Ara memegangi pipi merahnya dengan perasaan menggondok. "Monster?" Baekhyun melirik tajam seraya meraba bagi...