Baekhyun membanting pintu mobil sebelum menarik Ara ke dalam kamar.
Amarah Baekhyun memucak ketika ia mendapati Ara mengabaikannya demi bertemu pria sialan itu, bahkan Jongin tak takut melakukan sentuhan fisik yang tak pernah Baekhyun lakukan.
"Ak-ak.." Ara memegangi jantungnya yang lemah.
"Kenapa selalu seperti ini?!"
"Tunggu.. Aku bisa jel-" Kalimat Ara terputus saat ia merasakan bibir Baekhyun menempel padanya.
Baekhyun memaksa Ara mengikuti tempo aksinya, bahkan tak jarang Baekhyun menahan Ara pergi dengan lengannya. "Jangan coba-coba." Baekhyun memperingati Ara sekali lagi.
Ara memang menginginkan Baekhyun, tapi siapa yang sangka jika ia harus melakukannya dalam kondisi dan situasi seperti itu.
Baekhyun mendorong Ara ke atas tempat tidur dan kembali menyatukan bibir mereka sebelum Ara bisa meringis kesakitan.
Baekhyun mempergunakan kesempatannya sebaik mungkin setiap saat ia mencoba mendesakkan lidahnya di bibir memabukkan itu.
Baekhyun tidak pernah tanggung-tanggung melakukan pekerjaannya. Ia membawa bibirnya mengeksplorasi bagian lain yang belum pernah ia sentuh sebelumnya.
Ara mati-matian menahan desahan keluar dari mulutnya. Ara tidak ingin terlihat kalah di depan Baekhyun.
"Let it out." Baekhyun berbisik menghantarkan rasa merinding di sekujur tubuhnya.
Ara yakin ia akan kalah dalam permainan malam itu saat Baekhyun menemukan titik kelemahannya dan menggodanya di sana.
Ara mengeluarkan desahannya dan membiarkan merdu desahannya mengisi gendang telinga Baekhyun.
Setelah puas mempermainkan isterinya malam itu, Baekhyun meraih wajah Ara kasar. "Dengar baik-baik. Jangan biarkan pria itu menyentuhmu lagi."
Di titik itu Ara merasa ketakutan. Ia berusaha keras menahan air matanya jatuh dan berharap Baekhyun akan segera melepas mencekatannya.
"Kamu dengar?!" Baekhyun benci saat Ara tidak menjawab pertanyaannya.
"A-a-Iya." Ara tersedak dalam sendunya.
Baekhyun menghempaskan Ara sebelum meninggalkannya dengan rasa kehilangan setengah mati.
Baekhyun tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ia memutuskan untuk memberi pelajaran pada Ara, padahal Baekhyun seharusnya tidak peduli.
Baekhyun terlihat bodoh sekarang, mengingat kalimatnya yang tidak merasa keberatan jika Ara memiliki seorang kekasih.
Baekhyun tahu apa yang ia butuhkan sekarang. Baekhyun pergi meninggalkan rumah dengan laju cepat menuju klub di pusat kota milik teman akrabnya.
Baekhyun menemukan temannya dalam kerumunan dan menariknya ke meja yang sering mereka tempati bersama.
"Hey bajingan! Aku kira kamu tidak akan kembali ke tempat penuh dosa ini!"
"Kak Junmyeon! Kamu ingat tempat penuh dosa ini milikmu?" Baekhyun menggoda yang dibalas dengan tawa.
"Aku serius. Aku kira kamu tidak akan pernah kembali setelah menikah." Junmyeon menenggak habis minuman yang ada di gelasnya. "Ramalanku meleset."
"Aku kira juga begitu." Baekhyun sendiri tak pernah membayangkan dirinya kembali ke tempat itu setelah menikah.
"Apa yang membawamu kesini?" Junmyeon melipat tangannya sambil menunggu respon Baekhyun.
"Aku menunggu seseorang."
"Nona Yeri?" Junmyeon melirik Baekhyun yang mengangguk atas pertanyaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER
Fanfiction"Aku istrimu! Nona Jeehi sudah meninggal!" Tamparan keras melayang di atas pipinya. "Jaga mulut kotormu, Ara." "Jangan sentuh aku, monster!" Ara memegangi pipi merahnya dengan perasaan menggondok. "Monster?" Baekhyun melirik tajam seraya meraba bagi...