58

4.2K 655 39
                                    

Sehun tidak mengerti kenapa ia terlalu mudah dipersuasi, padahal Sehun tidak terlalu menginginkan masa lalunya diperkarakan lagi.

Sehun tidak ingat insiden malam itu, tapi ia malah mengikuti saran Jongin untuk mengajukan persidangan. Jika saja mereka tahu Sehun lupa ingatan, Sehun bisa ditangkap karena memalsukan informasi.

Jongin yang hilang sangat merepotkan Sehun. Di sisi lain, Sangmin mulai mencium kejanggalan di antara Sehun dan Jongin walaupun sesering apapun Sehun mengacuhkannya.

Sangmin itu detektif—mana mungkin ia tidak tahu saat sesuatu sedang disembunyikan?

Sehun menyembunyikan kegundahannya dalam segelas borboun yang memabukkannya dalam kegelapan.

Sehun ingin menghentikan omong kosong itu. Sehun sudah tidak ingin terlibat lagi.

Nafas Sehun tercengang ketika mendapati siluet berdiri berlawanan dengannya.

Sehun tidak yakin siluet itu ada akibat alkohol di tangannya atau memang ada seseorang yang sedang memperhatikannya intens.

"Sehun." Suara nan familiar itu mengalun di gendang telinga Sehun.

Sehun mengusap matanya untuk memastikan. "Jongin?"

Jongin muncul dari kegelapan dan memegang pundak Sehun. "Aku butuh bicara serius." Titah Jongin sambil menarik tangan Sehun.

Rasa amarah itu tiba-tiba membasuhi seluruh tubuhnya. "Iya benar. Kita harus bicara serius dan kamu.." Sehun menunjuk Jongin dengan telunjuknya. "Kamu harus menjelaskan alasanmu meninggalkan kekacauan ini."

Jongin menjelaskan alasannya pada Sehun, tapi Sehun tidak puas setelah mendengarnya. "Aku tidak mengerti. Kamu pergi tanpa kabar hanya karena kamu butuh waktu sendiri?"

Jongin mengangguk.

"Memangnya aku pernah berbuat salah padamu?"

"T-ti-tidak.."

Sehun mendecak. "Kamu meninggalkan kekacauan di sini, lalu kamu berharap aku dapat menyelesaikannya sendiri."

Sehun tidak habis pikir. Sehun melakukannya demi Jongin, karena pria itu selalu baik padanya.

Sungguh, Sehun tidak lagi melihat Jongin yang dulu tulus merawatnya. "Aku melakukan ini demi kamu, bahkan aku tidak ingat siapa itu Baekhyun!"

Jongin menggenam. "Aku tahu.."

"Aku tahu? Itu balasanmu? Jongin, aku butuh yang lebih dari aku tahu." Sehun merotasi matanya sarkas.

"Aku tidak bisa."

Sehun menggeram dalam hati. Amarah yang Sehun pendam untuk Jongin makin menggondok. "Kenapa?! Kenapa?!" Sehun dengan uratnya yang hampir keluar.

"Aku takut!" Jongin menggembuskan nafas kasar. "Aku tidak bisa karena aku takut!" Jongin takut semua yang ia lakukan akan menjadi bomerang untuknya. Jongin tidak ingin melanjutkan apa yang ia mulai. Jongin ingin pergi dan hidup tenang.

Jongin mencintai Sehun. Itulah penyebab Jongin melakukannya.

Setelah Sehun mulai membencinya, Jongin mulai sadar bahwa semua yang ia lakukan tidak berarti untuk Sehun.

"Aku takut karena kamu tidak mencintaiku lagi, bodoh!" Jongin menatap Sehun. "Aku melakukan ini semua untukmu, tapi kamu tidak pernah menyadarinya bukan?"

Sehun langsung melembut. "Apa kita akan kembali membicarakan—"

Jongin memutus kalimat Sehun. "Tidak. Kita tidak akan  pernah membicarakan ini lagi, karena sekarang aku yakin bahwa Oh Sehun yang aku kenal sudah benar-benar hilang dalam hidupku."

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang