15

10.5K 1K 12
                                    

Baekhyun membuat Ara terlambat kerja dengan bermanja ria padanya. Baekhyun terlihat menggemaskan saat menggulung tubuhnya di balik Ara sambil sesekali mengecup permukaan kepalanya.

Semenjak malam pertama mereka, Baekhyun tidak bisa melepaskan pikiran mesumnya saat melihat Ara.

Pria itu tidak malu menutupi keinginannya. Baekhyun mensyaratkan Ara bermain dua ronde agar ia bisa pergi kerja.

Ara kira Baekhyun hanya bercanda, tapi dua ronde yang Baekhyun minta benar-benar ia tagih pagi itu.

Dengan tenaga terakhir yang tersisa, Ara memaksakan dirinya untuk Baekhyun. Ara tidak keberatan, justru Ara senang karena Baekhyun mulai mengikat dirinya.

Ara memulai pekerjaannya setelah meminta maaf pada atasannya. Keterlambatan Ara tidak gagal membuat suasana hati Chanyeol buruk. Tidak melihat wajah wanita itu sesampainya di kantor, membuat Chanyeol gelisah.

Terlebih ia tidak mencium wangi kopi yang belakangan membuatnya mabuk. Chanyeol terpaksa meminta Nara membeli kopi di toko seberang.

Ara mengikuti Chanyeol kemanapun pria itu pergi tanpa protes, walaupun kakinya sudah minta istirahat akibat kegiatannya bersama Baekhyun belakangan itu.

Saat Ara kira mereka akan berhenti di depan kantor, Chanyeol memarkirkan mobilnya di depan restoran besar yang dekat kantor.

Ara terdiam mengikuti Chanyeol dari belakang. Chanyeol tidak repot bertanya makanan kesukaan Ara, ia memesan apa yang menurutnya enak untuk keduanya.

Makanan mereka tak lama datang. Si pelayan menuang anggur putih pada gelas keduanya, tapi Chanyeol cepat menghentikannya untuk Ara.

"Aku tidak akan membuatmu mabuk. Jika aku melakukannya, maka Baekhyun akan membuat kekacauan di sini."

Chanyeol menusuk makanannya terlebih dahulu, tapi Ara belum menyentuh makanannya sama sekali.

Chanyeol menoleh dan menggerutkan dahinya. "Kamu tidak suka?"

Pertanyaan konyol apa itu? Steak bintang lima itu terlihat sangat menggiurkan.

Hanya saja—Ara segan karena seharian penuh mereka tidak berbincang.

Dalam kekesalannya, pria itu masih sempat memperhatikan Ara. Saat Ara tidak dapat mengontrol sepatu tingginya, Chanyeol menangkap badan wanita itu—tapi tangannya cepat sekali ditarik karena ia tidak ingin orang lain menyalahkan hubungan mereka, apalagi seisi Korea tahu Ara adalah isteri Baekhyun.

"Kenapa terlambat?"

Mana mungkin Ara bilang Baekhyun menagih dua ronde sebelum berangkat kerja?

"Kamu sakit?" Chanyeol menaikkan salah satu alisnya ke atas.

"A-a.. Tidak." Ara menggelengkan kepalanya tidak.

"Kenapa kamu berjalan seperti kesakitan?"

"Ka-kaki aku terkilir sebelum berangkat kerja tadi pagi." Ara mencari alasan logis.

Chanyeol menggerutu setelahnya. "Kenapa tetap pakai sepatu tinggi?"

"Ini hanya terkilir biasa."

Ara melihat kekhawatiran tergambar jelas di wajah Chanyeol. "Bagaimana kamu bisa bilang biasa jika berjalan saja sulit? Mulai besok jangan pakai sepatu tinggi lagi." Chanyeol menekankan kalimatnya.

"Aku tidak apa-apa." Ara meyakinkan Chanyeol untuk tidak melanjutkan topik yang membuatnya canggung.

Sungguh, Ara takut ia menyalahkan kebaikan Chanyeol selama ini. Ara hanya ingin memiliki hubungan baik dengan atasannya itu.

Ara pulang setelah Chanyeol bersikeras mengantarnya kembali. Chanyeol bahkan telah menghubungi Baekhyun agar ia dapat izin.

Suami yang Ara harapkan tak tampak setelah Ara menapakkan kaki di rumahnya.

Ara: Baekhyun..

Ara: Kamu dimana?

Ara: Apa akan pulang?

Jangan sangka Ara langsung mengirimkan tiga pesan sekaligus. Ara tidak berani menginterogasi Baekhyun walaupun ia ingin tahu keberadaan suaminya.

Baekhyun tak merespon kekhawatirannya—membuat Ara berpikir akan kesalahan yang ia buat sepanjang hari.

Apa aku buat kesalahan? Aku rasa tidak.

x

Chanyeol mengabaikan pesan dan telepon sahabatnya sedaritadi bersama Ara. Chanyeol baru sempat membuka ponselnya saat menurunkan Ara di depan rumahnya.

Yixing: Tuan Park!

Yixing: Apa kamu tidak ingat hari ini?

Yixing: Aku akan pergi ke klub Junmyeon bersama yang lain. Aku tunggu kehadiranmu..

Chanyeol sudah meminta Nara untuk membeli kado Yixing dari jauh hari. Ia membeli sebuah stik golf baru untuk ulang tahun Yixing kali itu.

Nara membeli stik golf terbaik tanpa melirik harga. Nara sudah biasa melihat harga fantastis saat diminta belanja kebutuhan pribadi Chanyeol.

Chanyeol menemukan Yixing dan Minseok sedang bercengkrama di meja paling ujung.

"Selama ulang tahun, Kak!" Chanyeol memberikan kadonya.

"Kamu tidak perlu repot-repot membungkusnya." Yixing tertawa lepas melihat kertas karton menyelimuti barang yang sudah ia tahu isinya.

"Kemana pasanganmu?"

"Pasangan apa?" Chanyeol tertawa lepas.

"Tahun lalu kamu datang bersama Chaeyoung. Lucu sekali mengingat seberapa cepat kamu melanjang."

Chanyeol menjitak kepala pria yang jauh lebih tua darinya. "Apa perlu kamu bawa namanya kembali?"

"Astaga Chan! Lay hanya bercanda!" Minseok di sebelahnya tertawa lepas.

Lay adalah panggilan pendek untuk sahabatnya yang berkenegaraan Cina itu. Lay dalam bahasa mandarin berarti kemenangan. Selain lebih singkat, nama kecil itu memberi berkah. Buktinya, sekarang Lay adalah penyanyi populer di Asia.

"Kamu sudah bertemu Kak Junmyeon?" Chanyeol bertanya.

"Jika aku sudah bertemu dengannya, mungkin ada wanita yang duduk di pangkuanku sekarang." Yixing merotasi matanya.

Dulu—Yixing, Minseok, Chanyeol, Baekhyun, Junmyeon dan Jongdae bersahabat baik, tapi persahabatan itu kandas saat Chanyeol dan Baekhyun berkonflik.

Baekhyunbenci Chanyeol karena merebut hati Jeehi.

Chanyeol benci Baekhyun karena membela Jeehi saat ia tahu bahwa Jeehi yang salah.

Chanyeol sengaja tidak mabuk malam itu karena ia tahu kedua sahabatnya akan mabuk berat malam itu.

"Chanyeol, sewakan aku satu!" Yixing adalah tipe pria yang tidak suka komitmen. Sebelas dua belas dengan Minseok, tapi Minseok sudah melepas dinding pertahanannya dengan seorang wanita yang sekarang jadi tunangannya.

"Sewakan satu untukmu juga! Aku yang bayar! Aku iba melihat kejantananmu yang biru karena hanya disentuh tangan dan sabun."

Chanyeol merotasi matanya penuh.

Bagi Chanyeol, lebih baik masturbasi menggunakan sabun daripada menyewa wanita untuk bercinta.

Chanyeol pergi mencari Junmyeon saat matanya menangkap seorang pria berwajah familiar sedang digelendoti wanita penghibur.

Baekhyun?

MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang