Jongin tak tampak sejak mereka berkelahi—pesan dan telepon Sehun selalu ia diabaikan.
Sehun sentak menyesali perkelahian itu setiap kali memikirkannya.
Perkelahian kemarin tidak bermakna perpisahan, namun sepertinya Jongin tetap bersikeras akan perasaannya, walaupun seberapa sering Sehun menolak.
Sehun dikagetkan suara ketuk pada pintu kayu ruangannya. Kepala asisten Sehun muncul di antara pintu sebelum masuk membawa berita mengejutkan.
"Seorang pria dari kepolisian bersikeras ingin bertemu dengan Tuan."
Sehun menggeleng. "Aku tidak merasa punya janji hari ini."
"Seorang investigator yang akan menyelidiki kasus Tuan."
Sehun langsung berdalih. "Ya?"
"Beliau adalah perwakilan dari kepolisian yang akan mewawancarai Tuan."
"Kasusku?" Sehun mengerutkan dahi. Sehun merasa baik-baik saja, tapi tiba-tiba sebuah kasus melibatkannya. "Katakan pada beliau bahwa aku tidak pernah terlibat kasus apapun seumur hidupku."
Kali itu malah asistennya yang bingung. "Bukankah pemberitaan itu benar?"
"Aku tidak mengerti maksudmu."
Ia mengambil koran harian di kolam media dan menyodorkan satu halaman persis di depan wajah Sehun.
Sehun menutupi perasaannya ketika ia melihat wajahnya dan Baekhyun jadi halaman pertama di koran harian.
Sehun membaca kilat pemberitaan itu dan hatinya tidak pernah berdegup begitu kencang.
Sehun mempersilahkan interogator tersebut masuk ke ruangannya sambil mendecak gugup.
"Bisa kita mulai?" Si interogator bertanya lembut.
Sehun menangguk.
"Tuan akan menjawab sejujur-jujurnya tanpa menutupi kebenaran kasus yang melibatkan Tuan." Sangmin menyalakan perekam suara dan meletakannya di atas meja.
"Aku akan menjawab sejujur-jujurnya pada tanpa menutupi kebenaran kasus yang melibat aku." Sehun mengulang kalimatnya.
Pria yang dipanggil Sangmin—memandang Sehun tajam dan menaruh bukunya di samping.
"Tuan tahu kenapa aku ada di sini untuk menginterogasi Tuan?"
Sehun menelan ludahnya getir sambil mengangguk sekali.
"Lima hari yang lalu seorang melaporkan kasus yang terjadi pada Tuan Oh beberapa tahun yang lalu. Tuan tahu siapa pria yang melaporkan kasus ini?"
Sehun termangu di tempatnya sebelum ia menjawab. "Kim Jongin."
Jawaban Sehun dibalas dengan anggukan, menandakan bahwa responnya adalah jawaban yang benar.
"Jika Tuan Oh berkenan, siapa Tuan Kim untuk Tuan?"
"Sahabat.. Aku selalu percaya padanya dan dia padaku."
Jawaban Sehun terdengar jangal, tapi raut itu tidak ia tunjukkan pada Sehun. "Bisa ceritakan kejadian malam itu? Aku perlu mencocokkan informasi."
Cerita yang diderai Sehun sama persis dengan cerita Jongin. Sepanjang Sehun bercerita, Sangmin hanya mengangguk sesekali dan mencatat poin-poin penting diantaranya tanpa mencela atau memotong cerita Sehun.
Sangmin kemudian bertanya setelah Sehun bercerita panjang lebar. "Kenapa sekarang?"
"Ya?" Sehun mendengung.
"Kenapa sekarang? Kenapa bukan empat tahun yang lalu?"
Sungguh mencurigakan—kasus ini bisa didasarkan niat balas dendam mengingat sekarang Ara adalah isteri Baekhyun, terlebih perusahaan Baekhyun dan Sehun adalah rival.

KAMU SEDANG MEMBACA
MONSTER
Fanfic"Aku istrimu! Nona Jeehi sudah meninggal!" Tamparan keras melayang di atas pipinya. "Jaga mulut kotormu, Ara." "Jangan sentuh aku, monster!" Ara memegangi pipi merahnya dengan perasaan menggondok. "Monster?" Baekhyun melirik tajam seraya meraba bagi...