Part 3

1.3K 43 2
                                    

"Duh ini anak mana sih, baru juga sampai udah bikin masalah aja" gerutu Thalia sambil mencari vino.

Sudah 10 menit lamanya thalia mencari anaknya itu namun anak yang dicarinya tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Papa bisa marah nih kalau vino balik malam, duh ini juga hpnya kenapa ga aktif coba" kesal thalia yang masih mencari anaknya itu sambil mencoba menghubungi ponsel selulernya.

Akhirnya setelah mencoba mencari di depan komplek, akhirnya thalia melihat sosok yang tak asing baginya sedang duduk santai sambil menikmati segelas es teh manisnya.

"Kutu kupret ni bocah, gatau mamanya pegel muter-muter nyariin dia eh malah asik-asikan nongkrong disitu" kesal thalia sambil menggulung baju lengan panjangnya.

Ia pun segera menghampiri sosok yang sedang asik nongkrong itu yang tak lain tak bukan si vino Putra bungsunya.

"Yak dikit lagi, Kasih sana. Bagus giring lagi, yak tendang dan..... Aaaa.. Awwww aduuuhhh duuhh aaaaa" kaget vino karena merasa telinganya sedang dijewer kekiri kekanan oleh seseorang.

"Bagus ya, katanya cuma beli telor gulung.  Mama cariin kesana kemari ga taunya lagi asik-asikan disini. Bagus ya, hmmm pinter" kata thalia sambil menjewer telinga anaknya itu.

"Adduudududu ma, aaaaa sakiiittt sakitttt ma lepasss, iiiyyaa ammppuunn maa sakitt ini kupingg adekk" mohon vino kepada mamanya

"Ga ada lepas-lepasan, sekarang ayok pulang kamu ditunggu papa sama om dirumah"

"Iiyyaa iyaa ini vinoo mau ballikkk, adduuhh lepassss dongg maa sakittt ini, maluu jugaa maa diliatinn banyak orangg" ucap vino ke mamanya sambil memohon

"Biarin diliatin, kalau ga gini bandel lagi kamu" balas mamanya yang masih saja menjewer kuping anaknya

Tak berapa lama merekapun sampai dirumah.

"Lohh vino kamu kenapa itu dijewer mama kamu?" tanya nino yang terkejut melihat anaknya dijewer oleh istrinya.

"Biarin aja pa, ni anak tadi pamitnya beli telor gulung sebentar eh ga taunya lagi asik-asikan nongkrong diwarung" kesal thalia yang menimpali ucapan suaminya.

"Iiyyaa iyaaa maafff mamaaa, udaahh lepaasss ahh sakiittt ini kuping adek"

Karena kasihan akhirnya thalia pun melepaskan jewerannya, vino pun akhirnya mengelus-elus kupingnya yang memerah akibat ulah mamanya itu.

"Mama ini tega amat dah, wahai kuping maafin aku ya gara-gara aku kamunya jadi merah gini" monolog vino sambil mengelus telinganya itu.

"Eh tamu jauh sudah datang, maaf ya tadi aku ke depan sebentar beli bahan-bahan buat isi kulkas" ucap meity, istri frederik yang baru saja datang membawa barang belanjaan.

Setelah menaruh belanjaan didapur, meity pun kembali lagi ke ruang tamu untuk mengobrol dan melepas rindu satu sama lain.

Disaat para tua-tua sedang asik mengobrol, vino pun mulai merasa bosan karena ia tidak nyambung dengan perbincangan mereka. Sekilas ia didepan melihat kolam ikan. Ia pun ingin melihat kolam ikan itu karena suntuk berada di dalam.

"Mau kemana lagi kamu? awas aja kalau mau keluyuran lagi. Mama rantai kamu nanti" ucap thalia yang melihat vino hendak keluar rumah lagi.

"Ehh mama, engga ma itu mmm anu vino bosen ma vino mau ke depan mau lihat kolam ikan di depan" ucap vino gugup sambil menunjuk kolam ikan didepan.

"Yasudah sana, awas aja kalau keluar pagar lagi.. Mama kunci dari dalam" tegas thalia kepada anaknya.

Vino pun menelan ludahnya sambil mengangguk-angguk, sementara yang lain hanya tersenyum melihat tingkah vino dan mamanya itu.

Vino pun berjalan menuju kolam ikan yang terletak dedepan itu, sesampainya di kolam ia duduk dipinggir kolam.

VINO POV

Hai perkenalkan namaku Alvino Fitrianto, panggil aja aku Vino. Aku anak bungsu dari pasangan papa nino dan mama thalia, aku punya kakak cewek yang usianya beda 2 tahun kurang dari aku namanya Ratu Vienny Fitrilya dia sekarang kuliah di Bandung. Aku besar dan lahir di Yogyakarta, kota istimewa di Indonesia.

Hari-hari ku di jogja aku jalanin penuh canda dan keonaran, namun semuanya berubah ketika kakakku dengan tiba-tiba memutuskan untuk kuliah di Bandung, aku yang mendengar hal itu memilih diam tak mau berbicara dengan siapapun karena aku sangat dekat sekali dengan kakakku ini jadi saat mendengar kalau dia akan ke Bandung otomatis membuatku seperti kehilangan padahal cuma ditinggal ke Bandung tapi entah mengapa sepertinya aku ga rela ditinggal oleh kakakku ini.

Sudah 3 hari aku berdiam di kamar, sekalipun keluar hanya untuk mandi dan bersekolah. Makan pun kami tak saling sapa, kakakku yang melihat perubahan dari diriku hanya bisa diam sambil tertunduk lesu. Disekolah pun aku malas berbicara dengan siapapun termasuk bagas temanku dari kecil. Ya, semenjak kakakku berangkat akupun memilih merubah sifatku menjadi sosok yang pendiam, introvert dan menutup diri dengan lingkungan luar. Bahkan ketika hari keberangkatan kakakku kebandung aku memilih untuk pergi mengasingkan diri daripada ikut kedua orangtuaku ke Stasiun untuk mengantar kakakku. Aku memilih ke suatu tempat, berdiam diri sendiri.

Akupun bingung kenapa sifatku seperti ini apalagi ke kakakku. Aku seperti berat harus jauh dari kakakku, karena selama ini aku mungkin bisa dikatakan hidup berdua dengan kakakku saja dirumah karena kedua orangtuaku lebih sibuk dengan dunianya masing-masing. Papa sibuk di pekerjaan kontraktornya yang menuntutnya jarang pulang sedangkan mama fokus bisnis onlinenya dan mama lagi fokus mau membuka cabang butiknya diberbagai kota. Yap, otomatis aku melewatkan hari-hariku saja berdua dengan kak viny. Bahkan waktu perayaan ulang tahunku hanya ada kakakku saja dirumah, hanya aku dan kak viny merayakannya dengan meniup lilin yang ditaruh diatas sekotak martabak manis tak ada sosok kedua orangtuaku. Hhmm parah bukan? Tapi begitulah kenyataannya. Sampai akhirnya kakakku pun ikut pergi meninggalkanku disini.

             ~~~~~~bersambung~~~~~~

Hai hai

Like dan comment.

Ciao.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang