Part 43

337 26 6
                                    


"Okta buruan makan keburu dingin nanti makanannya"

"Iya ci bentar nyari celana dulu"

Tak berapa lama Okta turun tersenyum lebar sambil menunjukkan deretan giginya dengan maksud menghindari amukan dari Naomi.

"Lama banget !!!"

"Hihihi sorry ci tadi nyari celana"

"Yaudah nih buruan dimakan, tadi cici beli Ayam goreng buat kita"

"Wah ayam goyeng... suka suka suka" ucap Okta sembari menirukan suara karakter kartun dari negeri jiran.

Naomi memilih tak membalasnya, akhirnya mereka berdua menikmati makanannya.

"Hmm ci nant-tyii ok-ta ma-....."

"Makan ditelen dulu baru ngomong!!" Potong Naomi.

Uhukkk uhukkkk uhukkkk

Sretttt

Gleg gleg gleg gleg

"Fiuhhhhh"

"Sukurin!!!!" Batin Naomi.

"Hmm ci...."

"Apa?" Balas Naomi tanpa menatap Okta, dirinya masih fokus ke makanannya.

"Jutek banget sih"

"Aku denger ya....."

"Eh...hihi"
"Hm ci nanti Okta mau ke kuburan ya?" Ucap Okta lirih.

Naomi langsung menghentikan aktivitasnya kemudian menatap tajam Okta.

"Mau ngapain?"

"Okta pengen nemuin tika ci, Okta kangen tika"

Naomi menghela nafasnya panjang, ia langsung kehilangan nafsu makannya karena kembali mengingat adiknya itu.

"Ta......"

Okta langsung mendongak

"Tumben? Lo ga ada masalah kan sama Vino?"

Degggg

"N-nggaa ci, Okta cuma pengen kesana doang"

"Yakin? Mau cici temenin?"

"Iya ci, eh gausah ci biar Okta sendiri soalnya nanti sekalian main ke rumah temen ci" Balas Okta berbohong.

"Hmm yaudah, nanti jangan balik malem-malem. Kamu hati-hati bawa motornya"

"Hehehe iya ci makasih" Jawab Okta senang, kemudian ia berdiri dan menghampiri Naomi diseberang meja.

"Eh eh mau ngapain kamu?" Ucap Naomi panik melihat Okta yang mendekat dan tertuju ke pipinya

"Mau nyium cici lah...
Mu mu mu mu" Balas Okta lalu memanyunkan bibirnya hendak mencium pipi Naomi.

Plakkk

"Aduhhh sakitt ci" keluh Okta karena bibirnya dipukul oleh Naomi.

"Bodo!!! Lagian main nyosor aja tuh bibir, ga ada ga ada"

"Judes amat lagian sama sepupu sendiri" balas Okta sambil menggosok bibirnya.

"Ga ada cium cium segala, udah hus hus hus sana jangan bikin selera makan cici tambah hilang"

"dikit aja ci......"

"Nih dikit!!!" Sentak Naomi sembari mengepalkan tangan kirinya tepat didepan wajah Okta. Okta langsung berlari menghindarinya dan kembali ke kursi makannya.

"Hihihihi untung ada kamu disini ta jadi gue ga kesepian"

"Gua harap lo ga balas dendam ke Vino ya, sepenuhnya bukan salah dia juga" batin Naomi sambil menatap Okta.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang