Part 63

366 28 7
                                    


"GRACIAAA!!!!!"

Vino tersadar dari tidurnya, ia bermimpi sangat buruk sampai keringat mengucur di dahinya. Ia melihat sekeliling ternyata ia berada di perpustakaan untuk mengikuti ujian susulan. Ia tak menyangka kalau bisa ketiduran disana, ia mengecek jawabannya lagi yang sudah terisi semua.

Ia melirik ke jam tangannya yang melingkar ditangannya.

"Astaga udah jam 10, ya tuhan kenapa gua bisa ketiduran disini. Huhh untung cuma mimpi"

Vino beranjak dari perpustakaan, ia menuju ke ruang guru untuk menyerahkan soal dan jawabannya.

"Pak permisi"

"Ya masuk, eh kamu vin"

"Iya pak maaf ini saya mau ngasih soal sama jawabannya"

"Hmm udah selesai kamu? Tumben lama ngerjainnya?"

"Hehe maaf pak tadi saya ketiduran"

"Huh pantes saja kamu lama, saya kira kesulitan mengerjakan soalnya. Yaudah cuci muka lalu kembali kekelas. Kalian lagi free class juga"

"Baik pak terima kasih, saya permisi dulu"

Vino menuju ke toilet untuk membasuh muka bantalnya itu.

Kring kring kring

"Doni?"

"Ya hallo kenapa? Hoammsss"

"Ee busyet tidur lo?"

"Kagak, kenapa?"

"Lo dimana skrg? Masih ngerjain susulan?"

"Di rak atas samping Granita sama ale-ale" celetuk Vino.

"Yah bangsat... gua serius bego" kesal Doni

"Mau dong diseriusin hahaha hooaammss"

"Gua injek pala lo ya ntr, gua serius"

"Hahaha yailah serius amat, gua mau ke toilet. Ada apaan?"

"Ngapain njing...yodah ntr langsung kantin"

"makan....."

"Serah lo dah Vin, semerdeka lo dah. Gua tunggu disini, ada anak-anak juga"

"Yayayaya"

Tutt

Vino mematikan ponselnya kemudian masuk ke toilet membasuh mukanya.

"Gimana don?" tanya Frans.

"ga tau dah, lagi sengklek kali otaknya"

"Emang kenapa?"

"jawabnya ngelantur kemana-kemana"

"Terus?"

"Gua udah nyuruh dia kesini, dia ke toilet bentar katanya"

Rooftop

"Hiks hiks kenapa bisa gini"

"Kenapa mereka selalu nyalahin Vino, katanya mereka temen tapi kok pada jahatin Vino" monolog Gracia. Ia masih duduk dilantai rooftop sambil memeluk kedua lututnya itu.

"Gre" Gracia mendongak, ia melihat seseorang memanggil dan menepuk pundaknya.

"Elo? Mau ngapain lo disini?"

"Nihhh" balas Okta menyodorkan sapu tangannya, Gracia hanya melihatnya.

"Bersih kok ga ada kumannya, tiap hari gua ganti" sambung Okta.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang