Bxg
Romance fanfiction
Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...
Vino tengah menunggu Gracia disebuah lokasi yang sudah mereka tentukan. Gracia menolak kalau Vino menjemputnya dirumah jadi mereka bertemu disuatu tempat.
AlvinoF Gre gua udah nyampe ya
GraciaH oke bentar Vin lagi kejebak macet
AlvinoF Ok sebelah orang jual cilor ya
GraciaH Ok
Sambil menunggu Gracia Vino memutuskan untuk berkeliling di sekitaran taman. Hari sudah mau maghrib jadi suasana taman yang awalnya ramai oleh anak-anak perlahan mulai sepi. Ia berkeliling mengitari taman.
Gracia is calling
"Ya hallo Gre kenapa?"
"Vin kamu dimana, aku disebelah motor kamu"
"Oh yaudah bentar-bentar, gua lagi muter-muter taman. Gua kesana"
"Okai"
Vino bergegas kembali ke tempat semua untuk menghampiri Gracia. Disana ia melihat Gracia sedang berselfie sambil bersandar dimotornya.
"Hai Gre"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Ilustrasi doang ini hahaha)
"Eh hai Vin"
"Sory ya tadi gua tinggal keliling dulu"
"Eh gapapa kok, maaf tadi lama abisnya macet banget jalanan"
"Hahaha ngapa jadi maaf-maafan, tadi mau gua jemput ga mau"
"Eh kasian di kamu kejauhan kalo jemput" "Sebenernya di rumah aku ada ci Shani vin, sorry"
"Hei kok ngelamun?"
"Hah? Apaan, ngga kok ngga"
"Hm yaudah kita mau kemana vin?" Tanya Gracia berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Laaah tadi bukannya lo yang minta dianterin?"
"eh iya iya sorry Gre lupa, yaudah yuk"
"Emang mau kemana?"
"Beli buku musik buat kita pensi ntar"
"Hah buku musik? Pensi? Maksudnya?"
"Udah ayok jalan aja dulu keburu macet"
Vino menurut saja kemauan dari Gracia, ia naik ke motornya diikuti oleh Gracia. Sebenernya hanya akal-akalan Gracia saja meminta Vino mengantarkannya untuk membeli buku musik karena ia sangat bosan dirumah.
"Deketan ntar alis lo berantakan kena angin" ledek Vino
Kali ini Gracia menurut, ia memeluk erat perut Vino. Vino tersenyum dibalik Helm Fullfacenya. Gracia mengeratkan pelukannya karena Vino memacu motornya dengan sangat kencang.