"Gre lo duet ya ama Vino buat pensi?"
"Kok aku? Ngga ah ngga"
"Ayo dong, buat perwakilan kelas. Vin lo mau kan?"
Hmmm
Vino hanya berdehem saja menjawab pertanyaan dari Frans.
"Tuh Vino udah mau, lo mau ya?" Ujar Frans membujuk Gracia.
Gracia diam berpikir sejenak kemudian memandang Vino yang serius bermain HP itu.
"Aku ikut Vino ajasih"
"Nah berarti jawabannya iya. Yaudah gua ngomong ke panitia pensinya dulu"
"Emang kapan pensinya?"
"Habis UAS ntr"
Frans meninggalkan Vino dan Gracia di kelas. Suasana kembali hening, Gracia takut menganggu Vino yang sedang serius itu.
"Vin"
Hmmmmm
"Semalem kamu kemana?" Tanya Gracia dengan hati-hati.
"Pergi"
"Mmmmm maaf kalau Gre ikut campur" Gracia sangat takut ucapannya menyinggung Vino, ia sangat takut sekali Vino akan mengomelinya karena terlalu dalam ikut dalam masalahnya ini.
"Gpp santai aja, gua ngerti lo khawatirin gua. Gua gpp kok" jawab Vino ramah. Tak ada alasan bagi Vino untuk membenci Gracia karena memang gadis ini tidak ada sangkut pautnya.
"Tapi vin semalem itu--"
"Iya gua pergi dari rumah, kepala gua pusing dan gua lagi pengen sendiri" potong Vino.
"Terus kamu tidur dimana?"
"Ada pokoknya, lo ga perlu khawatir lagi ya. Lo fokus ke pelajaran bentar lagi UAS"
Hati Gracia menghangat, perhatian kecil dari Vino membuatnya tenang sekarang. Tak lama berselang si kembar datang masuk ke kelas mereka.
"Astaga vino lo kemana aja semalem? Kita nyariin lo?" Tanya Vanka panik.
"Hu'um kamu kalau mau pergi lagi lain kali kontak aku dulu biar gampang nyarinya" sambung Yupi.
"Ye dodol" kesal Vanka.
"Lo kemana sih vin semalem? Mama sama kak Viny nyariin lo tau ga. Mereka khawatir sama lo"
"Gua gapapa, gua lagi pengen sendiri"
"Tapi kan kalo kamu pengen sendiri bisa tidur dirumah kita, kan kamar atas masih kosong vin" ucap Yupi polos.
"Astaga dino, lo mending diem deh"
Yupi langsung memberengut kesal dan manyun."Lo tidur dimana sekarang? Terus mama bilang obat lo ga dibawa juga"
"Ada pokoknya kak, tolong jangan bilang kak Viny atau mama dulu ya. Plis"
"Tapi kan--"
"Kak tolong kali ini aja"
"Ya ya ya okedeh asal lo terus kabar-kabari kita kalau kenapa-kenapa nantinya"
Vino mengangguk.
"Hmmm emang Vino kenapa cil?"
"Bodo ah" kesal Vanka gemas.
"Yaudah kalau gitu gua balik ke kelas, eh ini lupa tadi Shani nitipin bekal buat lo. Nih" ucap Vanka menyodorkan bungkusan ke Vino.
"Shani? Terus dimana dia sekarang?"
"Lagi pacaran sama Cio"
Setelah itu Vanka menarik narik tangan Yupi untuk segera keluar dari kelas, Vino masih memandangi kotak bekal dari Shani itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
• IRIDESCENT
FanficBxg Romance fanfiction Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...