Part 71

466 23 6
                                    

BERJUMPA KEMBALI, GA KERASA UDAH SAMPAI JUGA KITA DI LAST PART...

Wiw lumayan yah 70 Part lebih, bosen ga nih ngebacanya? Atau ceritanya ga jelas? maaf ya kalau cerita masih abstrak dan penggunaan kalimatnya masih berceceran 😢😢

Part ini bakal jelas semua nih gimana gimananya, ada yang nebak kalo Vino mati terus donorin matanya laah buat Gre dan ada yang nebak Sad Ending laah but opini kalian menarik juga kok.

PART INI JUGA LUMAYAN PANJANG NIH Hehe, Siapin jajanan aja buat teman membaca wkwk

Ga perlu lama-lama ya, langsung aja di PART 70b IRIDESCENT

SELAMAT MENIKMATI.......

----------------------oOo------------------------

Tutt tutt tutt

Bunyi suara alat medis bergema disebuah ruangan, alat yang membantu seorang pemuda untuk bisa bertahan hidup. Disekitarnya juga sudah berkumpul para keluarga dan beberapa kerabatnya.

Kondisi Vino belakangan ini mulai melemah, daya tahan tubuhnya menurun drastis hanya dalam tempo 2 hari. Dokter sudah melakukan segala upaya agar Vino bisa sembuh seperti sedia kala.

"Apa ada cara untuk menyembuhkan anak saya dok?"

"Kita bisa lakukan kemoterapi kemudian operasi, namun itu bisa dilakukan setelah kondisi tubuh pasien normal karena sekarang tensi tubuhnya saja masih dibawah 60. Jika terus seperti ini kami tidak bisa berbuat apa-apa, saat ini keinginan sembuh dari pasien lah kuncinya. Jika pasien kuat melawan penyakit yang ada didalam tubuhnya maka semakin besar dia untuk pulih"

Thalia menangis mendengarnya, Viny yang mendengarnya juga shock namun ia menyembunyikan kesedihannya dan memilih memeluk mamanya untuk menenangkannya.

"Cara selain kemo?" Ucap Viny.

Dokter menggeleng "virusnya sudah menyerang sel saraf, jika tidak segera dilakukan maka virus akan menyerang otak dan otomatis bisa membuat pasien meninggal"

Ingatan mengenai ucapan dari dokter beberapa hari yang lalu terngiang kembali di otak Viny, ia menatap sendu adiknya yang tengah terbaring dengan beberapa alat medis melekat di tubuhnya. Ia tak tega melihat adiknya yang biasanya periang, kuat, ceria dan iseng terbaring lemah disini. Ia merindukan Vino yang selalu ada untuknya, Vino yang ceria dan selalu menguatkannya disaat ia terpuruk atau sedih.

 Ia merindukan Vino yang selalu ada untuknya, Vino yang ceria dan selalu menguatkannya disaat ia terpuruk atau sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     -Gambar hanya ilustrasi, mohon maaf kalau ada kesamaan dalam pengambilan gambar-

"Bangun Vin, bangun....kakak yakin kamu kuat, ayok bangun" racau Viny.

"Bangun Vin, lo pernah janji bakal ngejagain gua, bakal ada buat gua hiks hiks bangun" sambungnya kemudian terduduk lesu di lantai. Vanka yang melihat itu langsung menenangkan Viny.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang