🌻
Hari kelima atau terakhir UAS sudah dimulai, Gracia kebingungan melihat bangku disebelahnya yang masih kosong itu.
"Gre gre Vino ga masuk?" Tanya Frans berbisik.
Gracia menggeleng "Ga tau"
Guru pengawas pun masuk, saat akan mengabsen tiba-tiba Vanka mengetuk pintu dan masuk ke kelas mereka.
"Pagi pak ini saya mau ngasih surat ijin atas nama Alvino"
"Oh iya baik terima kasih"
Setelah itu Vanka langsung keluar dari kelas, Gracia, Frans dan yang lain menatap heran Vanka yang menitipkan sebuah surat ijin untuk Vino. Muncul beberapa pertanyaan dikepala mereka.
"Vino ijin? Dia kenapa? Semoga ga ada apa-apa ya Tuhan"
2 jam
3 jam
4 jamTak terasa ujian hari terakhir pun selesai, kali ini semua siswa diijinkan melakukan aktivitas apapun alias free class asal tidak keluar dari sekolah. Gracia kini tengah nongkrong bersama Frans, Sakti, Anin, Shani dan Doni di rooftop sekolah. Mereka mengobrol ringan membahas soal ujian tadi sambil menikmati snack yang sudah mereka beli di kantin.
"Gre si Vino ijin kenapa sih?" Tanya Sakti.
"Gre ga tau"
"Laah tumben biasanya lo terdepan soal Vino" celetuk Sakti.
Gracia menunduk "Kemaren kita berantem" ucapnya
Frans yang sejak awal sudah tau permasalahannya hanya diam, ia membiarkan Gracia yang menceritakannya."Hah? Berantem? Gara-gara apaan?" Tanya Sakti lagi. Shani yang mendengar ada pertengkaran diantara Gracia dan Vino menjadi antusias untuk mendengarkan cerita dari Gracia.
"Kemaren Okta minta gantiin Vino ngewakilin kelas kita buat pensi, aku keberatan tapi Vino dengan entengnya nyetujuin gitu aja"
Shani terbelak kaget, memang kemaren Okta juga sempat menemuinya untuk membahas perihal pensi itu namun Shani menyerahkan semua keputusan pada Gracia dan Vino.
"Terus?" Sambung Sakti.
"Ya gitu, Gre otomatis kesel lah kan Gre dari awal udah berharap tapi dianya malah ga peka"
"Sebenernya masalah lo itu sepele sih, si Vinonya yang terlalu baik dan lo nya yang ga sabaran"
"Terus kita berantem lagi di trotoar depan sekolah, aku kesel kan disana ya aku omongin semuanya"
"Semuanya?" Tanya Frans.
"Iya semuanya soal uneg-uneg aku ke dia, soal yang aku itu masih pacar dia sampai aku yang kesel karena dia masih belum bisa inget siapa aku"
"Lah, lo Gracia kan?" Sambung Doni bercanda.
Dukkk
Dukkk
"Bangsat lo ye main nimpuk" kesal Doni karena kepalanya dipukul oleh Sakti dan Frans.
"Lo kalo ga bisa serius mending loncat gih" balas Sakti yang membuat Doni ngedumel sendiri.
"Astaga Gre lo kan tau kondisi Vino gimana? Dia belum boleh mikir hal yang berat" sambung Frans kesal dengan Gracia.
"Lo salah ambil keputusan Gre" batin Shani melihat Gracia yang termenung itu.
"Gua kok punya feeling buruk ya soal Vino yang ga masuk hari ini?"
"Sembarangan lo, udah jangan mikir ya ngga-ngga dulu deh. Kita positif Thinking dulu, eh sak coba lo nanya kak Viny dah soal Vino yang ga masuk hari ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
• IRIDESCENT
FanfictionBxg Romance fanfiction Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...