Sudah hampir seminggu ini Vino menjadi pribadi yang murung, ia menjauhi orang-orang terdekatnya. Ia merasa sudah dibohongi oleh mereka sehingga ia kesal bukan main. Dirumah pun ia jarang bertatap muka dengan mamanya, dengan papanya apalagi. Nino sudah sangat jarang dirumah, paling 3 hari dalam seminggu dia di rumah. Viny pun sudah mengetahuinya juga namun belakangan ini dia belum bisa ke Jakarta karena sibuk dengan urusan kuliahnya. Viny sudah sering mengchat ataupun menelepon adiknya itu namun tak aja jawaban sama sekali dari Vino.
Hubungan Vino dan Gracia semakin rengang, Gracia masih tak berani bertatap muka dengan Vino. Ia masih takut dengan kejadian beberapa waktu yang lalu itu. Di sekolah pun Gracia memilih duduk dengan Anin sedangkan Vino duduk sendiri di pojok belakang. Teman-teman Vino sudah tau mengenai masalah yang sedang dialami oleh Vino dari Gracia. Mereka sangat kesal kepada Okta namun mereka tak bisa menyalahkan Okta juga karena semua pun pasti terpukul orang terdekatnya pergi dengan cara yang tragis.
"Minggu depan udah UAS aja ya kita?" Ucap Doni yang sedang duduk bersama Frans, Sakti, Gracia dan Anin.
"Iya terus libur, ga kerasa udah mau kelas XII aja kita" sambung Sakti disertai anggukan oleh yang lainnya.
"gre, lo ngelamun?" Ucap Frans namun tak ada jawaban dari Gracia.
"Kepikiran Vino kali tuh" bisik Sakti.
"Gre? Lo kenapa?"
Gracia tersadar dari lamunannya
"Eh ngga kok""Lo ga bisa bohongin kita Gre, kita ngerti kok gimana posisi lo sekarang. Kita juga ga bisa ngapa-ngapain juga. Si Vino juga ngejauhin kita" imbuh Sakti.
"Lo mending fokus ke pelajaran, bentar lagi UAS juga. Ga lucu juga kalau lo banyak pikiran trus lo ga fokus ke UAS"
Gracia memandangi teman-temannya kemudian tersenyum
"Makasih ya udah semangatin Gre terus""Itu gunanya sahabat"
"Kak Viny gimana sak?"
"Ga tau gua, dari kemaren belum balas chat gua. Kemaren-kemaren sih bilang lagi sibuk kuliah"
Tak berselang lama Shani datang membawa beberapa berkas dan duduk disebelah Gracia.
"Bawa apaan ci?" Tanya Gracia.
"oh ini laporan buat pensi perpisahan anak kelas 3 ntr"
"Eh maaf ya ci Gre ga bisa fokus di OSIS"
"Iya santai aja Gre, anak-anak udah ngasih tau semuanya kok. Kamu yang sabar aja, aku yakin pikiran Vino lagi labil jadi dia milih menyendiri"
Mereka saling mengobrol di kantin hingga bel pun berbunyi.
"Loh tas Vino kok ga ada?" Batin Gracia.
Bel telah berbunyi beberapa menit yang lalu namun Vino belum juga kembali ke kelas ditambah tas Vino yang tidak ada di bangkunya membuat Gracia khawatir. Sampai guru Sosiologi masuk ke kelas pun Vino tetap belum masuk juga. Gracia berinisiatif bertanya kepada Frans namun Frans juga tak tau keberadaan Vino.
Sebuah pesan masuk dari Sakti mengejutkan Gracia.
SaktiO
Vino kemana Gre?GraciaH
Ga tau, tasnya juga ga ada.SaktiO
Aneh.. Si Okta juga ga ada soalnya.Deggggg
Jantung Gracia langsung seakan berhenti, ia langsung menengok ke arah meja Okta dan benar saja kalau Okta juga menghilang diwaktu yang bersamaan. Pikiran Gracia sudah kemana-mana, ia sangat khawatir kalau Vino dan Okta berantem untuk yang kesekian kalinya. Berulang kali ia mencoba menghubungi Vino namun tak ada jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
• IRIDESCENT
FanfictionBxg Romance fanfiction Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...