Part 22

579 25 1
                                    

Dirumah Vino kini tengah berkumpul Vanka, Yupi, Cio, Gracia dan Shani. Mereka tengah mendengarkan penjelasan dari Vino mengenai dirinya yang di skors oleh pak Dharma.

"Ih ga adil dong, kan niat kak Vino nolongin kak Vanka kan?" Ucap Shani.

"Kok gua kesel ya sama yang namanya Rey Rey itu, sok cakep dan sok berkuasa dia" timpal Gracia.

Vino hanya terdiam mendengarkan ocehan dari Shani dan Gracia sementara Vanka dan Yupi nampak terdiam memikirkan sesuatu.

"Hm lo tenang vin besok gua coba ngomong ke pak Dharma. Pasti si Reyhan udah ngomong yang ngga-ngga ke pak Dharma" tegas vanka.

"Mending ga usah kak udah santai aja jangan diperpanjang".

"Gua mending liat Vino yang waktu itu mukulin Reyhan sampai masuk UGD deh daripada liat Vino yang sekarang, lembek!" .

Yupi pun mengangguk setuju dengan ucapan Vanka.
Hari mulai malam, Gracia dan Cio sudah pulang daritadi karena ada acara keluarga, Vanka dan Yupi sedang asik mempersiapkan makan malam bersama mama Thalia didapur sedangkan Vino masih ngobrol dengan Shani di teras rumah.

"Hm kak vino, udah malam nih mending aku pulang ya ?".

"Eh nanti aja dulu itu mama sama yang lain lagi siapin buat makan malam".

"Tap-i kak....."

"Shan, dirumah ini ga terima penolakan ya".

"Vin, shan disuruh mama masuk kita makan malem bareng" ajak yupi yang baru saja datang dari dalam rumah.

Vino mengangguk dan mengajak shani masuk ke dalam tapi shani masih kelihatan malu-malu.

"Udah ayok masuk ngapain malu-malu" paksa Yupi kemudian mendorong shani yang malu-malu itu untuk masuk ke dalam. Shani pun terpaksa masuk ke dalam, di ruang makan sudah berkumpul vino, vanka dan mama thalia. Yupi langsung mengambil posisi duduk di samping vanka sedangkan shani memilih duduk di samping kanan vino.

Karena posisi vino lebih dekat dengan nasi, ia mengambilkan nasi untuk shani.

"Nasinya banyak apa dikit shan?" Ucapnya sambil memegang sendok nasi. Shani yang daritadi diam karena sungkan pum terkejut dengan tawaran Vino.

"Eh kak biar aku amb-il......".

"Udah aku aja yang ambilin, banyak apa dikit? Segini cukup" potong Vino lalu memperlihatkan porsi nasi yang ia ambilkan.

"Ehh mmmm segitu aja cukup kok kak".

Vino mengangguk dan memberikan nasi itu ke Shani.

"Cie mama kayaknya bentar lagi punya mantu sama cucu nih.. ehemm ehemm" goda Vanka yang melihat adegan didepannya yak bak drama-drama korea itu. Muka Vino dan Shani pun langsung bersemu merah digoda oleh Vanka. Sementara Thalia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya melihat ulah anak-anak muda didepannya.

"Apaan sih kak kan Vino cuma ambilin nasi" protes vino tak terima jadi bahan candaan vanka.

"Iya sekarang lo yang ambilin, sapa tau besok shani yang ambilin nasi, masakin makanan terus siapin baju dan pakein dasi kerja elo. Iye ga yup hahahahaha" goda vanka lagi.

"Hm betul betul betul, tuh mama pasti ga sabar juga gendong cucu" timpal Yupi ikut menggoda Vino dan Shani.

Merasa kalah suara akhirnya Vino pun minta bantuan
"Ma tuh kak Vanka sama kak Yupi masa godain vino mulu" rengek Vino dengan mimik wajahnya yang dibuat-buat selucu mungkin.

"Udah ah vin malu tuh sama shani, muka bonyok tapi kelakuan kayak anak TK".

"Ih mama kok ga belain vino" kesal vino.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang