Part 36

409 29 8
                                    

                                  ☆☆☆

....

Lo udah bikin shani nangis, inget itu"

Bhugg

"Dan lo tau, gua ga akan maafin siapapun yang udah bikin dia nangis".

Bhuggg

"Kak udah kak, dia udah pingsan" ucap doni berusaha menahan Cio karena ia melihat vino yang telah pingsan dan terkapar itu.

"KAK CIO UDAH CUKUP HENTIKAANNNN!!!!!"

Teriakan dari Gracia membuat Cio berhenti, ia berdiri dan sejenak melihat Vino yang telah pingsan dengan penuh luka di wajahnya.

Plaaakkkkk

"Maksud kakak apa?".

Cio terdiam

"Jawab kak jawab, kakak kenapa mukulin vino".

Cio not responding.

"Gre ga akan maafin kakak, ingat itu kak!!!!".

Setelah berucap seperti itu, Gracia langsung menghampiri tubuh Vino yang ditopang oleh Doni.

"Vin bangun vin, jangan bikin ge khawatir" ucap gracia, tangisnya pun pecah melihat kondisi kekasihnya itu.

"Lo gila yo, awas aja sampe adik gua kenapa-kenapa" ancam vanka tepat di depan Cio.

"Gre kita bawa Vino kerumah sakit"

Frans dan Doni mengangkat tubuh Vino menuju ke mobil Vanka. Tak berselang lama Shani tiba, ia menutup kedua mulutnya dan sangat terkejut melihat kondisi Vino. Ia pun ikut terisak melihat kondisi seseorang yang sampai saat ini mengisi ruang hatinya.

"Kamu kenapa lagi kak?" Monolognya sambil terisak.

Vino pun segera dilarikan ke rumah sakit oleh Vanka bersama Yupi dan Gracia. Sementara Shani masih bersama dengan Doni dan Frans. Shani langsung memicingkan mata dan menatap tajam Doni guna meminta penjelasan. Seolah sadar, doni pun menjelaskannya dari awal.

"...jadi gitu shan, gua tadi ga sengaja liat mereka. Gua ga denger apa yang mereka omongin eh tau-tau kak Cio mukul Vino. Tapi yang gua heran si Vino ga ngelawan sama sekali".

Setelah mendengar penjelasan dari Doni, Shani langsung menghampiri Cio yang masih dudu terdiam itu.

"Mau kemana shan?" Tanya doni. Doni dan Frans pun mengikuti Shani.

"Kak cio"
Cio mendongak ke atas kemudian bangkit berdiri.

"Shan dengerin aku dulu......."

"Lepasin kak, ga usah pegang-pegang" balas shani ketus kemudian melepaskan tangan cio dari kedua tangannya.

"Sekarang jelasin kenapa kakak mukul kak Vino gitu aja?".

Cio menunduk bingung untuk menjelaskannya.

"Jelasin atau aku ga akan mau nemuin kakak lagi!!!" Tegas Shani.

"Gua sayang lo shan, gua ga bisa liat lo sedih. Gua ga biarin vino bikin nangis lo shan. Gua tau kalau lo cinta dan sayang banget sama vino tapi gua juga cinta dan sayang sama lo shan".

Shani terkejut mendengar ucapan lantang dari cio.
"Kakak salah, bukan vino yang bikin aku nangis".

"Hahaha lo bisa bohongin yang lain shan tapi lo ga bisa bohongin gua. Gua tau dari mata lo saat mandang vino, gua tau ada yang beda dari lo pas lagi deket sama vino dan asal lo tau juga shan, vino udah jadian sm adik gua, gracia yang juga sahabat lo. Apa lo tega bikin sahabat lo sedih kalau dia tau lo cinta dan sayang sama pacarnya?"

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang