Part 35

393 22 7
                                    


"Shan...."
Ucapan dari seseorang mengagetkan Shani yang tengah menangis di taman belakang sekolah. buru-buru shani menyeka air mata yang telah membasahi pipinya itu.

"Shan..lo kenapa?".

"Kak cio? Shani gapapa kok kak" balasnya kemudian berbalik dan menunduk.

Shani masih menunduk menyembunyikan matanya yang sembab akibat menangis tadi. Tetapi Cio sudah mengetahuinya kalau gadis di depannya itu habis menangis.

"Pliss shan jangan bohongin aku"
Cio perlahan berjalan mendekati shani, dipegangnya kedua pundak shani dan diusapnya perlahan-lahan berharap sentuhan hangat darinya bisa menengangkan gadis yang sangat ia cintai itu.

"Aku beneran gapapa kok kak" kini shani memaksakan senyumannya dan memandang cio yang nampak serius daritadi.

Cio menggeleng pelan, ia menarik nafasnya sejenak mencoba bersabar karena sampai detik ini shani belum bisa membuka hati untuknya.

"Lo bisa bohongin yang lain tapi lo ga bisa bohongin gua shan".

"Hmm kak sorry aku duluan ya" ucap shani terburu-buru berusaha menghindari cio. Namun saat ingin melewatinya, cio langsung memegang pergelangan tangannya.

"Kasih tau gua shan, please.... lo tau kan kalo gua paling ga bisa lihat lo sedih?"

Shani masih bungkam, kemudian dilepasnya pegangan cio darinya kemudian melangkah pergi.

"Maafin aku kak aku ga bisa cerita".

Cio pun memandang punggung shani yang mulai menjauh dari pandangannya itu.

"Apa vino yang bikin lo kayak gini lagi? Apa gaada kesempatan buat gua gantiin vino dihati lo?".

***

GracioH
Balik sekolah gua tunggu di Antasari.

AlvinoF
Ok

GracioH
G usah ngajak adek gua

AlvinoF
Ok

Setelah membalas pesan dari Cio, vino memasukkan hpnya kembali dan menunggu gracia yang tengah berada di dalem toilet. Vino bersandar di tembok dan memikirkan apa yang akan diomongkan oleh cio nanti sampai-sampai dirinya dilarang untuk mengajak Gracia.

Pukk

"Ehhhhh" kaget vino karena pundaknya dipegang oleh gracia.

"Kenapa?" Tanya gracia bingung melihat perubahan mimik wajah dari vino.

"Emmm ga kok, udah? Yuk ke kelas udah mau bel"

Gracia mengangguk kemudian menggandeng erat tangan vino. Banyak murid-murid memandangi mereka berdua karena ini pertama kalinya mereka melihat vino dan gracia berjalan semesra ini. Bahkan tak sedikit siswa yang berspekulasi kalau memang vino dan gracia berpacaran. Vino yang sadar kalau daritadi menjadi objek banyak orang menjadi gugup tapi tidak berlaku untuk gracia yang justru semakin mendempetkan tubuhnya ke badan vino sambil tersenyun senang itu.

***

"Ge?"

"Eh iya kenapa?".

"Hari ini kamu balik sendiri gpp ya?".

Gracia terdiam, ia memandangi vino. Ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh vino karena daritadi nampak vino sedang gelisah.

"Kamu kemana?"
Gracia masih mencoba menahan untuk tidak bertanya lebih dalam lagi.

"Ehh hmmm aku ada janji. Iya aku ada janji sama kak yupi".

"Oh gitu yaudah gpp, kamu hati-hati ya"

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang