Part 47

360 24 6
                                    


Kini Naomi telah berada di rumah, ia masih mengomeli Okta perihal kejadian kemaren dengan Vino. Ia tak habis pikir dengan adik sepupunya itu yang masih menaruh dendam ke Vino.

"Pokoknya inget ya ta, cici pengen kejadian kemaren yang terakhir. Cici ga mau kalau kamu bikin masalah lagi di sekolah, awas aja" Ucap Naomi disertai ancaman itu. Okta tak bisa membantah ucapan cicinya daridulu ia sangat menghormati Naomi beda ketika bersama dengan Sinka, waktunya banyak ia habiskan dengan bermain dan bercanda.

Setelah itu Okta berlari ke kamar, ia mengambil jaket dan kunci motornya. Pikirannya sedang kacau saat ini dan dia butuh udara segar diluar sana.

"Mau kemana ta?" Tanya Naomi duduk di ruang tamu.

"Mau keluar bentar ci"

"Iya kemana?"

"Warung mungkin, ke tempat Tika mungkin" jawab Okta malas.

"Ta??? Cici ikut"

"Ngga ci, Okta pengen sendiri. Okta ga bikin ulah kok"

Naomi mengerti, ia mengangguk dan mengijinkan Okta untuk pergi.

"Hati-hati ta, jangan lama-lama" balas Naomi sambil memegang pundak Okta.

"Iya ci, Okta duluan ya"

Okta menggeber motornya membelah jalanan ibukota.

"Macet banget sih" gumamnya.

Karena tidak tahan dengan kemacetan ibukota Okta pun memilih mampir ke sebuah taman, ia memarkirkan motornya dan membeli beberapa jajanan pasar. Setelah itu ia duduk disebuah kursi taman, sorot matanya ia fokuskan ke beberapa anak kecil yang sedang membangun istana dari pasir. Ia masih belum bisa melupakan Tika kakak sepupunya itu, usia mereka hanya berbeda setahun. Sebenarnya ia sudah bisa melupakan namun ingatan pahit itu kembali muncul ketika ia menerima sebuah fakta baru. Ia bisa saja tidak menaruh dendam jika pacar yang dimaksudkan sejak dulu adalah bukan Vino, apalagi sejak dulu ia tidak mengenal Vino. Ia kesal karena sejak kejadian itu Vino belum atau sama sekali tidak pernah mengunjungi Naomi ataupun ke makam Sinka bahkan Vino seakan-akan cuek. Nampaknya Okta belum mengetahui kalau saat kejadian itu Vino mengalami amnesia ringan sampai kemarin ketika Okta dipaksa Naomi untuk segera meminta maaf ke Vino atas perilakunya lalu disekolah.

Tanpa sepengetahuan Okta disana juga ada Gracia yang sedang menemani Vino berjalan-jalan.

Flashback

"Yaudah sekarang Vino dimana?"

"Ga tau ci tadi kayaknya dibawa ke UKS"

"Yaudah anterin ke UKS sekarang"

"Mau ngapain sih ci?" Balas Okta malas.

"Nih anak masih nanya, ya mau minta maaf laah atas kelakuan kamu"

"Tapi kan Okta ga ngapa-ngapain ci, Okta cuma....."

"Ta udah ya, cici ga mau denger omongan kamu. Sekarang anterin cici!!" Kesal Naomi memotong ucapan Okta. Okta pun mengiyakan kemauan Naomi dan mengantarkannya ke UKS sekolah.

Tak butuh lama bagi keduanya untuk sampai ke UKS.

"Tuh ci UKSnya, mungkin Vino didalem" ucap Okta sambil menunjuk pintu UKS dengan dagunya.

"Yaudah ayok masuk" balas Naomi kemudian menarik tangan Okta.

"Eh ci mmmmppp Okta nunggu didepan aja ya"

"Ngaco kamu ya, masuk!!!" Bentak Naomi sambil menyeret Okta masuk.

Cklegg

"Permisi" ucap Naomi sambil celingukan masuk kedalam.

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang