Part 17

522 24 2
                                        


Vanka, Yupi dan Anin pun membawa vino ke klinik terdekat untuk diberikan pertolongan pertama.

"Gimana dok keadaannya?" Tanya vanka.

"Pasien hanya keletihan yang mengakibatkan badannya drop dan pingsan. Setelah dia siuman dia boleh langsung pulang".

"Tapi ga ada yang serius kan dok?".

"Tidak ada semua baik-baik saja kalau gitu saya permisi dulu".

"Baik dok terima kasih".

Dokter itupun pergi meninggalkan mereka bertiga. Kemudian vanka mengecek hpnya bermaksud untuk mengabari orangtuanya kalau dia sudah menemukan vino. Tapi sialnya ternyata HP vanka drop alias mati kehabisan daya.

"Hmm yup, nin hp kalian ngedrop juga?".

Yupi dan anin mengangguk bersamaan.

"Loe ga dicariin ortu loe nin?".

"Aku ga tau juga kak tadi kan pamit pergi sebentar doang. Ini mau ngabarin tapi hp anin drop juga" timpal anin.

"Hmm yaudah yup loe mending anterin anin balik dulu, kasian dia pasti dicariin ortunya. Sekalian beliin gua roti juga, laper nih perut hehe".

"Aku kan ga punya SIM cil?".

"Astaga dino loe tuh ya.. gua mana ada SIM juga, udeh gapapa lagian rumah anin deket dari sini kok. Udah ah buru kasian tuh anin udeh capek".

Yupi pun menggembungkan pipinya dan akhirnya ia menuruti kemauan kembarannya itu. Akhirnya yupi mengantarkan anin pulang kerumahnya sementara vanka langsung masuk ke dalam ruangan vino.

Ia pun duduk di kursi samping tempat tidur vino.

"Loe demen amat vin kek gini. Cepet sadar, gua kangen elo" batin vanka sambil mengelus rambut vino.

Tak lama ia merasakan pergerakan dari vino.
"Hmm kak van, gua lagi dimana?".ucap vino yang hendak berdiri tak lama ia merasakan sakit dikepalanya.

"Eh eh vin jangan bangun dulu, loe di klinik sekarang. Tadi gua, yupi sama anin nemuin loe pingsan di jalanan".

Mendengar itu vino pun mengingat kembali kejadiaan beberapa saat yang lalu. Ia juga mengingat kalau ia sedang pergi dar rumah. Sebenarnya vanka tau kalau vino kabur dari rumahnya dan daritadi ia sangat ingin menanyakan perihal ini ke vino tapi ia urungkan mengingat kondisi vino yang belum stabil.

"Hmm van....." ucap vino yang melihat vanka menunduk sambil memegangi tangannya.

"Eh iya?" Vanka mendongak menatap vino.

"Makasih banyak ya udah nolongin gua" ucap vino kemudian mengecup tangan vanka. Muka vanka menjadi memerah menerima perlakuan dari vino.

"Inget cil inget dia adik sepupu loe.."

"Ishh kenapa harus sepupuan sih kita, coba aja........."

"Vin plis vin jangan gini, bisa runtuh gua".
Monolog vanka, ia masih memperhatikan vino yang memegang dan mencium kedua tangannya.

Ckleggg

"Kalian ngapain?" Tanya yupi yang tiba-tiba masuk. Vino menoleh santai ke yupi tapi tidak dengan vanka yang sangat panik. Ia melepaskan paksa pegangan vino dari tangannya.

"Ehh anu engga engga, lo cepet amat udeh balik?" Tanya vanka gelagapan.

Yupi memandang heran vanka sambil memicingkan matanya.

"Kalian.... kalian ? Hayooo inget kalian kakak adek loh ya" ucap yupi memandang vino dan vanka bergantian.

"Yee apaan sih dino, sotoy banget".

• IRIDESCENT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang