"Vin kamu gapapa?" Tanya Gracia khawatir, sejak bertemu dengan Naomi di Cafe tadi membuat Vino berubah menjadi diam dengan tatapan yang kosong.
"Vin" panggil Gracia lagi, Vino masih diam saja.
"Kamu yang kuat Vin, aku akan terus disini sampai kamu bisa nerima aku"
Gracia memilih mendiamkan Vino, ia fokus menyetir. Sebelumnya ia sudah menghubungi Vanka perihal hal ini dan mereka sudah janjian akan ketemuan di rumah Vino.
1 jam kemudian Gracia telah sampai di depan rumah Vino. Gracia menoleh kesamping dan memilihat Vino masih saja melamun, tangannya terkepal sangat erat.
"Vin, Vino udah sampe nih Gre anter ke dalem yuk" ucap Gracia lirih sambil menepuk pundak Vino.
"Hmmm"
Hanya deheman yang didapat dari Gracia, akhirnya ia turun dari mobilnya dan bergegas membantu Vino. Ia sangat kesusahan karena badan Vino lebih berat darinya.
"Loh Gracia, Vino kenapa?" Ucap Vanka yang tiba-tiba keluar.
"Bantuin Gre dulu kak, berat ini" balas Gracia dengan nada terputus-putus. Vanka mengangguk lalu membantu Gracia.
"Vino kenapa? Kok kayak linglung gitu" tanya Vanka setelah berhasil mendudukkan Vino dikursi ruang tamu.
"Air kak air, Gre hauss" balas Gracia ngos-ngosan. Vanka memberikan air minum miliknya dan langsung disambar oleh Gracia.
Glek glek glek glek
"Hah hah hah berat juga nih anak kak"
Vanka tak menjawabnya, ia terfokus ke Vino yang nampak seperti orang linglung itu ditambah keringat yang membasahi sekitaran wajahnya. Vanka pun mengambil tissue dan mengusap wajah Vino.
"Ini ada apa sih Gre? Kok Vino jadi gini? Terus kalian darimana coba? Keluyuran ya?"
"Kak satu-satu nanyanya, kepala Gre pusing mau jawab yang mana dulu" balas Gracia.
"Oke oke kalian ini darimana?"
"Dari Cafe 99 kak"
"Hah ngapain?"
"Ketemu kak Naomi"
"Gre plis deh langsung to the point aja ya, gua makin puyeng juga nanyain lo satu-satu kek orang bego" kesal Vanka.
"Hmm gini kak jadi tadi Vino ngajakin Gre ke cafe 99 buat ketemu kak Naomi"
"Naomi? Naomi siapa sih?"
"Itu kakaknya Okta, kakak sepupu sih"
"Oh yang waktu itu ya?"
"Yang waktu itu mana kak?" Tanya Gracia balik.
"Astaga dodol, Naomi yang ngejemput Okta waktu tengkar sama Vino di aula dulu kan?"
"Ah iya bener kak yang itu"
"Terus?"
"Terus apa kak?"
"Ya allah kuatkan hamba, iya terus di cafe ketemu Naomi Naomi itu mau ngapain?"
"Plis deh gua udah bela-belain ga belajar padahal masih try out gara-gara panik lo nellon gua tadi jadi serius dikit napa" sambung Vanka, ia sangat kesal sekali dengan Gracia yang nampak tak serius itu.
"Oh haha sorry kak Gre ga fokus, capek banget seriusan"
"Ya ya ya terus?" Ucap Vanka malas.
"Iya mereka ngobrol-ngobrol gitu"
"Ngobrol apaan?"
-------------------Flashback-----------------------
"Kak Naomi dimana Vin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
• IRIDESCENT
Hayran KurguBxg Romance fanfiction Kehidupan ini penuh warna. Ada gelap, ada terang. Semua diciptakan untuk memberikan pembelajaran pada manusia, agar manusia dapat menyelesaikan masalahnya. Selalu melihat putih, begitu melihat titik hitam akan kebingungan atau...